Chapter 31 : End?? (not now)

6.9K 214 11
                                    

Matthew menelpon Claire setelah ia memberikan foto Claire pada Justin "ya nampaknya Justin sangat menyesal Claire, besok bisakah kau datang ke mansion ini ? Kau akan lihat sendiri bagaimana keadaannya " ucap Matthew pada Claire. Claire menghembuskan napasnya kasar "tapi , aku takut jika ia akan mengabaikanku seperti kemarin, dan kau tahukan konsekuensi yang kalian aka dapatkan jika perlakuannya padaku tidak berubah?? " Matthew mengusap wajahnya kasar ia masih ingat betul saat Josh mengatakan ia dan keluarganya akan mengambil paksa dan memisahkan paksa hubungan Claire dengan Justin.

Matthew mengangguk "ya aku tahu , maka dari itu aku besok akan menjemputmu dengan private jet agar kau cepat sampai ke California " Matthew tahu masih ada keraguan di dalam hati Claire tapi karena Claire sangat mencintai Justin begitu juga sebaliknya akhirnya ia mau untuk dibawa kembali ke kediamannya.

"Hffftt baiklah Matt , aku mau " Matthew menghembuskan napasnya lega dan tersenyum.

Tok....tok...tok..

"Tuan pesanan tuan sudah datang " ucap seorang pelayan di depan pintu kamar Matthew. Ia menolah dan tersenyum "baiklah kau letakkan saja dikamar yang sudah kusediakan dan ingat jangan sampai ini diketahui Justin , oke?? " pelayan itu hanya mengangguk.

"Besok akan menjadi hari bahagia untuk keluarga ini terutama untuk Justin " ucapnya lalu pergi keluar dari kamarnya.



***


Keesokan harinya....




Matthew dan Claire sudah sampai di bandara Los Angeles mereka menhembuskan napas lega karena jarak dan waktu yang sangat lama membuat Claire sedikit terkena jet lag ditambah dengan perutnya yang besar jadi sedikit menyusahkannya.

Matthew dan Claire bergegas saat jemputan mereka datang tepat waktu. Claire masuk duluan setelah itu baru Matthew. Matthew melirik sedikit kearah perut Claire "apa kalian terkena jet lag juga seperti mommy kalian?? Kuyakin kalian anak-anak yang kuat karena daddy kalian bukan vampir biasa " ucapnya seraya mengelus perut Claire dan tiba-tiba ia merasakan tendangan kecil dari dalam perut Claire mata Matthew membulat.

"Apa mereka barusan menendang ?? " Claire hanya tertawa dan mengangguk "ya mereka akan merespon seperti tendangan kecil tadi " Matthew berdecak kagum dan menggelengkan kepalanya "jika Justin tahu ia pasti akan sangat senang " seketika wajah Claire memucat "apa ia akan membentakku?? " Matthew menggeleng keras kearah Claire.

"Ia akan mengikatmu diranjangnya agar kau tidak bisa pergi lagi " ucapnya sambil menyeringai dan Claire pun tertawa "tidak ada yang perlu ditakutkan lagi Claire ,semuanya akan kembali seperti semula " ucapnya menenangkan Claire.



****



Claire tiba di kediaman Claudius pada siang hari yang terik ia merasakan aura mencekam disekitar mansion ada apa dengan mansion ini ketika aku pergi?? Batinnya. Matthew menepuk bahunya pelan dan mengajak Claire masuk

"Claire apa kau ingin istirahat atau... " "dimana Justin?? " tanyanya langsung memotong ucapan Matthew. Matthew menatap matanya kesebuah kamar yang pintunya terbuka tetapi didalamnya sangat gelap "disana , ia ada disana. Panggil aku jika kau butuh sesuatu aku akan memberitahu yang lain di bunker " mata Claire membulat lebar mendengar Matthew mengucapkan itu dan Matthew hanya mengangguk "banyak yang berubah setelah kau pergi Claire " ucapnya lalu pergi menuju kebelakang.


***

Claire berjalan pelan kearah kamar tersebut. Dan ketika ia sampai ia melihat pria yang dicintainya tengah meringkuk disudut tergelap kamar ini.

Perlahan ia melangkah agar ia tak salah menginjak karena banyak sekali pecahan kaca dikamar ini. Ketika ia hanya berjarak beberapa senti dari Justin air matanya langsung mengalir deras.

Ia melihat Justinnya yang kacau, justinnya yang hancur dan justinnya yang berantakan begitu tersiksa sesekali ia mendengar isakan yang keluar dari bibir Justin. Claire membukanya mulutnya ingin mengatakan sesuatu dan kata yang pertama kali keluar adalah "Justin... " ucapnya.

Dapat ia lihat tubuh Justin seketika menegang saat mendengar suaranya. Perlahan ia berjongkok di hadapan Justin "Justin ini aku Claire " ucapnya lagi.

Justin hanya terdiam terpaku pada wajah cantik Claire. Tangannya naik menyentuh pipi Claire "Claire apa ini kau sayang?? Apa aku sudah mati?? " Claire menggeleng dan mengecup tangan Justin yang ada di pipinya "aku nyata Justin dan kau belum mati " ucapnya sambil setengah terisak.

Tanpa basa basi lagi Justin langsung memeluk Claire erat seakan tidak mengizinkan Claire untuk pergi lagi. "Aku merindukanmu sayang " ucapnya sambil menangis. Claire menarik Justin untuk melihat wajah suaminya berantakan satu kata yang tepat untuk menggambarkan wajah Justin saat ini.

Ia mengelus pelan wajah suaminya "sejak kapan kau tidak bercukur?? Kau tahu bahwa anakmu tidak menyukai daddynya yang seperti ini " ucap Claire kesal dan Justin terkekeh. Justin berjongkok di depan perut Claire dan mulai meletakkan tangannya disana "hei sayang , apa kalian merindukan daddy?? Daddy sangat menyesal telah menyia-nyiakan kalian tahu berhari-hari daddy memikirkan nama yang cocok untuk kalian dan daddy telah menemukannya saat kalian lahir nanti daddy akan memberitahu kalian termasuk mommy kalian " ucapan Justin membuat Claire menangis haru.

Betapa manisnya suaminya itu ia memikirkan nama untuk anak-anak mereka nanti padahal ia sendiri tidak tahu jenis kelamin anaknya. Tangan Claire mengusap rambut Justin sayang dan ia terkekeh.

"Bagaimana kau memberi nama mereka , kau saja tidak apa jenis kelamin mereka?? " ucap Claire sambil tertawa pelan. Justin berdiri dan menempelkan keningnya dengan kening Claire "aku memang vampir tapi aku bukan peramal yang bisa meramalkan jenis kelamin anak-anak kita tapi yang jelas aku ingin anak-anakku sehat , jika mereka laki-laki mereka akan tampan sepertiku dan jika mereka perempuan mereka akan cantik seperti dirimu " ucapnya bangga.

Claire tersenyum kearah Justin "aku mencintaimu " ucapnya dan Justinpun tersenyum juga kearahnya "i love you too and always " ucapnya. Dan detik berikutnya bibir mereka bertemu saling melumat dan mengecup satu sama lain mencoba menyalurkan rasa kerinduan dari keduanya sampai mereka memejamkan mata mereka menikmati kerinduannya.

Sampai suara Dane menginterupsi "ooohh manisnyaaaa " Claire membuka matanya lalu segera melepaskan tautan bibirnya pada Justin "Dane apa yang kau lakukan disini?? " tanya Claire bingung ia melirik kearah Justin yang tengah menahan amarahnya yang sebentar lagi meledak. Claire melihatnya dan langsung memeluk pinggang Justin yang ramping tapi berotot "kau jangan berburuk sangka dulu. Ia membantuku menemukan rumah untuk kutinggali waktu di New Zealand " ucapnya sambil mengelus tangan Justin.

"Tapi tetap saja aku tak suka karena ia dan temannya yang membawamu kabur " sungutnya sebal dan Claire terkikik "kau duluan yang memulai Juju " Justin terdiam sejenak dan kemudian tersenyum seperti orang bodoh "coba kau panggil aku 'Juju' lagi itu seperti panggilan sayangmu untukku " ucapnya antusias .

Claire langsung menjauh dari Justin dan berdiri di depan pintu kamarnya "tidak! Sampai kau sudah mandi daddy, baumu seperti mayat hidup kami tak suka " ucap Claire sambil menutup hidungnya dan menirukan suara anak kecil. Justin tertawa mendengar Claire berkata seperti itu sangat menggemaskan batinnya.

"Baiklah mommy , aku akan mandi tapi kau harus janji mom jangan meninggalkan daddy lagi , oke?? Atau daddy tidak akan mau mandi " ujarnya Justin sambil menyodorkan jari kelingkingnya dan Claire lagi-lagi tertawa.

"Janji " ujar Claire lalu menautkan jari kelingkingnya pada kelingking Justin...











-masih satu lagi oke??

Take You To Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang