Who Is "He"?

4.6K 392 9
                                    

"Tidak benar sebuah tarantula itu beracun" kata mr.axciel. suaranya yg berat. Dia berhasil mengalihkan tatapanku dari jer ke atas panggung di tempat dia berada. "Kebanyakan tarantula sama sekali tidak berbahaya seperti halnya laba laba yg anda temukan didunia. Dan tarantula yg memang beracun pun biasanya hanya punya cukup racun untuk membunuh hewan hewan yg sangat kecil. Tapi beberapa tarantula bisa mematikan. Beberapa dapat membunuh seorang pria hanya dengan satu gigitan. Tarantula jenis ini sangatlah langka, dan hanya dapat ditemukan didaerah daerah yg sangat terpencil. Tapi mereka benar benar ada . Saya memiliki tarantula yg seperti itu" ujarnya panjang lebar sambil membuka sangkar kayu yg entah sejak kapan sudah ada diatas meja sebelahnya. kemudian keluar lah seekor tarantula paling besar yg pernah kulihat merayap keluar. Laba laba itu bewarna hijau, ungu dan merah dengan kaki panjang yg berbulu, tubuhnya yg besar. Aku tidak takut dengan laba laba, tapi yg satu ini benar benar mengerikan dan mempesona. Mungkin aku terpesona pada masternya, tapi kurasa aku jatuh cinta pada peliharaannya. Dan mungkin juga karena tarantula itulah yg membuat mr.axciel ini masuk kedalam pertunjukan orang orang aneh ini. Karena kurasa tidak ada orang normal sama sekali yg mau memelihara tarantula sebesar itu dan membiarkannya merayap disekitar tubuh dan wajahmu, dia bisa saja menggigitnya ketika dia merayap. Tapi orang itu bahkan tidak terlihat terkejut bahkan ketakutan. Ini benar benar menarik. Aku mengurungkan niatku yg ingin pulang dan pergi ke dokter kurasa berada disini sampai acara habis tidak mungkin membuatku mati. Madam octa itu ternyata di kendalikan dengan suling yg ditiup mr.axciel ini keren sekali !!.
Pertunjukan madam octa terus berlanjut, tiap pertunjukan itu selalu mencengangkan. Dia membunuh seekor kuda besar hanya dengan satu gigitan dalam kurun waktu beberapa detik hebaat !!. Madam octa terus bermain main di kepala mr.axciel. dia bergelantungan dari dimulutnya mr.axciel yg terbuka lebar. Aku nyaris ingin muntah waktu membayangkan madam octa meluncur turun di sepanjang tenggorokannya dan masuk ke perut mr.axciel. aku merasa yakin dia dapat menggigit pria itu dan membunuhnya. tapi tarantula itu jauh lebih pintar dari pada dugaanku. Saat melayang jatuh, dia melebarkan kakinya dan menahan tubuhnya dibibir mr.axciel. pertunjukan terus berlanjut sampai selesai.
Aku menoleh kearah jer untuk mengatakan padanya betapa hebatnya tarantula itu, tapi dia sedang memperhatikan mr.axciel. dia tidak kelihatan takut lagi, tapi dia juga tidak tampak normal.
"Jer ada apa?" Tanyaku. Dia tidak menjawab "jer??" Ujarku setengah berteriak. "Sssstttt!!" Dengusnya dan tidak mengatakan apapun sampai mr.axciel pergi. Dia mengawasi pria tamp-- maksudku aneh itu berjalan ke backstage. Lalu menoleh padaku dan terenyak "betul betul menakjubkan!".
"Laba labanya?" Tanyaku. "Dia memang hebat menakjubkan. Menurutmu bagaima--"
"Yg kumaksud bukan laba labanya. Siapa yg peduli tentang seekor arneida tua yg tolol. Yg kumaksud itu mr.... axciel" jawabnya. Dia sempat terdiam sebelum menyebutkan nama pria itu. Seolah nyaris menyebutnya dengan nama lain.
"Mr.axciel??" Tanyaku bingung. "Apa hebatnya dia? Satu satunya yg dilakukan hanyalah berdiam diri dan memainkan sulingnya. Aku pikir dia tidak masuk kedalam kategori orang orang freaks" jawabku sambil mengalihkan pandangan. Aku masih kesal dengan pria itu yg menampilkan seringaiannya tadi. Jangan tanya kenapa aku kesal, Aku juga tidak tau kenapa bisa kesal.
"Kau tidak mengerti. Kau tidak tau siapa dia sebenarnya!!" Tukanya marah. "Memangnya kau tau??" Tanyaku. "Ya. Terus terang aku tau. Aku hanya berharap dia tidak tau bahwa aku tau. Jika dia tau kita mungkin tidak bisa keluar dari sini hidup hidup..." jawabnya. Dia mengusap dagunya dan mulai tampak cemas. Aku terus mencoba bertanya pada jer agar dia bercerita padaku. "Aku perlu memikirkan hal ini!" Lalu dia memejamkan mata, menundukan kepala dan berpikir keras. Baiklah sementara dia sibuk dengan pikirannya, kurasa aku juga akan disibukan dengan jajanan disini. Aku membeli manisan dan tidak lupa untuk adikku yg menyebalkan itu.
"Dengan demikian tuan tuan dan nyonya nyonya pertunjukam benar benar telah berakhir" kata mr.tall. dia tersenyum dan melompat dari atas panggung dan menghilang dalam kepulan asap. Saat asapnya lenyap, aku melihatnya berdiri dibelakang ruangan, memegangi tirai keluar agar tetap terbuka. Kedua wanita cantik dan orang orang bertudung biru yg misterius itu berdiri di sisi kiri dan kanannya. Tangan mereka membawa nampan nampan berisi suvenir. Sayang sekali uangku sudah habis.
Jer tidak mengatakan apa apa saat kami menunggu giliran keluar. Dari wajahnya yg masih serius, aku tau dia masih berpikir. Dan berdasarkan pengalaman, aku tau tidak ada gunanya mengajaknya bicara. Kami berjalan kearah belakang gedung. Aku membawa benda benda yg kubeli dan membawa punya jer juga. Karena begitu serius dengan pikirannya, bisa saja dia menjatuhkannya benda benda itu.
Mr.tall sedang berdiri disana menahan senyumnya, dan senyumnya makin melebar ketika melihat kami "bagaimana anak anak?. Apa kalian menikmatinya?" Tanyanya.
"Pertunjukan yg sangat mengesankan!" Ujarku
"Kau tidak takut?" Tanyanya.
"Agak takut sih. Tapi tidak lebih takut dari orang lain sih" aku mengakui. Dia tertawa "kalian memang tangguh!"ujarnya. Kami berjalan dan jer terus celingukan saat kami memasuki lorong pendek "kau pulanglah sendiri" dia berbisik di telingaku. "Kau sudah dengar kata kataku" ujarnya
"Kenapa aku harus pulang sendiri?" Tanyaku dia sudah mulai menyulut amarahku. "Karena aku tidak ikut. Aku akan tinggal. Aku tidak tau bagaimna akhirnya. Tapi aku harus tetap tinggal. Aku akan pulang nanti setelah aku...." dia tidak menyelesaikannya dan menarikku ke lorong panjang. "Jer!" Desisku, aku kwatir dia dapat membuat kami kena masalah. "Cepat pergi!" Di balas mendesis.
"Tapi kau bisa---"
"Lakukan saja apa yg kukatan!. Pergi sebelum kita berdua tertangkap"
Aku tidak menyukai ide ini, tapi apa boleh buat. Dia akan sangat marah kalau aku tidak mematuhinya.
Aku berjalan terus dan menengok kekanan dan ke kiri, tidak ada siapa siapa. Lalu aku melihat pintu itu.
Pintu yg kami hampiri waktu kami masuk tadi, pintu yg menuju balkon dan tempat berdirinya mr.axciel saat pertama kali aku melihatnya. Aku berhenti saat mencapai pintu itu dan menengok sekali lagi. Masih belum ada orang. Oke aku akan tetap tinggal. Aku tidak tau apa yg direncanakn jer, tapi dia sahabatku. Kalau dia sampai terlibat masalah aku ingin berada disana untuk menolongnya. Aku menyelinap masuk dan menaiki tangga. Disini gelap sekali tapi mataku sudah bisa beradaptasi dengan gelap. Tangganya berderita aku takut ketika tiba tiba saja tangganya bisa jebol dan aku tewas seketika, tapi ternyata tangganya kuat setidaknya itu yg kupikirkan. Aku bisa melihat panggung dengan jelas ,tapi disini tidak ada orang sama sekali. Aku terus menunggu. Sekitar lima menit kemudian, aku melihat sosok bayangan yg mengendap endap secara perlahan menuju panggung. Dia menaiki panggung kemudian berhenti .
Sosok itu ternyata jer !!
Dia berjalan kesana kemari sambil menggigiti kukunya. Dia terlihat kebingungan. Lalu sebuah suara terdengar diatas kepalanya "kau mencariku?"tanyanya. Sesosok tubuh meluncur turun ke atas panggung, jubah panjangnya berkibar di punggungnya seperti sayap.
Jer terkejut setengah mati saat sosok itu mendarat di panggung. Aku terjatuh kebelakang, merasa ngeri. Ketika aku kembali ke posisi semula aku bisa melihat pria itu dengan sangat jelas dari pada saat pertunjukan.
Mr. Axciel!
Jer berusaha berbicara tapi giginya bergemeletukan dengan hebat.
"Kulihat kau mengawasiku terus" ujar mr.axciel.
"Kau terkejut sekali saat pertama kali melihatku dipanggung, kenapa??". Saat mengucapkan kalimat itu, dia benar benar membuatku kesal. Dia berbohong!!. Sudah jelas jelas kami bertatap tatapan saat dia pertama kali naik kepanggung. Rasanya aku ingin teriak di depan wajahnya yg tamp-- maksudku jelek itu. Aku dibuat kesal olehnya tapi aku tidak tau penyebabnya.
"K-k-k-karena aku t-t-tau siapa k-kau"ujar jer terbata bata.
"Aku axciel kozlovsky" ujar pria itu
"Bukan" jawab jer "aku tau siapa kau sebenarnya"
"Oh?" Mr.axciel tersenyum, tidak lebih tepatnya seringaiannya "beritau aku bocah kecil. Katakan siapa aku sebenarnya!" Ejeknya
"Nama aslimu adalah Zivon Apollinariyov vur Rumanouw " kata jer dan mulut mr.axciel menganga heran. Lalu jer mengatakan sesuatu lagi yg membuatku menganga dengan lebar.
"Kau vampire" katanya dan keheningan yg mengikuti setelah itu terasa begitu panjang dan menakutkan.

TBC
=================================
Adooh makin gaje yaa, maap ya!!
Kalo ada salah salah kata dimaklumin aja yooo
Kalo ada kritik atau saran boleh dikomen atau bisa tulis di beranda gue yaa.
Oh ya gua mau buat cerita manxboy baru, tapi masih belom ada castnya dan bingung genrenya. Gua sih maunya genre misterius gitu. Tapi kalo kakak kakakku sekalian mau usul ,silakan aja tulis diberanda*doh gua jdi curhat*.
Oke segitu aja love yall
Vomentnya jgn lupa ;)

My Damn MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang