Tears

1.9K 181 8
                                    

Aku berdiri disamping jendela, menduga dia bakal berubah menjadi kalelawar dan terbang pergi, tapi dia tak melakukan apapun selain menggoyang sangkar piaraannya dengan lembut untuk memastikan madam octa baik baik saja.

         Masih dengan senyumnya, dia memutar tubuhnya dan melangkah pergi di telan kegelapan malam, tanpa merepotkan diri melihatku kembali, seakan aku hanya angin lewat. ahh entah mengapa aku merasa kecewa melihatnya seperti itu seolah dia mengabaikanku. but apa yg salah denganku? mengapa aku memikirkan hal itu disaat genting seperti ini. aku menutup jendela dan lari ke tempat tidurku. pikiranku langsung dipenuhi berbagai pertanyaan. sudah berapa lama dia berdiri disana? kalau dia tau dimana madam octa berada selama ini, mengapa dia tidak mengambilnya? kenapa dia diam saja? mengingat dia tersenyum tadi, kupikir dia akan marah besar, tapi sepertinya dia malah tampak senang. mengapa dia tidak merobek tenggorokanku seperti kata jer?

          Aku pencuri, and he know that? tapi kenapa dia diam saja. aku sama sekali tidak bisa tidur. aku merasa jauh lebih takut saat ini dari pada malam setelah aku mencuri madam octa.

           sempat terpikir olehku untuk memberitahu dad yg sebenarnya, yah tentang semuanya. tapi membayangkan aku menceritakan semuanya dari awal kepada dad, sepertinya itu hal yg sangat buruk. karena dad sudah pasti tidak akan mepercayaiku, apalagi sekarang madam octa tidak ada. dad pasti akan menganggapku tidak waras.

           Aku berhasil tidur menjelang fajar, meskipun tidak terlalu lama, sedikit istirahat sudah cukup bagiku. aku menyadari, setelah kupikir pikir lagi, aku tidak perlu takut. kalau vampir itu memang berniat membunuhku, dia pasti sudah melakukannya semalam saat aku lengah. well, untuk alasan tertentu, dia tidak menginginkan kematianku, setidaknya belum.

           Setelah kecemasan itu terangkat dari pikiranku, aku memusatkan pikiranku pada jer dan masalah sesungguhnya, mengungkapkan kebenaran atau tidak. mom tetap di rumah sakit menemani ibu jer, memberitahu teman teman tentang keadaan jer.

           Aku bangun dan ke dapur melihat dad memasak telur dan sosis. aku tidak merasa lapar, aku makan hanya berpura pura bahwa hari itu tidak berbeda dengan hari minggu yg seharusnya. setelah sarapan mom menelpon dad, aku dan el duduk tak bersuara, mom berbicara panjang lebar dengan dad dan dad hanya mengangguk dan bergumam, dad kembali duduk setalah selsesai menelpon

" bagaimana keadaan jer dad?" tanyaku
" tidak baik" kata dad. "para dokter tidak tau apa yg harus mereka lakukan. tampaknya el benar dia terkena racun. tapi bukan jenis racun yg mereka kenal, mereka sudah mengirim sample pada para ahli, dan berharap salah satu dari mereka bisa memberikan informasi lebih banyak. tapi... " dad menggelengkan kepalanya.

"apakah dia akan mati?" tanya el pelan
",mungkin" jawab dad jujur. aku senang atas sikapnya. seringkali orang dewasa berbohong pada anak anak tentang masalah serius. aku lebih suka mengetahui yg sebenarnya tentang kematian dari pada di bohongi. el mulai menangis. dad menggendong el dan mendudukannya diatas pangkuannya

"hai tidak usah menangis, ini belum berakhir. dia masih bisa hidup. dia masih bisa bernafas dan tampaknya otaknya tidak terkena racun, kalau mereka berhasil menemukan cara untuk melawan racun dalam tubuhnya, dia kan baik baik saja." ujar dad menenangkan el
"berapa lama waktu yg dimilikinya?" tanyaku
dad mengangkat bahu "melihat keadaannya sekarang, mereka bisa membuatnya tetap hidup dalam waktu lama dengan bantuan mesin."
"maksud dad seperti orang koma?" tanyaku
"benar"
"berapa lama sebelum mereka harus mulai menggunakan mesin" tanyaku
"menurut mereka, beberapa hari. mereka tidak dapat memastikan. karena mereka tidak tau apa yg sedang mereka hadapi, tapi mereka merasa masih ada waktu beberapa hari sebelum respirasi dan koronernya mulai berhenti"
"apanya?" tanya el
"paru paru dan jantungnya, selama kedua organ itu bekerja, dia masih tetap hidup. masalah akan mulai bila dia berhenti bernafas sendiri"
"boleh aku menjenguknya?" tanyaku sambil menundukan kepalaku
"tentu" jawab dad sambil mengusap kepalaku.

 masalah akan mulai bila dia berhenti bernafas sendiri""boleh aku menjenguknya?" tanyaku sambil menundukan kepalaku"tentu" jawab dad sambil mengusap kepalaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Kali ini rumah sakit tampak lebih ramai, semua orang tampak bersedih. tadinya aku menduga jer berada di bangsal umum. tapi rupanya dia berada di ruangan tersendiri. dad bilang itu ruangan observasi untuk membantu dokter dalam pemeriksaan.

"beberapa rumah sakit mengirim hasilnya, tapi semuanya negatif, masih tidak ada satu orang pun yg tau"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"beberapa rumah sakit mengirim hasilnya, tapi semuanya negatif, masih tidak ada satu orang pun yg tau". ujar mom

           Selagi mereka berbicara aku melihat jer. dia diselimuti dengan rapi dan jarum infus di tanggannya. ada banyak bekas jarum tempat dokter mengambil contoh darah. wajahnya pucat dan kaku. dia kelihatan sangat parah

           Aku mulai menangis mengingat semuanya dan tidak bisa berhenti. mom memeluk tubuhku erat erat. aku mencoba memberi tahu mom tentang madam octa dan yg sebenarnya terjadi. tapi tangisanku terlalu deras sehingga kata kataku tidak jelas
"dia akan baik baik saja sayang, aku tau dia tampak buruk, tapi para dokter sedang berusaha semaksimal munkin. kita harus percaya dan berharap yg terbaik, oke?" ujarnya menenangkanku. akupun mengangguk.

           Saat kami dalam perjalanan pulang, aku memandangi jalanan mengingat apa yg telah terjadi, madam octa, vampire, keadaan jer saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Saat kami dalam perjalanan pulang, aku memandangi jalanan mengingat apa yg telah terjadi, madam octa, vampire, keadaan jer saat ini. aku berpikir tentang jer. bagaimana rupanya dan mengapa dia kelihatan seperti itu. aku berpikir tentang racun dalam pembuluh darahnya dan merasa cukup yakin para dokter akan gagal menyembuhkannya. aku yakin tidak ada satu pun dokter didunia yg sudah pernah menjumpai racun dari labah labah seperti madam octa.

          Betapapun buruknya keadaan jer saat ini, aku tau dia akan kelihatan lebih buruk lagi dalam beberpa hari mendatang.

         Hanya ada satu cara untuk menyelamatkan jer. satu satunya orang yg mengetahui racun itu dan bagaimana menyembuhkannya.

Mr.axciel

Saat ini kami tiba dirumah. aku sudah memutuskan. aku akan mencari pria itu dan memaksanya untuk melakukan apapun untuk menolong jer. setelah gelap aku akan menyelinap keluar dan mencari vampire itu, dimanapun dia berada. dan kalau aku tidak berhasil memaksanya untuk menolong jer dan tidak bisa pulang membawa penangkal racunya ...
.... aku tidak akan pulang!.

================================= TO BE CINTINUED=========================

Maaf semuanya update lama. Udah gitu pendek lagi. Ditunggu aja yah lanjutannya
jangan lupa like, komen, and subscribe *ehhh

My Damn MasterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang