Chapter 23

6.9K 214 3
                                    

Awas typo :v

Author POV

Kelopak mata gadis itu terbuka pelan bukan, ia bukan gadis lagi setelah apa yang ia telah lakukan tadi malam bersama suaminya.

Ia melakukannya ya ia melakukannya dengan atas dasar cinta, bukan nafsu.

Pipinya bersemu merah jika mengingat kejadian malam tadi. Tangannya memegang pipinya dan memejamkan matanya sesaat untuk menenangkan diri.

Ia ingin beranjak dari kasur tetapi sebuah tangan melingkari pinggangnya erat ia berdecak sebal cih, sudah siang masih saja seperti ini batinnya.

Akhirnya ia berusaha mengangkat tangan itu dari pinggangnya tetapi bukannya terlepas malah semakin erat.

Sesaat ia menegang di tempatnya " ugghh bagaimana ini jika ia terbangun? Aku tidak ingin ia melihatku saat ini , aku malu sekali " bisiknya panik berusaha untuk tidak membangunkan pria disebelahnya.

Ia pun berusaha untuk melepaskan tangan prianya pelan-pelan " kau tahu jika ini masih terlalu pagi untuk bangun sayang? " matanya membulat lebar bagaimana ia bisa tahu? Batinnya.

" lebih baik kau tidur atau kegiatan kita tadi malam akan kuulangi?? " jangan sampai itu terjadi batinnya menjerit. Akhirnya ia menepuk pelan pipi Justin dan berkata

" aku ingin kekamar mandi Juju, apa kau tidak keberatan jika kasur ini basah karena aku tidak tahan dan mengompol disini??!!! " serunya. Justin terkekeh pelan mendengar seruan Claire ia melepaskan pelukannya dan Claire langsung terbirit kekamar mandi.

Dan ia melupakan satu hal, ia lupa jika ia telanjang
-
-
-
-
-
Kepalanya mengintip dari balik pintu kamar mandi itu. Ia merutuk dirinya sendiri karena lupa membawa pakaian ke kamar mandi " kenapa aku sampai lupa sih " rutuknya.

Kakinya melangkah keluar kekamar mandi dan...

" awwww sial sakit sekali " jeritnya tertahan. Ia merasakan sakit di selangkangannya mungkin karena tadi malam pikirnya dan sontak pipinya merona.

Ia menggigit jarinya panik bagaimana caranya untuk kesana pikirnya. Tiba-tiba...

" arrgghh , Justin turunkan aku! Aku belum memakai baju " teriaknya saat Justin mengangkatnya dengan ala bridal style.

Justin mendengus dan menurunkannya diatas ranjang " bagaimana kau bisa kesana sementara bagian sensitifmu saja masih sakit sayang " ucapnya sambil berkacak pinggang.

" aku kan hanya tidak ingin merepotkan " ucapnya sambil setengah berbisik. Justin mendekat dan memeluk erat istrinya " kau istriku sekarang apapun yang kau butuhkan kau hanya tinggal memanggilku atau orang-orang di istana ini " dan Claire pun terpaksa mengangguk tak ingin membuat pagi ini ribut karena hal sepele.

" sekarang kau pakai pakaianmu kita sarapan dibawah oke?? " Claire mengacungkan jempolnya tanda mengerti dan Justin mengecup dahinya pelan lalu beranjak pergi dari kamar mereka.

Claire berkacak pinggang di depan walk in closetnya ia bingung ia ingin memakai baju apa untuk hari ini. Tangan lentiknya segera mencari dress dan gaun yang pas untuknya. Beberapa kali ia membandingkan satu dress dengan dress yang lain.

Dan ia mendapatkan dress yang pas untuknya. Dress dengan warna pink pastel dengan bagian bawah dan atas tidak terlalu terbuka. Ia bergegas memakai baju itu dan berkaca menata rambut serta wajahnya, setelah ia merasa pas ia segera bergegas keluar kamarnya dan langsung menuju ke ruang makan.

Take You To Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang