Part 24 : Back to Fraze Academy (2)

3.8K 338 12
                                    

Gambar : Jasmine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar : Jasmine

***
Jessy POV
Aku mengikuti Theana ke perpustakaan. Saat kami tiba, aku melihat Ana, Calvin dan Jasmine yang sudah membentuk lingkaran. Aku dan Theana langsung bergabung dengan mereka. Kami membentuk posisi yang sama dengan saat kami kesini. Ana berada di sebelah kanan Calvin, aku berada di samping kiri Calvin, Theana berada di sebelah Ana dan Jasmine berada di disampingku.

Aku melirik kearah Ana. Jujur aku cukup gugup untuk kembali kesekolah itu dan juga aku tidak yakin kalau aku bisa menahan sakit kepala yang akan ku rasakan saat perjalanan kami kembali nanti.

'Aku harus bisa menahannya' Kataku dalam hati. Aku harus berusaha menahan sakit kepala itu. Yang entah itu akan lebih parah dari saat datang atau tidak.

Sekali lagi aku melirik kearah Ana yang sekarang sedang membisikan sesuatu kepada Calvin. Aku juga bisa melihat raut wajah Calvin yang tampak panik.

"Kita mulai sekarang." Ucap Ana setelah berbisik kepada Calvin.

Ana dan Calvin lalu memejamkan matanya. Sepertinya untuk mengendalikan angin yang akan mengantar kami ke Fraze Academy. Dan benar saja. Aku melihat anak angin keluar dari bawah salah satu rak buku. Anak angin itu terus membesar kamudian mengelilingi kami dan membawa kami kearah rak tempat angin itu keluar. Aku merasakan sakit kepala yang luar biasa, bahkan lebih parah dari sebelumnya. Namun aku masih sempat melihat rak itu terbelah menjadi dua lalu masing masing bagiannya bergeser kesamping untuk memberikan jalan kepada angin yang membawa kami. Aku cukup terkejut karena ternyata dibalik rak itu adalah sebuah hutan. Angin itu membawa kami masuk kehutan itu. Aku melirik kembali kearah rak buku yang sudah hampir menyatu kembali.

'Dimana Ana dan semua temannya?' Sesaat sebelum rak itu menyatu dengan sempurna, aku mendengar suara seorang pria dewasa yang sangat familiar bertanya tentang kami dengan nada marah.

Aku berusaha memikirkan siapa pemilik suara itu. Tetapi, itu membuat kepala ku bertambah sakit.

****
"Jessy. Hei. Bangunlah. Kita harus bersiap untuk keluar dari ruangan bawah tanah tak berguna ini." Ujar seseorang yang kuyakini adalah Theana.

Aku membuka mataku perlahan. Sakit kepalaku belum juga hilang. Entah mengapa aku menjadi orang yang terlemah diantara mereka. Dan aku membenci kenyataan ini.

"Biarkan saja ia beristirahat dulu." Ujar Ana sambil duduk bersantai tak jauh dariku. "Bagaimana keadaanmu?" Lanjut ana tanpa menoleh

"Kau.....bertanya padaku?" Ujarku. Dan tak lama kemudian aku menyesal mengeluarkan pertanyaan itu. Pertanyaan yang membuatku tampak bodoh.

"Menurutmu aku bertanya pada siapa? Satu-satunya orang yang tidak sadarkan diri saat kita sampai ditempat ini adalah kau." Jawab Ana yang dengan nada sinisnya.

"Ehm.. aku baik-baik saja. Hanya saja kepalaku masih sedikit pusing. Tetapi ini akan hilang sebentar lagi. Kurasa."

Kulihat Ana tersenyum tipis. "Itu tak akan sembuh secepat yang kau kira. Tetapi, Calvin bisa menyembuhkan itu dengan sangat cepat." Ujar Ana lalu menyenggol lengan Calvin yang seperti biasa berada di sampingnya.

Fraze AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang