Aku pernah merasakan kehangatan keluarga.
Aku pernah merasakan rangkulan persaudaraan.
Aku pernah merasakan eratnya pertemanan.
Aku pernah merasakan kemewahan harta benda.
Aku pernah merasakan indahnya pemandangan.
Aku pernah merasakan tenggelam dalam pujian dan senyuman ceria.
Aku pernah merasa baik-baik saja.
Hingga aku tidak tahu arti hidup.
Atau arti mati.
Mereka bilang, ketika waktu berjalan maka nasib berputar hingga dentang ujung jalan datang.
Aku pernah merasakan dinginnya keluarga.
Aku pernah merasakan terlepasnya rangkulan.
Aku pernah merasakan retakan.
Aku pernah merasakan kehilangan.
Aku pernah menatap keburukan.
Aku pernah terseret ombak caci maki, yang mengurungku dengan pengkhianatan.
Aku pernah merasa tidak baik-baik saja.
Hingga aku tidak tahu arti mati.
Atau arti hidup.
Mereka bilang, semua pasti akan baik-baik saja.
Sekarang.
Bagaimana?
Ujar dentang ujung jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Bengkok
RandomSekumpulan coret-coretan, sajak, puisi, atau apalah kalian menyebutnya, dari orang iseng yang mencintai segala kata. Sebagian adalah tulisan lama. Enggak akan cepet nambah, karena ketergantungan akan kapasitas otak yang overdosis kerja. Semoga mengi...