CHAPTER 1

5.7K 552 46
                                    

"AYAH!" Krystal berteriak saat akhirnya ayahnya menjawab panggilannya. "Apa yang Ayah pikirkan? Meninggalkanku sendiri bersama dengan pria asing ini!"

"Tenang, Soojung. Dia akan menjagamu," ayahnya tertawa kecil. "Dan Jongin bukan 'pria asing', oke? Dia tunanganmu."

Tunangan. Persetan dengan pertunangan itu.

Krystal Jung baru saja sampai di Seoul setelah penerbangan panjangnya dari San Fransisco pagi ini. Dia sangat kesal saat melihat siapa yang menunggunya di bandara. Dia tak lain adalah tunangan dadakan-nya, Kim Jongin. Krystal tidak terlalu mengenalnya. Hari ini adalah pertemuan pertama mereka setelah beberapa tahun, dia tak tahu pastinya. Setelah tertangkap berada di pesta liar yang bertebaran alkohol dan asap rokok, ayahnya mengirim Krystal ke Seoul dan mengatakan bahwa dia akan berada dalam pengawasan tunangannya. Cara hebat untuk menghukumnya.

Kim Jongin lebih tua dua tahun darinya, setidaknya itu yang ayahnya katakan. Tampan, tinggi, sopan dan cerdas. Ayahnya tak bisa berhenti memujinya. Meskipun Krystal tak pernah melihatnya di San Fransisco, tapi dia merasa familiar saat melihat wajahnya. Mungkin karena pria ini memang teman masa kecilnya.

"Tapi setidaknya aku tinggal di tempatku sendiri! Bisakah kau membelikanku apartemen sendiri disini, Ayah?" dia memohon.

"Lalu siapa yang akan mengawasimu? Jongin akan melindungimu, Soojung."

"Ayah gila? Bagaimana kalau dia memperkosaku?"

"Jung Soojung! Jaga bicaramu!" Ayahnya kehilangan kesabaran. "Kau akan tinggal dengan Jongin atau tak punya tempat tinggal sama sekali. Baik-baik, oke. Ayah akan menelepon lagi nanti, sayang."

"Shit," Krystal berteriak saat ayahnya mengakhiri percakapan mereka. Dia melempar ponselnya ke dalam tas dengan marah. Ayahnya sudah keterlaluan.

Jongin tersenyum miring sambil bersandar ke mobilnya, menunggu tunangannya keluar dari mobil. Mereka sudah sampai di depan rumahnya, yang sebentar lagi juga akan menjadi rumah Krystal.

"Kau harus beristirahat, Soojung," Jongin mengambil tas-tasnya dari mobil. "Ayo masuk."

"Namaku Krystal, jangan berani-berani kau memanggilku 'Soojung'," desisnya, akhirnya keluar dari dalam mobil. Dia tak suka orang lain memanggilnya Soojung dengan santai, hanya ayahnya yang boleh memanggilnya dengan nama itu.

"Berhenti merengut." Lalu dia mendekatkan wajahnya, berbisik tepat ke telinganya, "Soojung."

Krystal menendangnya dengan sepatu hak tingginya dan dia hanya tertawa menanggapi tingkah kekanakannya. Pria ini benar-benar tahu cara membuatnya kesal.

Jongin berjalan lebih dulu, memberinya tur kecil mengelilingi rumah besarnya. Tak sebesar rumah miliknya, tapi ini terlalu besar untuk ditinggali sendiri. Jongin memperkenalkan pelayan yang bekerja untuknya, tapi mereka tidak meninggalkan dapur. Dia menunjukkan perpustakaan dengan piano besar di dalamnya, seolah Krystal peduli soal itu. Saat mereka sampai di ruang tengah, dia memperkenalkannya pada adik perempuan Jongin yang datang hanya untuk bertemu dengannya.

"Aku merindukanmu, Soo-" dia menghentikan ucapannya saat Krystal menatapnya tajam. "Maksudku Krystal," adik Jongin dengan eye-smile yang menggemaskan, Seulgi, menyapanya. Kau tak akan merindukan seseorang yang bahkan jarang bertemu dalam waktu bertahun-tahun. Pembohong.

Yang lebih tua bahkan jauh lebih berani. Taeyeon memeluknya singkat. "Senang kau kembali, Stal."

Taeyeon terlihat sangat baik. Dia tampak seperti kakak yang baik. Krystal iri pada Jongin dalam hal ini. Dia selalu sendirian.

Sudden FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang