Part 4 : New Friends

7.2K 553 15
                                    

Gambar : Ana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gambar : Ana

******
Setelah bangun dari tidurnya Jessy, Chelle dan Gabby menemukan Ana sedang membaca buku sambil tiduran.

"Ana apakah kau sudah mendengar berita tentang Nessa yang ditemukan meninggal?" Tanya Gabby

"Ya. Aku sudah mendengarnya. Kejadian seperti itu sangat biasa bukan? Nessa bukan orang pertama yang seperti itu." Jawab Ana santai

"Mengapa kau sangat santai menjawab seperti itu Ana?" Tanya Jessy penuh selidik

"Bukankah perkataanku itu benar?" Tanya Ana

"Sudahlah Ana memang ada benarnya disekolah ini pernah terjadi kejadian seperti itu sebelumnya. Tetapi kata Grand Alice itu dikarenakan kutukan danau." Ujar Gabby menengahi

Jessy yang mendengar itu hanya diam. Dalam hati ia tidak mempercayai kutukan itu.

"Ana mengapa kau tidak bersiap kesekolah?" Tanya Chelle

"Aku sedang sakit. Lagi pula hari ini aku hanya ada 1 kelas." Jawab Ana sambil membenarkan posisinya

"Ah baiklah kalau begitu kami kesekolah dulu." Jawab Chelle

***
Jessy segera menuju ke kelas matematika. Ya hari ini dia ada kelas matematika. Sesampainya di kelas itu ia sangat bingung, karena ia tidak mengenal seorangpun yang ada dikelas itu.

"Hei, kau Jessy kan?" Ujar seorang gadis

"Ya. Bagaimana kau bisa tahu?" Tanya Jessy heran. Karena dia baru pertama kalinya bertemu dengannya, mengapa ia mengetahui nama Jessy?

"Kamar kita bersebelahan. Aku Val" Ujar gadis itu sambil tersenyum.

"Apakah kau teman sekamar Nessa?" Tanya Jessy

"Ya. Aku teman sekamar Nessa. Lebih baik kita duduk bersama dikelas ini." Jawab gadis itu

"Baiklah. Aku juga tak mengenal siapapun selain kau." Ujar Jessy jujur

"Oke. Kalau begitu sebaiknya sekarang kita duduk. Sebelum guru datang." Jawab Val sambil berjalan menuju bangku yang berada disudut ruangan, dengan Jessy mengikut dibelakangnya. Tak lama setelah itu, seorang guru masuk.

**
"Baiklah kelas hari ini selesai. Jessy bisa kau keruanganku setelah semua kelasmu hari ini selesai?" Ujar seorang guru

"Baiklah Mr. Mike. Tetapi sebelumnya ada apa sampai kau menyuruhku keruanganmu?" Ujar Jessy

"Nanti saja kita bicarakan diruanganku. Hari ini kau ada berapa kelas?" Ujar Mr.Mike

"Baiklah aku akan keruanganmu. Lagi pula tinggal 1 kelas lagi." Jawab Jessy

"Baiklah aku akan menunggumu diruanganku." Ujar Mr. Mike kemudian berlalu meninggalkan kelas itu

****
"Ada apa Mr. Mike?" Tanya Jessy setelah sudah berada di ruangan Mr. Mike

"Kudengar Ressa sudah memberitahu tentang kekuatanmu sebenarnya?" Tanya Mr. Mike

"Iya. Miss Ressa telah memberitahuku. Tetapi aku belum mengetahui apa yang dapat kulakukan dengan kekuatanku. Miss Ressa hanya menyuruhku mencaritahu lewat buku sejarah sihir" Jawab Jessy

"Apa kau sudah menemukan buku itu?" Tanya Mr. Mike

"Belum Mr. Aku belum mendapatkannya. Kata Miss Jenna buku itu berada pada ruangan Grand Alice." Ujar Jessy

"Ya, kau memang benar. Buku itu berada diruangan Grand Alice. Sampai sekarang hanya beberapa orang saja yang mengetahui isi buku itu." Ujar Mr. Mike

"Mengapa buku itu sangat dijaga Mr.? Apakah anda pernah membaca buku itu?" Tanya Jessy penasaran

"Entahlah. Aku sudah beberapa kali masuk ke ruangan Grand Alice secara diam diam tapi aku tidak mendapatkan buku itu." Jawab Mr. Mike

"Mengapa anda mencari buku itu juga? Apakah anda tidak mengetahui sejarah sihir?" Tanya Jessy

"Ada masalah yang harus dipecahkan dengan buku itu. Dan aku juga belum pernah membaca buku itu. Karena awalnya aku berpikir bahwa buku sejarah itu sangat membosankan." Ujar Mr. Mike

"Memangnya masalah apa yang harus anda pecahkan sir?" Tanya Jessy

"Kau akan tahu nanti. Sekarang kembalilah ke Dertus. Dan jangan ceritakan kepada siapapun tentang ini. Mengerti?" Ujar Mr. Mike

"Baiklah sir aku akan ke Dertus sekarang." Ucap Jessy lalu meninggalkan ruangan Mr. Mike. Setibanya diluar ia terkejut karena ternyata sudah malam.

Jessy mempercepat langkahnya menuju ke Dertus. Tiba-tiba ia mendengar suara seperti daun kering yang terinjak. Karena penasaran ia berbalik dan mencari asal suara tersebut. Tak jauh dari tempatnya sekarang ia melihat seseorang yang memakai tudung sedang berjalan. Ah tidak, lebih tepatnya mengendap ngendap.

Ia mengikuti kemana perginya orang itu. Ia mengikuti hingga sampai di danau yang terletak dibelakang Skyrus. Orang itu membuka tudungnya ternyata dia adalah seorang wanita.

'Sepertinya aku mengenalnya' ujar Jessy dalam hati

Tak lama seseorang menepuk pundak Jessy.

"Calvin? Kau mengagetkanku saja. Jantungku hampir copot karena kau" Ujar Jessy sewot sedangkan Calvin hanya mengedikan bahunya

"Sedang apa kau disini?" Tanya Calvin

"Aku tadi mengikuti seseorang kesini." Ujar Jessy sambil melihat ke arah gadis bertudung tadi. Tapi ternyata ia sudah menghilang

"Apa kau gila? Disana tidak ada seorangpun. Sudahlah sebaiknya kita kembali ke Dertus sekarang tak lama lagi patroli." Ujar Calvin sambil berjalan mendahului Jessy. Mau tak mau Jessy mengikutinya.

****
"Hei, ku kira kau tak akan kembali lagi ke kamar ini. Kita mencarimu diseluruh sekolah ini tau." Ujar Gabby, setelah membukakan Jessy pintu

"Hei, sebaiknya kau jangan marah marah didepan pintu Gabby. Masuklah Jessy" Ujar Chelle

"Aku tadi ke perpustakaan. Maaf merepotkan kalian." Ujar Jessy. Ia sebenarnya sangat bingung untuk menjawab pertanyaan Gabby, karena ia teringat pesan Mr. Mike.

"Tak apa. Gabby terlalu berlebihan." Ujar Chelle

"Tadi aku melihat wanita bertudung. Tapi tak lama ia menghilang. Apakah kalian tau siapa murid disekolah ini yang sering memakai tudung?" Tanya Jessy. Ia sudah tak bisa menahan dirinya untuk tidak menanyakan itu

"Tadi Ana keluar menggunakan tudung." Ujar Gabby santai sambil menonton tv

Jessy mematung mendengar itu. Apakah betul Ana yang tadi ia lihat? Mengapa Ana ke danau itu? Dan mengapa Ana mengendap ngendap seperti tadi? Apa sebenarnya yang ia lakukan?

"Apa sebenarnya yang dilakukan Ana? Mengapa ia keluar memakai tudung?" Tanya Jessy

"Entahlah ia tak pernah mau membahas hal itu. Sebaiknya kau mandi sekarang." Jawab Gabby.

Setelah mandi Jessy membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Tiba tiba pintu terbuka. Jessy melihat kearah pintu ternyata Ana baru saja pulang. Ia melihat kearah Ana dan di pipi Ana terdapat bercak darah. Ana yang mengetahui kalau Jessy sedang melihatnya, tersenyum sinis ke arah Jessy. Setelah itu Ana keluar lagi dari kamar.

"Hampir saja aku ketahuan tadi." Samar-samar Jessy mendengar suara Ana dari luar.

"Kita harus membereskan gadis itu secepatnya, sebelum semuanya terlambat." Jawab seorang pria yang sepertinya sedang berbincang dengan Ana. Kemudian terdengar langkah kaki menjauhi kamar.

Fraze AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang