"karena ...."
"labah-labah itu menggigit jeremy rowland" aku meberitahunya.
"ahhh, masalah yg tidak menyenangkan. tapi, anak anak kecil yg bermain dengan hal hal yg tidak mereka pahami tidak berhak mengeluh jika---""aku ingin kau menyembuhkannya!" seuku, menyelanya.
"aku ?" tanyanya, berlagak terkejut. "but im not a doctor sweety. and im not a specialist, aku hanya permain sirkus. orang aneh. ingat?"
"tidak" jawabku. "kau lebih dari itu. aku tau kau bisa menyelamatkannya. aku tau kau punya kekuatan untuk melakukannya"
"mungkin" jawabnya. "gigitan madam octa memang mematikan, tapi setiap racun selalu ada penawarnya. biar ku ingat ingat , ahh ya aku punya sebotol serum yg bisa mengembalikan fungsi tubuh temanmu seperti sediakala." ucapnya dengan seringaian khasnya.
"yes!." jeritku senang. "sudah kuduga! sudah kuduga! sudah--"
"tapi mungkin" ujar mr axciel, mengacungkan salah satu jarinya untuk menuyuruhku diam, "hanya ada sebotol kecil. mungkin serumnya hanya sedikit. mungkin itu sangat berharga. dan mungkin aku tidak mau membuang buang serum itu untuk bocah nakal yg jahat."
"no, please" ujarku pelan. " kau harus memberikannya padaku. kau harus menggunakannya untuk jer. dia sedang sekarat, kau tidak bisa membiarkannya mati
"tentu saja aku bisa" mr. axciel tertawa " apa artinya temanmu itu bagiku hm?, kau mendengar sendiri apa yg dikatakannya malam itu. dia bilang akan menjadi pemburu vampire kalau besar nanti!"
"dia tidak bersungguh sungguh" ujarku ragu. "dia hanya mengatakannya karena sedang marah. tapi bagaimana kau tau kalau aku mendengarnya saat itu?" ujarku nyaris tidak tedengar.
"aku tau segala tentangmu. dan sekali lagi aku bertanya, untuk apa aku menyelamatkan jeremy rowland? serum itu mahal dan tidak ada gantinya" katanya memandang tepat di mataku.
"aku akan membayarnya" pekikku dan kurasa kata itulah yg ditunggu olehnya. aku melihatnya di matanya, cara mata itu menyipit cara dia membungkuk, berjalan, tersenyum. inilah alasan dia tidak mengambil madam octa malam itu. ini juga alasan mengapa dia tidak meninggalkan kota ini.
"membayarnya?" tanyanya licik. "tapi kau hanya anak kecil, kau tidak mungkin punya banyak uang untuk membayarnya"
"aku akan menyicilnya. tiap minggu selama lima puluh tahun. atau selama yg kau inginkan. aku akan mencari pekerjaan saat besar dan menyerahkan semua uangku padamu" kataku.
"tidak, aku tidak tertarik dengan uangmu" ujarnya dengan seringaiannya. sejujurnya aku benci melihat seringaian itu, tapi dia terlihat semakin tampan dengan seringaiannya itu.
"lalu apa yg kau inginkan?" tanyaku dengan suara rendah. " aku yakin kau punya harga. itu sebabnya kau menungguku kan?"
"bocah pintar" ujar mr. axciel dengan tertawa.
"berhentilah berbelit belit. katakan lah yg kau inginkan?" tukasku marah.
"sabar sayang. kau ingat apa yg dibicarakan antara aku dan jeremy rowland malam itu kan?"
"tentu saja" jawabku. "dia ingin menjadi vampire. kau bilang dia terlalu muda, jadi katanya dia akan menjadi asistenmu dulu. kau menerima usulnya, tapi lalu kau mengetahui dia jahat, jadi kau menolaknya"
"Hmm kurang lebih intinya seperti itu" dia menganggukan kepalanya. "kecuali, kalau kau ingat aku tidak terlalu tertarik dengan gagasan memiliki asisten. mereka bisa berguna sekaligus menjadi beban"
"kemana arah pembicaraan ini?" aku bertanya dengan gugup
"aku telah memikirkannya kembali sejak saat itu" ujarnya. "aku memutuskan mungkin hal itu tidak terlalu buruk, terutama sekarang setelah terpisah dari cique du freak dan perlu menjaga diriku sendiri. bisa jadi asisten adalah jawaban yg tepat atas saran yg diresepkan dukun padaku" dia tersenyum geli atas leluconnya sendiri. aneh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Damn Master
RandomKen Michaelis seorang anak SHS biasa, sampai dia mengunjungi Cirque Du Freak bersama jeremy. sejak bertemu dengan madam octa si laba laba tarantula yg akan mempertemukannya dengan axciel kozlovsky sang master. tanpa mereka sadari ken dan jer terjeba...