Madam octa muncul di bahu jer seperti terbitnya matahari arneida yg mengerikan, aku langsung sadar. Aku melompat langsung mengambil sulingku dan meniup nada paling keras seumur hidupku
"STOP!!" aku menjerit dalam kepalaku.
"Masuk kembali ke sangkar!" Perintahku. Madam octa pun melompat dari tubuh jer dan masuk kedalam sangkarnya.
Setelah madam octab diamankan, perhatianku teralih pada jer. Ello masih menjerit, tapi aku belum bisa menenangkannya karena aku terfokus pada jer yg terkena racun.
"Jer??, kau baik baik saja?" Tidak ada jawaban. Dia bernapas jadi aku tau masih dia hidup, tapi hanya itu. Dia tidak menjawab ataupun bergerak seolah olah dia adalah mayat hidup.
Lalu aku menyadari ello sudah ada dibelakangku, dia sudah tidak menjerit lagi, tapi aku bisa merasakan kalau tubuhnya gemetaran.
"He... he is... dead?" Tanyanya pelan
"Of course not! Look, dia masih bisa bernapas kan? Lihat saja perut dan dadanya!"
"Tapi... kenpa dia tidak bergerak??"
" labah labah itu menyuntikan racunnya yg melumpuhkan setiap saraf ditubuhnya. Seperti membuatnya tertidur tapi dia bisa mendengar dan melihat, kurasa" aku harap seperti opini ku.
"Jer aku akan membantumu berdiri. Kurasa menggerak gerakan tubuhmu bisa menghilangkan racunnya" iya aku tau aku gila, tapi apa susahnya mencoba. Matanya tampak aneh dan menakutkan, jadi aku menutup matanya, tapi dia malah terlihat seperti mayat jadi aku membukanya lagi.
"Apa dia akan baik baik saja?" Tanya ello
"Of course!!. Racunnya akan hilang setelah beberapa saat dan dia akan kembali seperti sebelumnya . Hanya masalah waktu" Aku berusaha tetap optimis. Kuarasa ello tidak mempercayaiku , tapi dia tidak mengatakan apa apa. Aku berjalan ke pintu yg terbuka, sesaat aku melewati jendela entah kenapa aku seperti merasa ada seseorang diluar sana yg sedang mengamati kami, aku berjalan ke arah jendela hendak menutup jendela. Tapi aroma yg tak asing masuk kedalam indra penciumanku, sejenak aku terdiam merasakan kembali dejavu yg kurasakan saat ini melupakan segala yg sedang terjadi saat ini. Rasanya aroma ini sudah jadi candu bagiku. Setelah beberapa saat dengan tidak relanya aku menutup jendela dan kembali pada rencana awalku untuk memasang telinga di puncak tangga apakah ada orang yg medengarkan. Ketika aku kembali ello sedang mengamati madam octa.
"Apa ini labah labah dari pertunjukan aneh itu?"
"Ya"
"Yg beracun itu?"
"Ya"
"Bagaimana mendapatkannya?"
" itu tidak penting"
"Bagaimana dia bisa sampai lepas?"
"Aku yg mengeluarkannya"
"You what??"
"This not the first time, aku sudah memliharanya selama 2 minggu el. Sebelum sebelumnya aman andai saja kau tidak langsung masuk dan berteriak, dia pasti akan-"
"Tunggu dulu. Kau tidak bisa menimpahkan kesalahan padaku. Kenapa kau tidak meceritakan labah labah itu?" Aku mengabaikan ucapannya
"Kurasa ini tidak akan membantu, dia tidak akan pernah sadar lagi" ujarnya.
"Memangnya kau tau apa. Kau hanya anak kecil jadi jangan sok tau"
"Aku tau. Baiklah kita beritahu hal ini pada mom, mungkin mom tau apa yg harus dilakukan" ujarnya dengan tenang
"Kalau mom tidak tau?"
"Kita akan membawanya ke rumah sakit" finalnya. Aku rasa dia terlihat lebih dewasa dari padaku.
"Tapi kumohon jangan bawa bawa madam octa saat kita beritahu mom!"
"Are you crazy?? Lalu bagaimana-"
"Kumohon. Sekarang pergilah ke kamarmu dan berpura pura lah tidak tau apapun tentang ini."
"Oke. Aku sayang padamu ken. Tapi kau bodoh karena membawa labah labah itu ke rumahmu, dan kalau jer mati kurasa itu memang salahmu" kurasa dia benar aku akan menerima semua hukumanya. Baiklah aku akan menceritakan nya pada mom tanpa membawa bawa madam octa dalam pembicaraanku.
Para perawat dan dokter pun bertanya pada mom. Apakah jer menderita diabetes atau epilepsi dan sebagainya. Aku hanya diam duduk disamping ello. Setelah para perawat dan dokter pergi, mom langsung bertanya padaku.
"Sebenarnya apa yg terjadi??"
"Aku tidak tau pasti. Kami sedang mengobrol lalu aku pergi ke kamar mandi. Waktu aku kembali-"
"Kau tidak melihat apa apa??"
"Tidak" aku berbohong
"Aku tidak mengerti. Tubuhnya terbujur kaku dan badannya membiru. Tadinya kupikir dia sungguh mati"
"Kurasa dia digigit sesuatu" ujar ello. Aku menusuk rusuknya tapi aku langsung ingat bahwa aku mengandalkan janjinya
"Ada bekas gigitan di lehernya" ujar ello
"Aku melihatnya. Tapi kurasa bukan itu"
"Why not mom?" Tanyaku
"Kalau seekor ular atau labah labah menggigitnya--. Ah tidak sayang labah labah tidak berkeliaran menggigit orang dan membuat koma, tidak didaerah sini. Mungkin dia salah makan atau terkena serangan jantung"
Aku mengabaikannya dan merenung, mom pergi menemui dokter. Aku memikirkan semua yg terjadi. Kalau mereka benar benar tidak tau apa yg terjadi kurasa aku akan mengakuinya. Rasanya nyawa ku tidak berada dalam ragaku, terasa lemas.
"Apa sudah ada kabar mom?"
"Belum"
Ibu jer tiba dan langsung berjalan kearahku aku tau apa yg akan terjadi
"Apa yg kau lakukan?? Apa kau telah melukai anakku?? Apa kau telah membunuh jer-ku??" Jeritnya. Dia merosot dan menangis, aku pun juga sama ikut menangis karena ini memang salahku. Rasanya aku akan gila jika aku yg diposisinya. Mom berjongkok dan berusaha menenangkan ibu jer. Mom mnyuruh kami pergi dari sini
"Ken jangan memasukan perkataan ibu jer ke hatimu. Dia tidak menyalahkanmu. Dia hanya takut. Pulanglah dulu tenangkan pikiranmu" aku mengangguk dan mengikuti dad dari belakang menuju mobilnya sambil menangis.
Didalam mobil aku memandang kosong, aku bertanya tanya bagaimana kalau aku memberitahu tentang madam octa, mr axciel dan yg lainnya. Mereka pasti akan menghukumku. Dad pasti akan merasa malu atas kebohonganku dan sikapku.Setelah sampai rumah, aku langsung masuk ke kamar. Tapi sebelum itu suara dad mengagetkanku
"Kau akan baik baik baik saja?? Jer akan sembuh. Kita percayakan pada dokter. Para dokter tau apa yg mereka lakukan. Jer akan pulih okay" aku hanya mengangguk. Aku masuk kekamar dah melihat madam octa diam sebentar kemudian emosi ku meluap begitu saja
"Kau mosnter jahanam!. Dasar makhluk tidak tahu diri" Bentakku,mengguncang sangkarnya. Madam octa mencengkram teralisnya. Ini membuatku makin marah dan aku menyentak sangkarnya sisi yg satu ke sisi lainnya. Berusaha membuatnya melepas cengkramannya, berusaha melukainya. Aku menyumpahi labah labah itu, berharap dia mati, berharap aku tidak pernah melihatnya, berharap aku punya keberanian mengerluarkannya dan meremasnya hingga mati.Akhirnya saat kemarahanku memuncak. Aku melempar sangkarnya, aku tida melihat ke arah mana aku meleparkanya dan terkejut saat sangkar itu melayang lewat jendela yg terbuka dan menembus malam. Aku bergegas menangkapnya. Takut sangkarnya akan jatuh ke tanah dan terbuka. Tapi sudah terlambat bagiku, aku tidak bisa menggapainya. Aku mengawasi benda itu yg jatuh dan berharap sangkarnya tidak hancur.
Tapi sebelum sangkar itu menyentuh tanah sebuah tangan terulur keluar dari kegelapan malam dan menangkapnya diudara
Sebuah tangan
Aku langsung mencondongkan tubuhku supaya melihatnya dengan jelas. Malam itu gelap aku tidak bisa melihatnya. Tapi kemudian orang itu melangkah maju dan semuanya menjadi jelas terlihat.
Pertama tama aku melihat tanganya yg kokoh, dan jubah hitamnya yg panjang, kemudian rambutnya yg gelap segelap malam hari tapi terlihat begitu terang diantara kegelapan ketika kau melihatnya. Dan akhirnya seringaian lebarnya yg tajam
Mr axciel sang vampire is coming
Dia menengadah kearahku sambil tersenyum padaku!. Dan lagi seauatu tercium di penciumanku
Ya benar aroma itu, ciri khas yg akhir akhir ini menjadi candu bagiku.
Dia yg selama ini mengganggu pikiran ku, yg membuatku menjauhi jer akhir akhir ini. Dia datang seolah membawa takdir yg dapat mengubahmu!!.THE ENDD
Eitsss berjanduaah hehehe
TO BE CONTINUED .......
maaf ya baru update hehehe, daku sibuk yg disibuk sibukin nih, jadinya ga kepegang deh buat ngetiknya. Dan lagi laptopnya rusak, kalo numpang ngetik di kamar abang, nanti ketauan lagi daku nulis cerita BL hehehe. Dan sorry ya pasti ceritanya tuh kaya kerasa terburu buru, yeapp bener sengaja diburu buruin biar langsung ke axciel ketemu ken,dia udah ga sabar ketemu ukenya wkwkwk. doain aja semoga next chapnya lebih cepat update.. oh ya jgn lupa yg tinggal dijakarta ikut nyoblos yaaa jgn golput okeee satu suara bisa mengubah segalany jengjenggggg. Byeeee
Khamsamhamnida
Hidup BIGBANGGG *ehhh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Damn Master
RandomKen Michaelis seorang anak SHS biasa, sampai dia mengunjungi Cirque Du Freak bersama jeremy. sejak bertemu dengan madam octa si laba laba tarantula yg akan mempertemukannya dengan axciel kozlovsky sang master. tanpa mereka sadari ken dan jer terjeba...