Di sinilah aku berdiri
Bersama pedang dari tempaan kata panas membara
Kutebas setiap benang merah yang berusaha meraihku
Kekecewaan mencemari pikiran pemiliknya
Mereka membicarakanku, mencelaku, membenciku
Aku masih berdiri
Dengan kesedihan mengkristal dalam tatapan sedingin es
Menatap setiap pergerakan tanpa batas
Menelusuri jalan tanpa ujung
Didekap kabut takdir yang terlalu pekat untuk disingkap
Sendiri
Di sini
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Bengkok
RandomSekumpulan coret-coretan, sajak, puisi, atau apalah kalian menyebutnya, dari orang iseng yang mencintai segala kata. Sebagian adalah tulisan lama. Enggak akan cepet nambah, karena ketergantungan akan kapasitas otak yang overdosis kerja. Semoga mengi...