[Barista] Drag Me to Hell

56 14 13
                                    

Title: Drag Me to Hell

Author: Winter (fiftyshadesofwinter) x Steva (ryeo33)

Genre: Horror

Rating: G

Disclaimer:

Cerita ini murni hasil pemikiran Winter dan Steva. Semua tokoh cerita yang berperan didalamnya merupakan milik keluarga mereka dan agensinya. Cerita ini dibuat hanya untuk hiburan semata dalam rangka August Event (Regular Menu) yang bertemakan persahabatan dan kebebasan. Dilarang men-copy tanpa sepengetahuan penulis! Kritik dan saran sangat diperlukan karena kami masih dalam tahap belajar, silahkan mengomentarinya di kolom komentar. Selamat membaca!

©

Bel pulang sudah dibunyikan sejak beberapa menit yang lalu, namun Yoongi songsaenim masih juga belum beranjak keluar dari kelas Sehun. Sehun yang sudah merasa bosan dan lapar hanya bisa bersembunyi dibawah meja dan memakan bekalnya yang masih tersisa sambil sesekali melihat sekelilingnya, takut-takut jika songsaenim menyadari jika ia kehilangan salah satu muridnya. Tentu saja ia tidak makan sendiri, ada beberapa anak-anak dikelasnya yang ikut-ikutan memakan makanan kecil yang mereka bawa saat jam istirahat tadi.

"Baiklah, sekian dulu pelajaran matematika hari ini. Kerjakan halaman 235 di kertas A4, kumpulkan besok pagi, jam 8 di meja saya. Jika ada yang tidak mengumpulkan, sanksinya tidak akan diperkenankan untuk mengikuti PERSAMI yang akan diadakan beberapa hari lagi. Sekian, selamat siang, anak-anak!" ucap Yoon songsaenim panjang lebar sambil berlalu meninggalkan kelas. Semua anak-anak mendesah lega saat beliau sudah agak jauh meninggalkan kelas. Sehun pun keluar dari tempat persembunyiannya sambil mendengus, "Selalu saja menyusahkan. Kukira songsaenim tidak akan memberikan tugas," ujar Sehun sambil memasukkan kotak bekal kedalam tasnya. Namjoon hanya bisa tertawa saat melihat Sehun terus-terusan menggerutu sambil membuka buku pelajaran dan mulai mengerjakannya.

"Coba lihat, dia yang menggerutu, tapi dia juga yang mengerjakan paling rajin!" gurau Namjoon sambil menepuk pelan kepala Sehun, yang dibalas dengan tepisan dari Sehun. "Oh ayolah, tugasnya masih dikumpulkan minggu depan! Lebih baik kita makan siang dulu, bukan?" ajak Namjoon kepada sahabat-sahabatnya yang disambut dengan anggukan oleh mereka. "Arraseo, arraseo ... Bilang saja kalian minta di traktir," ujar Sehun sedikit kesal sambil membereskan peralatannya. Minhyuk pun ikut-ikutan memasukkan peralatan sekolah Sehun yang banyak berserakan diatas meja. "Hun-ah, kamu ini sekolah apa indomaret berjalan sih? Kok semua peralatan sekolah semua ada di kamu?" ujar Minhyuk sambil membereskan tempat pensil Sehun. "Daripada kamu, Min. Pulpen aja minjem terus sama aku!" teriak Bomi yang duduk agak berjauhan dari mereka sambil bersungut-sungut. "Heh, waktu itu kan sudah aku kembalikan!" seru Minhyuk sambil mengepalkan tinjunya ke udara. "Kalau kamu kembalikan pasti sudah ada padaku, tahu!" teriak Bomi dengan nada yang tak kalah keras. Dahyun hanya terheran-heran sambil terus mengaduk jus yang ia bawa saat jam istirahat tadi.

"Hyun-ah, boleh kuminta jusnya?" pinta Bomi dengan puppy eyes-nya pada Dahyun yang duduk disebelahnya. Dahyun hanya mendengus pelan, "Jangan pakai jurus itu kepadaku, itu tidak mempan. Sana habiskan," ujar Dahyun sambil menyodorkan jus yang sudah sisa setengah pada Bomi. Bomi pun dengan senang hati menyeruputnya, namun tak lama kemudian ia terbatuk-batuk. "Hyun-ah, kamu abis makan somay ya?" tanya Bomi sambil mengembalikan jus Dahyun yang hanya diseruput sedikit olehnya. Dahyun pun tersenyum jahil sambil menyeruput kembali jusnya. Emang enak, untung tadi makan somay, hehehe, ujar Dahyun dalam hati.

"Loh, emangnya kenapa?" tanya Dahyun sambil bertampang polos andalannya. "Jusnya jadi terasa amis!" teriak Bomi sambil mencubit lengan Dahyun dengan keras. Dahyun pun terbahak, begitupun yang lainnya. "Makanya, jangan suka minta-minta kepunyaan orang lain!" celetuk Namjoon yang daritadi bermain dengan ponselnya. Bomi hanya bersungut-sungut sambil melempar bola kertas ke kepala Namjoon. "Heh, sudah-sudah. Kalian ini, gak bisa apa sehari gak riweuh begitu?" ujar Sehun sambil berjalan keluar kelas.

[AUGUST] Regular MenuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang