Jessy POV
Kamarku yang semula gelap mendadak menjadi terang dan tentunya mengganggu tidur nyenyak ku. Aku terpaksa membuka mataku dan melihat mom sedang menyibakkan gorden jendela kamarku.
"Morning Jessy" sapa mom dengan senyuman malaikatnya
"Morning mom" jawabku seadanya karena sekarang aku masih sangat mengantuk
"Kau harus segera bersiap siap sayang, kalian akan berangkat pukul 8 pagi" kata mom seraya meninggalkan kamarku.
Damn! Ternyata mereka benar benar serius memindahkan ku disekolah menyeramkan itu. Ku lihat jam di dinding kamarku menunjukkan pukul 7. Berarti masih satu jam lagi. Aku segera mandi dan mempersiapkan barang yang akan aku bawa. Aku memang belum mempersiapkannya karena mengira mom dan dad akan berubah pikiran tapi ternyata perkiraanku salah.
Tepat pukul 8 aku siap untuk berangkat. Ya walaupun dengan sangat terpaksa. Aku segera menuju meja makan untuk sarapan di sana sudah ada dad dan mom.
"Mom apakah kalian yakin akan menyekolahkanku disana?" Aku berharap mom akan membujuk dad untuk merubah keputusannya. Ya walaupun itu mustahil. MUSTAHIL.
"Ya sayang kau harus bersekolah disana kami sudah mempertimbangkan semuanya" jawab mom mantap. Sudah ku bilangkan kalau merubah keputusan mereka itu MUSTAHIL.
***
Author POVSetelah selesai sarapan Jessy dan Mr.Brave-ayah Jessy- berangkat ke Fraze Academy. Selama diperjalanan mereka hanya diam bergelut dengan pikiran masing masing.
"Apakah dad tidak salah jalan? Sedari tadi perjalanan kita hanya melewati hutan" tanya Jessy. Ia memang bingung karena semenjak mereka meninggalkan rumah tak ada satupun kota yang mereka lewati.
"Tentu tidak dad sudah sangat hafal jalanan menuju ke sekolah barumu" jawab Mr.Brave mantap.
Jessy yang mendengar itu hanya diam, ia tidak berniat untuk membalas perkataan dadnya itu. Karena sudah lelah dengan perjalanan yang tak pernah sampai menurutnya. Ia pun tertidur.
Setelah 6 jam perjalanan mereka sampai di sebuah bangunan yang terletak diatas bukit dan di kelilingi oleh hutan. Mereka berhenti di depan sebuah gerbang yang bertuliskan 'Welcome To Fraze Academy' Mr. Brave memutuskan untuk membangunkan Jessy.
Jessy yang belum sepenuhnya sadar itu langsung turun dari mobil. Ia sangat terkejut melihat sekolah barunya itu. Pasalnya ia membayangkan sekolah itu seperti bangunan yang ada di film horor. Tetapi kenyataannya bangunan sekolah barunya itu sangat indah dan megah.
Mereka memutuskan untuk memasukki gerbang itu. Didepan bangunan utama terdapat taman yang ditengahnya ada air mancur. Jessy melihat beberapa siswa yang berlalu lalang disana. Sepertinya siswa yang sedang tidak ada kelas.
"Inikah anakmu yang kau ceritakan Brave?" Tanya seorang pria yang sepertinya seumuran dengan Mr.Brave
"Iya Darren, dia anakku Jessy" Jawab Mr.Brave seadanya
"Dia sama sangat mirip denganmu ya. Dia akan bersekolah disini kan? Sebaiknya kita ke Autrus sekarang" Kata pria yang bernama Darren itu.
"Apa itu Autrus?" Tanya Jessy yang memang merasa aneh mendengar itu. Belum pernah ia mendengar nama seaneh itu.
"Sekolah ini terdiri atas 4 bangunan yang masing masing memiliki penyebutan khusus. Bangunan utama yang disebut Skyrus yaitu bangunan yang dipakai untuk proses pembelajaran, dibangunan itu terdapat gedung olahraga, laboratorium, ruang kelas dan perpustakaan.Bangunan yang berada di sebelah barat bangunan utama disebut Dertus yaitu asrama siswa, asrama itu dibagi menjadi dua, yaitu asrama putera dan puteri yang terletak dilantai dua, dilantai satu bangunan itu adalah ruang makan. Bangunan yang berada di sebelah timur bangunan utama disebut Autrus yaitu bangunan dimana ruang guru dan ruang kepala sekolah berada. Bangunan yang berada disebelah utara bangunan utama disebut Aqritus yaitu asrama para guru. Nah kita sudah sampai di Autrus kalian hanya perlu lurus sampai mendapat ruangan Grand. Ohiya Grand itu adalah penyebutan untuk kepala sekolah." Jelas Darren panjang lebar sementara Jessy hanya mengangguk mengiyakan perkataan Darren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fraze Academy
FantasyJeslyn Aldercy Brave seorang gadis yang bertahun tahun merasakan keanehan yang terjadi dalam dirinya. Ia terpaksa pindah kesekolah yang tertutup dari dunia luar karena perintah dari orang tuanya. Disekolah itu dia merasakan banyak kejanggalan dan di...