Chapter 19

6.9K 235 5
                                    

Author POV

Gadis itu terduduk lesu dibawah pohon maple sesekali ia mengusap air mata yang turun dari mata indahnya. Ia pun bertanya dalam hati apa yang salah dari dirinya?

Salahkah jika ia mendapatkan kebahagiaan? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan negatif yang ada di kepala cantiknya

Perlahan kepalanya mulai mendongak ke arah sang rembulan yang bersinar terang " apa aku memang seperti yang dia katakan?? Apakah aku serendah itu dimatanya?? "

Perlahan air matanya mulai mengalir deras dari mata indahnya. " disini kau rupanya?? " suara bariton itu membuatnya tersentak dan langsung buru-buru mengusap keras air matanya.

" apa yang kau lakukan disini Ni??  " ya pemilik suara tersebut adalah Niall. Ia berjalan mendekat " aku mencarimu Lu " ya gadis itu adalah Lucy, ia tersenyum lemah ke arah Niall

Niall duduk disebelah Lucy " kau tak perlu mencariku Niall " Niall merangkul pundaknya lembut " sudah tugasku menjaga mate dari sahabatku " Lucy tersenyum kecut mendengarnya.

Ia menundukkan kepalanya " kau kenapa Lu?? " tanya Niall seraya mengangkat dagu Lucy. Lucy hanya diam tak menjawab lalu setetes air mata jatuh dari matanya " kau menangis?? " Lucy menggeleng kuat berupaya meyakinkan Niall

Tapi bukan Niall namanya jika ia langsung percaya " JANGAN MEMBOHONGIKU LUCY BROWN!! " ucap Niall dengan nada setengah membentak membuat Lucy langsung memeluknya dan menangis sesegukkan.

" apa aku serendah itu Ni?? Apa aku terlihat seperti jalang?? Apa aku terlihat seperti penggoda?? Apa aku beban dimata kalian?? Jawab aku Niall !!! " Niall menggeram marah.

Ini pasti ulah bajingan itu batinnya " pasti bajingan itu kan yang mengatakannya!! " Lucy hanya menggeleng dan itu membuat Niall semakin geram namun sesegera mungkin ia menetralkan amarahnya dan mencoba menenangkan Lucy " sshhh ,sudah tenanglah apa yang ia ucapkan tentangmu itu tidaklah benar oke? Kau sempurna sangat sempurna malah "

Ucapannya membuat Lucy sedikit tenang " jika aku tak mendapatkan mateku aku berjanji akan mengklaim mu menjadi mateku dan akan kujadikan kau hal yang terindah dalam hidupku takkan ada air mata kepedihan yang ada hanyalah air mata kebahagiaan, sekarang tenanglah jangan tangisi dia oke "

Tangisan Lucy telah berhenti sepenuhnya walaupun ia masih sesegukan, Niall tersenyum lega melihatnya ia tak tega jika tiap kali ia melihat Lucy menangis sendirian dan menahan semua beban hidupnya.

Ingin sekali ia membantunya meringankan bebannya tapi ia tak tahu caranya ia hanya menyediakan bahunya menjadi sandaran ketika Lucy menangis dan berusaha menjadi tameng disaat ia disakiti oleh mulut jahatnya Zayn.

Ia berpikir keras bagaimana caranya untuk membuat Zayn jera dan tidak menyakiti Lucy lebih jauh lagi.

Dan sebuah ide terlintas di otaknya...

" Lucy , kita pergi dari tempat ini " Lucy menatapnya bingung " apa maksudmu Ni??? " Niall mengangguk semangat " kita pergi dari tempat ini dan tak akan ada yang tahu, aku akan menipu Zayn dengan mengatakan kau sudah tidak kuat lagi bertahan dengannya dan mengatakan hal buruk tentangnya "

" sebenarnya apa tujuanmu Niall?! " ucap Bella sedikit datar karena ia tak habis pikir dengan sahabatnya ini,ia ingin sekali memberi pelajaran pada Zayn.

" agar ia tahu rasa sakit yang kau rasakan Lucy!! Pernahkah ia berpikir sedikit saja rasa bersalahnya padamu??!! " Niall berucap kesal dan menggebu-gebu sudah habis kesabarannya karena sahabatnya yang kelewat keterlaluan menyakiti gadis selembut dan sebaik Lucy.

Take You To Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang