CHAPTER 4

3K 376 26
                                    

"Krystal, ini Sehun dan Taehyun," Seulgi memperkenalkan Krystalpada kedua pria dihadapan mereka. Yang lebih pendek bernama Nam Taehyun dan satunya bernama Oh Sehun. Dia mengenal mereka. Seulgi tak perlu memperkenalkan mereka lagi.

Krystal terkekeh. "Aku kenal mereka. Meskipun aku tak tahu kalau kau berpacaran dengannya," Krystal menunjuk Taehyun.

"Kau mengingat kami?" Tanya Taehyun, terkejut.

"Tentu," dia mengernyit. "Memangnya kenapa?"

Hal ini sedikit mengganggunya. Setiap kali mereka memperkenalkannya pada seseorang, mereka selalu terkejut saat mendapatinya ingat pada mereka. Dia mungkin tak mengaingat banyak hal tentang mereka, tapi setidaknya dia masih ingat nama dan wajah mereka. Tapi bukankah itu normal? Mereka sudah tak bertemu selama bertahun-tahun.

"Tidak, hanya saja kita baru bertemu setelah bertahun-tahun," Taehyun tersenyum. Dia terlihat sangat baik. "Hanya itu."

"Kau terlihat lebih cantik, Stal," Sehun memujinya.

"Apa kau merayuku?" Krystal mengangkat alisnya bosan.

"Aku tak akan berani," dia tertawa. "Jongin hyung akan membunuhku."

Jongin. Hanya mendengar namanya membuat mood-nya buruk. Kemarin dia memarahinya karena menghilang saat istirahat. Dia bersama Naeun, tentu. Naeun satu-satunya orang yang bisa ia ajak bicara. Lebih baik lagi karena Naeun tak berteman dengan satupun keluarga Kim, jadi dia bisa memberi pendapat yang objektif. Krystal juga bisa mengobrol dengan Myungsoo, tapi dia selalu sibuk dengan latihan sepak bola dan jarang terlihat di kampus.

"Kau mau kemana, Stal?" Tanya Seulgi saat Krystal berdiri dari bangkunya.

"Tak bolehkah aku pergi ke kamar mandi?" Krystal sangat kesal. Sangat konyol saat dia perlu mengatakan semua yang akan dilakukannya.

"Jongin oppa sebentar lagi sampai," Seulgi mengingatkan.

Kelas Jongin selesai pukul dua. Dia masih punya waktu lebih dari tiga puluh menit. "Aku akan kembali!" ucapnya kesal.

Dia bisa mendengar Seulgi memanggil namanya beberapa kali tapi dia tak peduli. Sepereti seorang kakak laki-laki, Seulgi selalu berusaha untuk mengontrolnya. Dia tak bisa berhenti mengurusi kehidupannya di kampus. Krystal bersyukur tak perlu bertemu dengan kakak tertua mereka terlalu sering.

Krystal berlari ringan di koridor, mencegah jantungnya untuk bekerja terlalu keras. Buka karena dia peduli. Dia hanya tak ingin membuat keributan. Dia melihat ke kiri dan kanan, mencoba untuk menemukan Naeun. Dan akhirnya dia menemukan gadis itu di depan salah satu kelas.

"Naeun!" Krystal memanggilnya sebelum Naeun berjalan terlalu jauh. Orang-orang menatapnya, mungkin karena dia berteriak terlalu keras.

"Hai, Stal. Kabur dari keluarga Kim?" Naeun menyapa Krystal yang kelelahan. Dia membawa Krystal ke lokernya.

Krystal mengabaikannya. Dia tak ingin menjawab pertanyaan itu. "Bisakah kau membawaku ke suatu tempat? Kemanapun."

"Bagaimana kalau menemui Myungsoo oppa?" saran Naeun. "Kudengar dia ada di camp sekarang."

Tapi sebelum Krystal bisa menjawabnya, mereka terkesiap saat Naeun membuka lokernya. Semuanya kacau. Seseorang menumpahkan tinta hitam disana. Cairan hitam itu membasahi buku-buku, tas dan sepatunya. Tak ada yang tersisa, Naeun harus mambuang semuanya.

Tangannya gemetar saat membuka loker kecil di hadapannya.

Dia menjerit.

"Krys?"

Sudden FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang