CHAPTER 19

1.9K 199 38
                                    

       

WARNING : You might find A LOT of typos. I didn't proof read this. Sorry for lots of mistakes. Enjoy ^^

***

Krystal menatap wajah tanpa ekspresi milik Jongin, mencoba untuk membaca raut wajahnya. Dia tidak tersenyum. Tidak juga terlihat marah. Tapi dia tidak  juga seperti orang yang menghindarinya karena malu. Selalu sulit bagi Krystal menebak apa yang terlintas di kepalanya.

"Soojung," terdengar suara yang dikenalnya.

Krystal menoleh ke sumber suara dan melupakan kejadian tadi saat mendapati Ayahnya sedang menghampiri mereka bersama Sehun dan Taehyun. Dia ternganga, tak percaya dengan kejutan ini. Bahkan saat Ayahnya memeluk Jongin tepat di depan matanya, Krystal masih tidak percaya semua ini nyata.

"Tidak ada pelukan untukku?" Tuan Jung mengangkat sebelah alisnya sambil membuka tangannya lebar. Puteri tunggalnya benar-benar terkejut.

Krystal tidak mengatakan apapun dan detik berikutnya dia sudah tenggelam dalam pelukan Ayahnya. Banyak hal yang terjadi setelah dia datang ke Seoul dan semua itu tidak memberinya kesempatan untuk memikirkan apapun. Setelah melihat Ayahnya, dia sadar betapa dia merindukannya. Sudah beberapa minggu sejak terakhir kali mereka mengobrol lama.

"Kau merindukanku, kan?" Tuan Jung menggoda puterinya sambil melepas pelukan mereka. Dia menepuk kepala Krystal dan  memperhatikannya. Krystal terlihat sehat.

"Tidak juga," dia mengedikkan bahu dengan jahil tapi semua bisa melihat betapa senangnya Krystal saat ini. Jongin belum pernah melihat Krystal seceria ini. " Aku cukup sibuk disini, Ayah."

Tuan Jung tertawa, "Sibuk mengganggu Jongin, maksudmu?"

Krystal merengut dan semakin kesal saat yang lain ikut tertawa, termasuk Jongin. Krystal ingin tahu apa tawa itu tulus atau hanya untuk menghargai candaan Ayahnya. Bagaimana bisa mood-nya berubah secepat ini?

"Ayah sedang apa disini?" Krystal mencoba untuk meredakan tawa mereka. "Maksudku, kenapa tidak datang ke rumah?"

"Ayah tidak akan punya banyak waktu untuk mengejar pesawat," jawabnya sambil membawa Krystal ke cafe terdekat. "Ayah ada urusan bisnis di Busan. Hanya ingin bertemu denganmu sebelum itu, jadi Ayah minta Jongin untuk membawamu kemari. Tempat ini lebih dekat dengan bandara."

Percakapan mereka terhenti saat mereka duduk di sofa kecil dekat jendela dan memesan kopi. Sehun, Taehyun dan Jongin duduk di meja lain, memberi waktu kepada mereka untuk melepas rindu.

"Krystal," Naeun datang dan menyapa Tuan Jung ramah. Dia memperkenalkan diri.

"Kau bisa menunggu sebentar? Aku-" Krystal benar-benar lupa kalau dia mengundang Naeun untuk bergabung dengan mereka.

"Tentu, jangan hiraukan aku," Narun tersenyum dan meninggalkan mereka lalu bergabung dengan yang lain.

"Ayah harus pergi sekarang juga?" Krystal kembali memusatkan perhatiannya pada sang ayah dan bertanya dengan nada kecewa. Dia bersandar sambil merajuk. Mereka baru saja bertemu setelah berbulan-bulan dan sekarang harus kembali berpisah?

"Tidak saat ini juga, Ayah masih punya waktu beberapa jam," Krystal hanya tertawa mendengarnya. Beberapa jam tidak terlalu berarti. "Lagi pula, ayah akan kembali setelah bisnis di Busan selesai. Mungkin kita bisa menghabiskan beberapa hari bersama di Seoul," jelas Ayahnya.

Krystal masih tidak berkomentar. Tapi akhirnya dia merasa tenang memikirkan akan bertemu kembali dengan Ayahnya beberapa hari lagi. Kopi pesanan mereka datang bersama dua potong kue untuk mereka. Krystal mengambil salah satu dan berbalik pada Jongin yang duduk di belakangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sudden FiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang