Chapter 3

17.7K 593 1
                                    

Author POV

     Claire berjalan tergesa-gesa menuju cafe ,ia takut jika pria itu mengikutinya dasar pria sinting umpatnya dalam hati. Sesampainya dia cafe ia langsung menuju ketempat Alex yang sedang membaca koran "kau lama sekali sih " gerutu Alex sambil melipat korannya " kau tidak tahu kejadian apa yang menimpaku barusan lex " Claire memproutkan bibirnya kedepan, Alex yang melihat itu langsung mencubit pipinya dengan keras " Awww Alex kau ingin pipiku tambah tembam? " Alex hanya tertawa ketika Claire berkata seperti itu " memangnya tadi kau mengalami kejadian seperti apa? " Claire langsung menceritakan apa yang ia alami tadi.

Dahi Alex berkerut mendengar cerita adiknya " memangnya ada orang yang bisa mengganti iris matanya ,aku yakin itu hanya tipuan,sayang " Claire kesal dengan respon kakaknya itu " ish aku melihat iris matanya itu berubah Alex ,awalnya iris matanya itu berwarna seperti lelehan karamel tapi pada detik berikutnya iris matanya berwarna semerah darah ".Claire diam sejenak ada hal yang sepertinya ia ingat dari pria yaitu warna matanya mengingatkannya pada seorang pria yang mempunyai warna iris mata yang sama dalam mimpinya.

Claire POV

   Aku mengingatnya ,ya aku mengingat pria itu ,pria yang mempunyai warna iris mata semerah darah pria yang selalu menghantui tidurku setiap ,yaampun tapi tidak mungkin jika ia benar-benar ada di dunia ini ,aahh mungkin itu orang yang sama dengan orang yang ada di mimpiku itu hanya kebetulan saja.

Aku memesan sepotong tirammisu(begini bukan sih tulisannye? :v) dan hot chocolate untuk sarapan pagi ini ya aku tahu itu seharusnya dimakan untuk waktu santai bukan untuk
Sarapan tapi aku sedang tidak mood untuk memakan makanan nutrisi pagi ini ,ditambah kejadian tadi yang terus berputar seperti kaset rusak di dalam kepalaku membuat moodku semakin tidak baik.

    Ketika aku sedang memakan kueku ponsel Alex yang berada diatas meja berdering menandakan pesan masuk. Aku melihat dahinya berkerut, dan aku penasaran " ada apa Alex? Ada sesuatu yang penting? " matanya teralih melihatku " tidak, uhmmm Claire apa tidak apa jika kau kutinggal sendiri ? Kau tau Jessica Albert? " akupun mengangguk Jessica Albert adalah teman Alex dan temanku juga ia menaruh hati pada kakakku ini tapi ia tidak berani mengungkapkannya ,ia wanita yang pintar,baik, dan penyayang aku menyukainya ia pantas jika disandingkan dengan Alex " ia mengirim pesan,padaku bahwa hari ini ada pertemuan rapat para CEO yang diadakan jam 9 di kantorku " aku memutar bola mataku jengah " astaga Alex, kau meninggalkanku pergi keluar negeri juga tidak apa ,apa kau kira aku ini anak kecil yang perlu kau khawatirkan jika kau ingin pergi kemana-mana? " ia terkekeh lalu mengusap kepalaku " aku ingin bertanya sesuatu padamu " aku menatapnya seakan mengatakan kau ingin tanya apa?

Lalu ia menghembuskan nafas " bagaimana jika aku memiliki kekasih? Apa kau keberatan? " aku terkejut bukan main karena kakakku Alex yang terkenal dengan ketidakpeduliannya terhadapa wanita sekarang ia mengatakan seolah-olah ia ingin memiliki kekasih,oh astaga ini suatu perkembangan yang bagus.

Aku berdehem untuk menormalkan suaraku " well jika kau memiliki kekasih , aku tak keberatan tetapi jika kekasihmu itu bertingkah seperti jalang aku tidak akan segan-segan menolaknya mentah-mentah,tapi jika kekasihmu itu adalah Jessica ohh aku orang pertama yang mendukung hubungan kalian " Alex nampaknya salah tingkah ketika mendengar nama Jessica ,sepertinya ia juga menyukai Jessica aahh ini sangat bagus aku sudah lama menantikan Jessica memiliki hubungan dengannya " ya Claire, aku menyukainya ralat aku mencintainya sejak pertama kali kita bertemu tapi aku takut kau tidak mendapatkan kasih sayang dariku jika aku memiliki kekasih maka dari itu aku menyembunyikan perasaan ini dari siapapun termasuk kau ".

Oh astaga, Jessica kau harus tahu ini " maka dari itu aku perlu bantuanmu nanti aku ingin menjadikannya kekasihku tapi aku tidak tahu apa yang harus kulakukan, dia pernah bilang bahwa ia menyukai hal yang romantis tapi aku tidak tahu hal romantis seperti apa yang dia suka " dan aku melihat wajah frustasi Alex untuk yang pertama kalinya hanya karena seorang wanita,astaga andai kau disini Jess kau pasti akan tertawa akhirnya aku memberi saran " apa dia suka pergi ke taman? Jika iya  kau harus membuatkannya candle light dinner yang dipenuhi lilin dan lampion itu pasti akan sangat romantis dan kuyakin ia pasti sangat suka " Alex langsung memelukku dan berkata " thank you dear, oh aku harus bergegas sekarang,aku tidak ingin wanitaku tercinta menunggu lama dikantor dan digoda oleh para pria hidung belang sialan disana " aku hanya tertawa mendengar pernyataan kakakku itu ,aku berkata " yasudah sana ,sampaikan salamku ke Jessy juga ya "  ia hanya mengangguk beranjak pergi dari bangku cafe dan mengerlingkan matanya kepadaku cih,dasar genit.

    Hufftt dan sekarang aku bosan, aku memutuskan untuk meninggalkan cafe dan berjalan menuju arah taman kota untuk sekedar menghirup udara segar disana dan menggambar ,aku suka menggambar apa saja dan tempat favoritku adalah taman kota.

--skip

At Central Park

   Aku disini sekarang duduk di bangku taman yang telah disediakan ,aku mulai mengeluarkan buku gambar dan pensil untuk menggambar. Aku melihat anak kecil yang sedang asyik bermain dengan bonekanya ,dia terlihat sangat lucu dan kuputuskan aku akan menggambarnya. Ketika aku sedang menggambar tiba-tiba ada yang menepuk bahuku ,kudongakkan kepalaku keatas untuk melihat siapa yang menepuk bahuku dan saat itu juga aku terkejut karena orang yang menepuk bahuku adalah

Pria yang tadi pagi kutabrak....

    Pria itu tersenyum kepadaku dengan takut-takut aku melihat langsung ke arah matanya dan mata itu berwarna karamel bukan kilatan merah darah seperti yang kulihat tadi pagi. Aku tersenyum kikuk " halo apa kabar? " sapanya ,pandangannya tak pernah lepas dariku " h-hai ,aku baik " aku merutuk mulutku barusan ,kenapa aku harus menjawabnya aku takut ia berbuat macam-macam nantinya batinku dalam hati " kau jangan berpikiran aneh-aneh cantik aku tidak akan berbuat macam-macam kepadamu kecuali kau yang minta " holy,shit apa-apaan dia berkata seperti itu memangnya aku ini wanita liar ,tapi kenapa dia tau apa yang baru saja kupikirkan  " astaga itu terlihat jelas di wajahmu ,manis .ngomong-ngomong bolehkah aku duduk disampingmu? " aku segera bergeser lebih jauh dan mempersilahkannya duduk " tentu saja ,dan tuan namaku Claire bukan manis " aku melanjutkan aktifitasku yang tertunda tadi dan tidak mempedulikan pria disampingku. Aku mendengar hembusan nafas disampingku " aku Justin ,Justin Claudius " aku langsung menengok kesamping dan berkata " well salam kenal  " dan melanjutkan aktifitasku,lagi " aku belum tahu namamu ,sayang " ugghhh mau apa sih ,pria ini terserahlah ,aku diamkan saja " dan ngomong-ngomong aku adalah pria yang ada dalam mimpimu "

-bagaimana kisah selanjutnya??
Stay tunned okeh ,di cerita abal nan gaje inih

-salam author :v

Take You To Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang