aku terpaksa menunggu sampai nyaris jam sebelas malam. aku sudah mau berangkat lebih awal, saat mom ada dirumah sakit tapi beberapa teman dad datang bersama anak mereka dan aku harus menemani mereka.
mom pulang sekitar jam sepuluh malam, aku menunggu mereka benar benar terlelap, lalu menyelinap turun dan keluar lewat pintu belakang.
aku melesat dalam kegelapan, takkan ada seorang pun yg dapat melihat dan mendengarku. aku mengantongi salib dan botol air suci kiriman dari sahabat dad beberapa tahun yg lalu.
skip time
Gedung tua itu tampak gelap dan sepi. kali ini aku masuk lewat pintu depan. aku tidak tahu apa yg kulakukan jika vampire itu tidak ada disini, tapi entah kenapa perasaan ku bilang dia ada disini, menunggu ku yah setidak nya menunggu penjelasan ku mengapa aku mencuri madam octa darinya. membayangkannya saja sudah mebuatku gila. aku memejamkan mata dan hanya berharap takdir membawaku kembali pada jer atau sang pencipta.
aku perlu watu untuk menemukan ruang bawah tanahnya, aku meraba sekitar ruangan seperti tikus tanah, tempat ini gelap sekali. ketika aku akhirnya menemukan tangganya, aku langsung turun tanpa memberika kesempatan pada rasa takutku untuk menguasaiku.
tetapi semakin aku jauh turun kebawah, ruangan semakin terang, sampai aku turun kebawah dan melihat lilin tinggi yg berkelap kelip. sungguh enntah mengapa rasa takutku menghilang melihat ruangan ini, romantis. cukup satu kata yg bisa menggambarkan suasana diruangan bawah ajaib ini. telihat bunga mawar yg bewarna warni melilit tembok ruangan ini, aroma citrus yg menguar. aroma ini tidak asing. ini akan berbeda jika ruangan ini tidak berada didalam gedung terbengkalai yg sepi dan sangat gelap. ini akan berbeda ketika aku datang dengan perasaan yg berbunga layaknya seorang kekasih yg mau bertemu kekasihnya dan kencan. ini terlihat indah di satu sisi, tapi disi lain sangat menakutkan. karena orang gila mana yg mau masuk keruangan seindah ini jika didalam gedung yg sangat menakutkan. tapi setelah dipikir pikir bagaimana rasanya jika vampire itu seorang manusia dan dia kekasihku, lalu kami kencan di tempat seperti ini. well maksudku ruangan ini bukan gedungnya, aku terkekeh memikirkannya hehehe
sejenak aku tersentak mengingat tujuanku kemari untuk bertemu dengan si vampire tamp- em maksudku si vampire itu bukannya berpikir hal hal seperti this and that.
aku terkejut ketika ada seseorang duduk berjarak 3 meter dari tempatku berdiri, aku tidak menyadarinya ternyata ditempat ini ada seseorang selain aku. dia menyeringai dan memperhatikanku sedari tadi dalam duduknya diatas sofa merah panjang itu.
"selamat pagi, master michaelis" ujarnya dengan seringaian yg masih terpampang jelas dibibirnya suaranya berat dan rendah. jantungku berdebar sangan kencang. ahh ku mohon jika aku benar punya penyakit jantung, setidaknya jangan kambuh disaat seperti ini.
aku berdeham sebelum menjawab " ini bukan pagi. ini masih tengah malam"
"bagiku, itu berarti pagi sayangku" ujarnya lalu berdiri. berjalan mendekatiku. tampan tidak tidak dia sangat tampan. bahkan aku sebagai seorang pria merasa malu berhadapan dengan nya yg seperti pangeran, yah pangeran kegelapan kupikir.kini dia berhadapan denganku. aku mendongak mengingat jarak tinggi kami.
"kau sudah menunnguku,bukan" aku bertanya
"ya" dia mengangguk. dia semakin mendekat kearahku. kaki terasa kaku rasanya aku mau lari dari sini. dia menjulurkan tangan kanannya dan dia me- hell yah dia memelukku. damn tangannya dingin sekali, walaupun aku memakai jaket tapi rasa dinginnya menusuk ke kulitku. aku menelan ludahku, dan mencoba untuk bertanya kembali
"be...be...berapa lama kau mengetahui dimana madam octa berada?"
"aku sudah tau dia ada dimana, dimalam kau mencurinya" jawabnya dengan tangannya yg mulai mengelus punggungku yg masih terbalut oleh jaket.
"kenapa kau tidak mengambilnya saat itu?"
dia tersenyum manis. "tadinya aku mau melakukannya, tapi aku jadi memikirkannya bocah macam apa yg berani mencuri dari vampire, dan aku memustukan sepertinya kau layak untuk dipelajari lebih lanjut"
"kenapa?" tanyaku, berusaha membuat lututku berhenti gemetar.
"kenapa, ya? hmm" jawabnya mengejek dan mengankat bahunya dengan seringaian yg tak lepas dari bibir merahnya. sempat aku berpikir dia memakai liptint seperti ello si adik centil ku itu.
"jadi katakan padaku ken michaelis ku yg manis, apa maksud kedatanganmu? apa kau mau mencuri lagi dariku? apa kau masih menginginkan madam octa? atau ..." dia menggantung kalimatnya
"atau kau menginginkanku hmm ?" bisiknya di telingaku dengan ciri khas suara berat dan rendahnya itu. aku berusaha mendorongnya, respon tubuhku menggigil mendengar dia berbisik dengan cara seperti itu.
"aku tidak mau melihat monster itu lagi!" jawabku
dia tertawa "ahh dia akan sedih mendengar kau berbicara seperti sayang"
"jangan mengejekku, aku tidak suka diolok olok" aku memperingantinya
"memangnya apa yg akan kau lakukan jika aku masih mengejekmu? menciumku? aku dengan senang hati akan mengejekmu sepanjang waktu" tawanya. Aku rasa selera humornya rendah sekali
aku mengeluarkan salib dan air suci dari kantong celana ku"aku akan menyerangmu dengan ini!" raungku. menduga dia akan jatuh kebelakang, membeku karena takut. tapi ternyata tidak. dia tersenyum dengan manis, menjentikan jarinya dan tiba tiba salib dan botol air suci itu sudah tidak tanganku lagi. kedua benda itu ditanganya sekarang.dia memeriksa salibnya dan meremasnya hingga hancur. setelah itu dia membuka botol air suci itu dan meminumnya. damn
"kau tahu apa yg paling kusukai?" tanyanya. "aku suka orang orang yg menonton dan membaca buku horor. karena mereka mempercayai apa yg mereka baca dan dengar, lalu datang membawa benda konyol itu, seperti salib, air suci, pancang yah dan lain sebagimana yg manusia tau" jelasnya
"maksudmu ... salib tidak bisa ... melukaimu?" tanyaku
"kenapa harus bisa?" tanyanya. ck bisakah dia tidak menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi, aku tidak menyukai hal yg seperti itu.
"karena kau kan jahat" jawabku
"benarkah?"
"ya. kau pasti jahat. kau kan vampire. vampire itu jahat" jawabku. dia tertawa dengan sangat keras sambil berjalan kearah sofa yg dia duduki tadi. seperti sebelumnya dia duduk kembali diatas sofa panjangnya dan menyeringai.
"well sepertinya aku sedang tidak ingin berdebat" jawabnya " jadi katakan kepadaku apa yg kau inginkan dariku kalau bukan aku dan labah labahku" tanyanya dengan seringaian yg berganti dengan senyuman manisnya."aku kemari karena ......."
karena .....
karena ....
karena apa yah .... wkwwkwwkwkk
tebece yuhuuuuuuuuuuu
yeayy kkali ini update nya gak lama kan. yaudah doain lagi aja semoga kelak next chap nya gak lembreta huhuhuhu
see ya later,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Damn Master
RandomKen Michaelis seorang anak SHS biasa, sampai dia mengunjungi Cirque Du Freak bersama jeremy. sejak bertemu dengan madam octa si laba laba tarantula yg akan mempertemukannya dengan axciel kozlovsky sang master. tanpa mereka sadari ken dan jer terjeba...