Aku pura pura terkejut waktu mom menutup telepon di hari senin pagi itu dan memberitahu bahwa jer sudah sadar.
"dia sadar sendiri?" tanya dad
"ya. para dokter tidak ada yg mengerti, tapi tidak ada yg mengeluh" ujar mom
"luar biasa" gumam dad
"mungkin itu mukjizat" kata ello, dan aku harus memalingkan wajah untuk menyembunyikan senyumku. mujizat apanya!dari waktu ke waktu, aku bertanya tanya apakah kejadian itu hanya mimpi buruk. bila aku mengingat masa lalu rasanya ini sulit dipercaya. jauh di lubuk hatiku aku tau kejadian itu nyata, tapi aku selalu mencoba mempercayai yg sebaliknya dan terkadang nyaris betul betul berhasil.
bagian paling ku benci adalah membayangkan terjebak dalam tubuh ini di waktu yg begitu lama. aku akan tampak bodoh dalam beberapa tahun, terutama di sekolah terjebak di kelas bersama orang orang yg tampak lebih tua dariku.aku pergi menjenguk jer hari selasa. dia sudah duduk, menonton tv, memakan sekotak coklat. dia sangat senang melihatku dan menceritakan tentang perawatan yg dijalaninya, makanannya, permainan yg di bawa para perawat dan hadiah hadiah yg semakin menumpuk
"seharusnya aku lebih sering di gigit labah-labah beracun" gumamnya
"kurasa kalau aku jadi kau, aku tidak akan menjadikannya suatu kebiasaan. lain kali kau mungkin tak akan sembuh" ujarku padanya
dia menatapku lekat-lekat "kau tau para dokter terheran-heran. mereka tidak tau apa yg membuatku sakit dan mereka tidak tau bagaimana aku bisa sadar"
"kau tidak menceritakan soal madam octa pada mereka?" aku bertanya
"tidak. sepertinya tidak ada gunanya, lagi pula nanti malah kau yg kena masalah" ujarnya
"terima kasih"
"apa yg terjadi padanya?. apa yg kau lakukan setelah labah-labah itu menggigitku?" tanyanya
"aku membunuhnya. aku naik pitam dan menginjaknya sampai mati" aku berbohong
"sungguh?"
"sungguh."
dia mengangguk pelan, tidak mengalihkan tatapannya dariku. "waktu aku sadar pertama kali. kupikir aku melihatmu. aku pasti salah lihat, karena saat itu sudah tengah malam. tapi seperti mimpi yg nyata. aku bahkan berpikir melihat seseorang bersamamu, tinggi, berwajah tampan, jubah merah dengan rambut hitam legamnya"
aku tidak mengatakan apa-apa. aku tidak sanggup. aku menatapi lantai dan meremas kedua tanganku.
"ada lagi yg lebih aneh. perawat yg menemukanku saat aku sadar, bersumpah pernah ada dua orang didalam kamar, seorang pria dan seorang anak lelaki. para dokter menganggapnya linglung dan tidak mempermasalahkanya. tapi itu aneh bukan?"
"sangat aneh" aku mengiyakan, tdak sanggup menatap matanyaaku mulai menyadari perubahan-perubahan dalam diriku beberapa hari kemudian. aku mulai merasa sulit tidur ketika sudah waktunya, dan terus menerus terbangun di tengah malam. pendengaranku bertambah tajam, aku bisa mendengar orang-orang berbicara dari kejauhan.
aku semakin bugar. aku mampu berlari di halaman selama istirahat makan siang tanpa meneteskan sebutir keringat pun. aku juga semakin sadar akan kemampuan tubuhku dan mampu mengendalikannya. aku juga menjadi lebih kuat. sekarang aku bisa melakukan push up dan pull up sebanyak yg kumau. aku tidak membentuk otot baru setidaknya tidak ada yg dapat kulihat, tetapi ada kekuatan yg sebelumnya tidak ada. aku masih harus mengujinya dengan benar, tapi aku yakin kekuatan itu besar.
aku berusaha menyembunyikan semua itu, tapi sangat sulit ketika mencobanya.malamya jer menelpon. dia sudah di izinkan keluar dari rumah sakit. seharusnya dia beristirahat dirumah dan tidak pergi ke sekolah. tetapi dia berkata bisa gila karena bosan, dan membujuk ibunya untuk mengizinkannya pergi sekolah.
"maksudmu kau ingin sekolah?" tanyak terkejut
"kedengarannya aneh ya?" dia tertawa. "biasanya aku mencari cari alasan untuk tetap tinggal dirumah. tapi sekarang setelah punya alasan kuat, aku malah ingin pergi! tapi kau tidak tau betapa membosankanya terkurung didalam kamar sepanjang hari seorang diri. beberapa hari pertama memang enak, tapi setelah seminggu penuh .... ihhhh!"aku sempat berpikir ingin menceritakannya pada jer, tapi tidak yakin dengan reaksinya. jer lah yg ingin menjadi vampire. kurasa dia tidak akan senang kalau tau mr.axciel memilihku dari pada dirinya. dan aku juga tidak bisa menceritakannya juga pada ello, karena setelah jer sadar, ello tidak pernah menyinggung madam octa lagi.
dihari jumat jer masuk ke sekolah, dan dia jadi pusat perhatian. semua orang menggerubunginya dan memintanya untuk bercerita. berbeda denganku, aku merasa lebih aneh dari biasanya. aku menghabiskan sepanjang pagi memandang ke sekeliling ruang kelas, merasa tidak berhak berada disini. rasanya seperti sia-sia. seharusnya aku tidak berada disini. aku bukan anak normal lagi. seharusnya aku hidup sebagai asisten vampire. apa gunanya pelajaran sejarah, geografi, dan matematika sekarang? tempatku bukan disini. tempatku bersamanya, setelah kejadian hari itu aku tidak pernah melihatnya lagi. seharusnya alur ceritanya dia kembali kehadapanku dan memaksaku untuk harus mengikutinya. yah seharusnya seperti itu, tapi sampai detik ini aku tidak pernah melihat batang hidungnya sedikipun. aku mengira ada dimana dia sekarang. apakah dia sudah kembali pada teman temannya atau bersembunyi di suatu tempat dan mengawasiku secara diam diam. apa dia akan membiarkanku tetap seperti ini?. apakah dia tidak mengejarku kembali?. tunggu maksudku aku bukan merindukannya karena berpikir seperti ini. aku hanya merasa heran, ya seperti itu.
disaat aku sibuk dengan pikiranku sendiri, alan menceritakan pada jer tentang keterampilanku di lapangan sepak bola.
"akhir-akhir ini ken larinya kencang seperti angin" kata alan"
"benarkah?" tanya jer, menatapku dengan aneh. "apa yg membawa perubahan besar ini ken?"
"tidak ada yg berubah kok. aku hanya sedang bersemangat dan beruntung" aku berbohong.saat permainan sepak bola tiba aku sengaja bermain buruk. aku tau jer curiga. dia tidak tau apa yg terjadi, tapi merasakan ada sesuatu yg lain padaku. dan taktikku berhasil. di akhir permainan dia berhenti mengawasi dan mulai bercanda lagi. tapi kemudian sesuatu mengacaukan segalanya terjadi.
ketika aku dan alan mengejar bola, seharusnya alan tidak perlu mengejarnya karena aku yg paling dekat dengan bola itu. tapi alan sedikit lebih muda dari kami semua dan terkadang bertindak bodoh. aku sempat berpikir menahan diri, tapi aku sudah bosan bermain buruk. istirahat hampir usai dan aku ingin mencetak gol, persetan dengan alan. itu bolaku, kalau menghalanginya, rasakan sendiri akibatnya!.
kami bertabrakan sebelum mencapai bolanya. alan menjerit dan terpental keudara. aku tertawa menahan bolanya dibawah kakiku dan berbalik menuju gawang.
langkahku terhenti ketika melihat darah.
alan mendarat dengan aneh dan membuat lutut kirinya luka. lukanya parah dan darahnya membanjir. dia menangis dan tidak berbuat apa apa untuk menutupi lukanya dengan tisu atau kain.mataku terpaku pada alan. lebih tepatnya pada lutut alan. lebih tepatnya lagi pada darahnya alan. aku berjalan selangkah demi selangkah hingga berada dihadapan alan dan menghalangi sinar matahari darinya.
aku berlutut dan sebelum menyadari apa yg kulakukan, aku sudah mengatupkan mulutku diatas lukanya lututnya, menghisap darahnya dan meneguknya!
mataku terpejam dan darah memenuhi mulutku. nikmat rasanya. aku tidak yakin seberapa banyak aku menghisap darahnya, karena ini sungguh nikmat ketika darahnya melewati tenggorokanku. kejadian ini berlangsung beberapa detik dan setelah aku menjadi sadar dengan kerumunan orang didekatku. aku mengangkat mulutku dari luka alan dan menatap teman temanku yg menatap ngeri, berpikir bagaimana menjelaskan hal ini.
lalu aku menemukan suatu cara, maka aku melompat berdiri dan merentangkan tanganku "akulah si raja vampir. aku adalah raja dari kaum yg tak mengenal kematian! aku akan menghisap darah kalian semua" seruku.
mereka semua menatapku kaget lalu tertawa. mereka berpikir perkataanku lelucon! berpikir aku hanya berpura pura menjadi vampire
"kau sudah gila michaelis" ujar seseorang
"ih, jorok" pekik seorang cewek ketika melihat darah menetes didaguku. "kau seharusnya dikurung"bel berbunyi dan saatnya kembali ke kelas. aku merasa senang dengan diriku senidri karena sudah berhasil mengelabui semua orang dan kegiranganku segera lenyap.ketika orang itu jer, dan mukanya yg muram menunjukan padaku bahwa dia tau persis apa yg terjadi. dia sama sekali tidak tertipu.
and he knows.
tbc
maaf semuanya baru bisa update, akhir akhir ini agak kurang bergairah buat lanjutin ceritanya, karena gua ngerasa ceritanya agak sedikit boring gak sih?. untuk kalian yg sudah baca like dan komen makasihh bangettt loveyaaaa
*yg digambar itu alan*
thengkyuuuuuuuu
KAMU SEDANG MEMBACA
My Damn Master
AléatoireKen Michaelis seorang anak SHS biasa, sampai dia mengunjungi Cirque Du Freak bersama jeremy. sejak bertemu dengan madam octa si laba laba tarantula yg akan mempertemukannya dengan axciel kozlovsky sang master. tanpa mereka sadari ken dan jer terjeba...