[Barista] Someone Behind the Mirror

177 28 40
                                    

Title : Someone From Behind The Mirror

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Title : Someone From Behind The Mirror

Author : Instyy dan DionesiaCaroline 

Genre : Fantasy, Sad, Hurt-Comfort

Cast : Kim Taehyung(BTS) dan Park Hana(OC)

Rating : T

Disclaimer : Kim Taehyung adalah milik Tuhan, keluarganya, dan agensinya. Park Hana murni milik author. Ide cerita, alur cerita murni milik Ikah dan Dio, dilarang keras untuk mengopy tanpa seizin dari author.

-0-

"Dasar buruk rupa. Pakai matamu saat berjalan!"

"Yak! Dimana matamu pabo!"

"Sudah jelek, tak tahu malu."

"Yak! Jangan melihatku, wajah jelekmu itu membuatku ingin muntah saja."

***

Park Hana side

Aku berjalan menyelusuri trotoar seraya memasukkan tanganku ke dalam saku jas sekolah yang kukenakan. Mataku terus menatap lurus ke depan. Rasanya hari ini semua orang lebih kejam dari biasanya.

Ya, memang begitu. Setiap hari akan selalu begitu. Menatap teman-temanku, aku pun tidak tahu mereka teman atau bukan. Menatap mereka yang selalu menghinaku, sampai kupingku rasanya ingin terbakar.

Memang apa salahku? Aku memang ditakdirkan seperti ini. Menjadi seorang wanita yang memiliki paras, bisa dibilang 'tak cantik'. Kasarnya semua teman-temanku memanggiku si jelek. Aku tak mengerti, tapi semakin aku mendengarkan cemooh dari teman-temanku semakin aku ingin berlari saja dan pergi jauh dari mereka semua. Aku bosan, aku lelah. Aku tak ingin mendengar ejekan lagi. Aku sungguh lelah.

Bruk.

Aku menutup pintu kamar dengan keras setelah sampai di rumah kosong yang seperti kuburan ini. Biarkan saja, lagipula aku hanya sendiri di rumah ini. Sendiri, hanya sendiri. Memang siapa yang biasa bersamaku? Eomma? Appa? Mereka hanya sibuk dengan pekerjaan mereka saja. Apa mereka akan peduli jika aku bunuh diri di rumah? Apa mereka peduli jika anaknya mati mengenaskan di sini. Kurasa tidak, mereka hanya akan tertawa dan melupakanku.

"Argghh." Aku menatap cermin yang persis berada di hadapanku. Menatap wajah buruk rupa yang selalu membuatku di cemooh teman-temanku. Rasanya aku ingin mengoyakkan wajah buruk rupa pembawa sial ini.

Bulir-bulir bening sudah mulai mengalir di pipiku. "Eo--eomma, aku sangat lelah," ucapku sesenggukan.

Aku menangis. Menangis dengan bodohnya di hadapan cermin yang menampakkan wajah buruk rupaku. Semuanya sungguh tidak adil, kenapa aku harus ditakdirkan dengan wajah seperti ini. Aku lelah mendengar semua orang mengejekku. Aku lelah. Rasanya aku ingin mati saja.

[AUGUST] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang