Part 22 : Special Room

4.4K 360 13
                                    

Gambar : Leah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar : Leah

*****

Jessy POV

"Aku sudah membuktikan ucapanku." Aku mendengar Ellen berbicara.

Itu berarti aku masih hidup? Aku tak jadi mati dibunuh oleh Ellen?
Hahh,, syukurlah. Tadinya aku berpikir bahwa hidupku akan berkahir ditangan Ellen. Tapi apa maksud dari perkataan Ellen? Apa yang sudah dibuktikan olehnya?

Aku membuka mataku perlahan lahan, aku melihat Ellen berada tak jauh dariku. Dengan rambut yang sedikit berantakan dan terdapat darah di ujung bibirnya. Ia juga masih memegang pisau yang tadi ia gunakan saat mencoba membunuhku.

Disamping Ellen ada Ana yang sedang melihat kearahku, disamping Ana ada Theana, Calvin dan Jasmine yang juga menatapku. Tak jauh dari mereka ada Leah yang sedang tersenyum. Entah untuk apa dia tersenyum.

"Ada apa? Mengapa kalian melihatku seperti itu." Aku memutuskan untuk bertanya pada mereka

"Tidak." Ucap Ana, Ellen, Jasmine, Theana bersamaan. Sedetik kemudian mereka tersenyum singkat lalu berjalan keluar kamar. Aku mengalihkan pandanganku kearah Calvin.

"Ada apa sebenarnya?" Tanyaku pada Calvin

Namun, bukannya menjawab pertanyaanku ia malah berjalan keluar kamar, menyusul Ana dan yang lainnya.

Aku menghela napas kasar. Mengapa Calvin selalu saja bersikap seperti itu kepada orang lain selain Ana? Jika ia sedang bersama Ana ia menjadi Calvin yang lain. Sikapnya sangat berbeda saat ia sedang bersama Ana dan saat ia tidak bersama Ana.

"Hei, tadi itu hebat."

Aku menoleh kearah Leah yang baru saja berbicara. "Apa maksudmu?"

"Kekuatanmu sangat hebat."

"Kekuatan? Kekuatan apa?"

"Kekuatan yang kau keluarkan untuk melawan Ellen tadi."

Aku mengernyit bingung mendengar perkataan Leah. Kekuatan apa yang dimaksud oleh Leah? Memangnya aku mempunyai kekuatan?

"Jessy, Ana menyuruhmu untuk ke perpustakaan mereka sekarang." Terdengar suara seorang perempuan.

"Untuk apa?" Tanya Leah kepada perempuan itu

"Bukan urusanmu." Jawab perempuan itu datar. Aku melirik kearah Leah yang sedang menatap tajam perempuan itu.

"Ana sudah mempercayakan Jessy kepadaku. Jadi ini juga urusanku." Jawab Leah

"Oh ya? Apa benar seperti itu?" Ucap perempuan itu masih dengan nada datarnya. "Sepertinya Ana hanya menyuruhmu untuk mengantar Jessy ke kamar saat itu. Ia tak pernah berkata bahwa kau dipercayakan untuk memgurusi Jessy atau apapun itu."

Aku melihat Leah sedang menahan amarahnya ketika mendengar ucapan perempuan itu. "Kau..."

"Aku? Mengapa hm?" Jawab perempuan itu dengan senyum miringnya. "Ayo Jessy kita kesana sekarang Ana dan yang lainnya sudah menunggumu disana. Jangan membuat mereka menunggu lama."

Fraze AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang