""No! what the hell are you thinking?"
"Sam—"
"Sooji!"
Jisoo hanya berdecak mendengar seruan ibu dan pamannya, entah kedua orang dewasa itu sedang berada di ruangan mana dalam rumah tapi ia jelas bisa mendengar mereka. Sudah berapa hari belakangan ibunya terlihat berdebat dengan Sam tapi ia tidak terlalu tau dengan pasti apa yang sedang mereka permasalahkan, karena ia sibuk bermain dengan ayahnya.
Seperti saat ini, ia membawa ayahnya untuk duduk di halaman belakang rumah Sam dan menikmati semilir angin sore di sana, sambil sesekali mengajak ayahnya berbincang meskipun tidak mendapat balasan apapun tapi gestur tubuh Myungsoo membuatnya senang karena ayahnya tidak lagi mengabaikan sekitarnya.
"Jadi kira-kira apa yang mereka debatkan?" tanya Jisoo pada Myungsoo, saat ini keduanya memilih untuk menggelar sebuah kain katun yang hangat di atas rerumputan kemudian duduk berdua di sana. Myungsoo menatap Jisoo sejenak kemudian mengalihkan pandangannya ke kolam renang yang berada di depan mereka.
"Dad tidak tau juga? Hmm, itu wajar karena mom dan uncle Sam hanya berteriak tidak jelas," gumam Jisoo pelan.
"M—mom?" Jisoo sontak mendongak mendengar suara Myungsoo yang tiba-tiba keluar, ia tersenyum bisa mendengar suara ayahnya lagi setelah terakhir kali mendengar pria itu bicara adalah dua hari yang lalu.
"Iya mom, kau kenal mommy?" Jisoo bertanya dengan antusias, kini ia sudah berpindah duduk di hadapan Myungsoo mencoba untuk melakukan kontak mata dengan ayahnya.
"Ti—tidak."
Jisoo mendesah mendengar jawaban Myungsoo, sebenarnya ia tidak mengerti mengapa ayahnya tidak mengenali ibunya, tapi malah bisa mengenalinya. Ia juga tidak paham dengan penyakit yang diderita oleh ayahnya, tapi tau apa yang harus dilakukannya. Karena saat ini hanya dia yang bisa berkomunikasi dengan ayahnya ia akan membuat ayahnya perlahan-lahan mengenal ibunya kembali.
"Mom itu wanita yang hebat, dia yang menjagaku selama ini. Mom mengurus semua kebutuhanku," ucap Jisoo membuat Myungsoo menatap gadis itu, "mom juga bekerja setiap hari untuk memenuhi kebutuhanku, saat aku sedih mom akan memeluk dan mengusap kepalaku dan saat aku senang dia akan meloncat girang bersamaku. Aku mencintai mom, apa dad juga?"
Myungsoo masih diam tidak menanggapi kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh Jisoo, entah apa yang sedang dipikirkannya tapi Jisoo sedikit yakin jika ayahnya itu sedang membayangkan siapa sosok yang dia bicarakan saat ini.
"Dulu kata mom, dad adalah pria yang sangat baik dan sangat mencintai mom. Mom mencintai daddy karena daddy juga mencintai mom." Myungsoo langsung mengalihkan pandangannya dari Jisoo setelah mendengar itu, Jisoo tersenyum kecil lalu menyentuh tangan ayahnya. Menggenggam dengan kedua tangan mungilnya.
"Dad mencintai mom, aku benarkan?" Tanya Jisoo penuh harap, suaranya sangat merdu memasuki gendang telinga Myungsoo membuat pria itu kembali menatap mata hitam anaknya yang merupakan cerminan dari dirinya. Manik itu terlihat berbinar penuh harapan saat menatapnya, dan tanpa sadar Myungsoo mengangguk kecil menjawab pertanyaan Jisoo.
"Ya."
Jisoo tersenyum mendengar jawaban itu, sangat menyenangkan berbincang dengan ayahnya seperti sekarang. Meskipun percakapan kebanyakan terjadi hanya satu arah, dari pihaknya tapi Jisoo senang karena bisa mengetahui lebih banyak tentang perasaan ayahnya.
"Aku mencintaimu, kau mencintaiku juga?"
"Ya."
*
![](https://img.wattpad.com/cover/79542845-288-k210882.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin Again | MS #2 [COMPLETED]
Fanfictie[COMPLETED] Pt. 1 - 7 : PUBLIC Pt. 8 - END : PRIVATE ===================================== Marriage Series #2 Begin Again Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat untuk menghabiskan waktumu menjalani hidup sendir...