Judul : Shooting Star
Cast : Kim Taehyung, Park Jieun (OC),
Lenght: Oneshoot
Rating. : M
Genre : Thriller, Sad, Romance
Author : overflakkie & Rickjelfan
Disclaimer : Kim Taehyung and BANGTAN belong to BIGHITEnt. And this story is ours. Thankyou.
Warning : Typo(s), EXPLICIT CONTENTS, OOC, etc.
Note: Bagi yang di bawah umur, mohon kedewasaan nya. Dosa di tanggung pemenang(?) pembaca maksudnya-_-.
~~~~~
Jieun hanyalah satu dari puluhan ribu penembak jitu yang menyalahgunakan kemampuannya. Sembilan dari sepuluh tembakan peluru akan menembus tepat di cerebrummu jika Ia tengah dalam kondisi terbaiknya. Taehyung pun sama, sepuluh dari sepuluh tembakan akan siap menghunus jantung dan menembusnya sampai ke belakang punggung. Keduanya, masih tetap penembak jitu di Seoul, dan tetap sepasang sahabat terbaik di jagad raya.
.
~~~Overflakkie~~~
."AK-47? Kau sudah bisa merakitnya sendiri?" Itu respons Jieun saat Taehyung keluar dari gua berdebunya setelah hampir tiga puluh enam jam bersarang disana. Taehyung dengan kaus putih usang dan rambut berantakan yang poninya ditopang oleh bandana yang melingkar di dahinya, keluar dengan senyum bangga sambil membawa sebuah senapan buatan asli Rusia tersebut, yang berhasil Ia rakit dengan jari-jarinya sendiri. "Untuk misi ini, aku butuh senjata yang klasik."
Jieun tersenyum, menyomot senapan tersebut dan melihat fisiknya dengan hati-hati. "Tipikal jari perempuanmu sekali. Rapi dan tanpa celah," Jieun mengacungkan senjata pada Taehyung saat Taehyung sudah ingin menjambak rambut sepanjang bahu sewarna platina milik Jieun. "Jangan main-main dengan wanita bersenjata, bung."
"Aku kalah, oke?" Taehyung mengangkat kedua tangannya defensif, "Jadi, sudah siap untuk misi nanti malam?"
Jieun menurunkan senjatanya, menaruhnya di atas meja, lalu mengambil tasnya dan membukanya. "Bom asap, granat, pisau lipat, dan kesayanganku," Jieun mengeluarkan yang terakhir. "Say Hallo to Riffly." Katanya saat mengangkat FN F2000 Assault Rifle-nya.
"Kau masih menggunakan Assault itu?" Taehyung tertawa kecil melihat senjata yang sudah hampir dua tahun digunakan sahabatnya itu. "Punyamu juga jenis Assault. Dan namanya Riffly, kumohon panggil dia dengan layak."
"Baiklah Riffly. Tapi Assault punyaku rakitan sendiri dan tak butuh tiga peluru untuk melontarkan nyawa." Taehyung mengangkat senjata baru rakitannya sendiri, dan mengacungkannya pada Jieun dengan bangga.
"Setidaknya aku bisa menembak dari jarak lima ratus meter,"
"Jarak tidak berpengaruh," Taehyung menaruh senjatanya dan mengambil satu buah permen lolipop dari saku celana denim belelnya, membukanya dan melahapnya lapar. "Lihat saja nanti siapa yang bisa menembak lebih banyak."
"Yang kalah tolong bayarkan satu box pizza ekstra keju dengan banyak paperoni." Jieun tersenyum membayangkan makanan kesukaannya dengan gratis. "Oh, ramyun juga. Tiga porsi."
"Babi," Taehyung menghampiri Jieun yang masih membayangkan kenikmatan makanan-makanan yang tersaji di hadapannya, kemudian memukul pelan perut Jieun. "Lihat perutmu sudah seperti ibu hamil tiga bulan. Mau makan sebanyak apalagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[AUGUST] Regular Menu
FanfictionSelamat datang di Flow de Mémoire, Tuan dan Nona! Untuk menyambut Hari Ulang Tahun NKRI yang sudah ke-71 kalinya, kali ini Flow de Mémoire ingin mempersembahkan sebuah karya dengan tema persahabatan dan kebebasan yang sangat spesial dan sangat berbe...