CHAPTER 11

22 0 0
                                    

hhuuuffttt
Akhirnya cantiqa telah berada dilantai dasar rumah ini, rumah ini sama seperti rumahnya sama sama mewah tapi cantiqa tau kalau dia hanyalah anak angkat maka dari itu dia mengatakan kalau dia dari keluarga sederhana, dan tidak pernah menyebutkan nama belakangnya yaitu Dhirga adalah nama belakang ayahnya dan diberikan oleh cantiqa dan juga abangnya Leon tapi sungguh cantiqa tidak bohong, menurut anak buahnya atau bisa dibilang anak buah ayahnya kalau cantiqa berasal dari keluarga sederhana tapi cantiqa masih belum menemukan mereka.
Kembali ke cerita:
Cantiqa memandang lurus ke depan tentu saja memandang pintu besar berwarna putih yang tertutup rapat... Yach cantiqa sedikit lagi akan terbebas dari penjara ini, namun baru beberapa langkah ia maju tiba tiba pintu tersebut terbuka lebar, dan membuat cantiqa berhenti dan terpaku saat melihat acyila, James dan teman temannya yang tidak cantiqa kenal
"Cantiqa"teriak acyila sebelum berlari dan menghampiri cantiqa, cantiqa hanya diam dan tersenyum saat mendapati sahabatnya menolongnya
"Berhenti disitu"bentak seseorang yang membuat acyila berhenti, dan mencari suara itu berasal
"Kakak"ucap cantiqa terkejut saat ia berbalik badan dan mendapati pria yang menculiknya sedang menuruni tangga dan skarang berada disampingnya, cantiqa juga bingung kenapa dia memanggil kakak namun itu hanya sekedar sopan santun yang diajarkan orang tua angkatnya, sedangkan yang lain menatap cantiqa bingung dengan perkataanya yang memanggil Vino dengan sebutan kakak
"Cantiqa...jadi Vino itu kakak lo"ucap acyila yang berusaha tenang tapi tetap gugup yang membuat cantiqa memandang kearahnya bingung tapi itu hanya beberapa detik
"Oh... Itu hanya sekedar sopan santun sungguh"ucap cantiqa dengan tersenyum dan membuat acyila membalas senyumannya dengan terpaksa tuhannn.... Temanku ini terlalu baik, dia masih memikirkan sopan santun pada pria yang menculiknya, ada apa dengannya aku baru pertama kali menemui orang sepertinya, benar benar kaku bahasanya saja aku kamu,,, astaga gerutu batin acyila yang memandang sedih pada cantiqa
"Kau.... Dasar gadis bodoh Lo masih aja mikirin sopan santun pada pria yang baru aja nyulik Lo"ucap James dengan sedikit berteriak sebelum berjalan dan berdiri di samping acyila begitupun juga dengan yang lainnya, acyila hanya terkejut karna perkataan yang tidak bisa diucapkannya bisa diucapkan oleh James dan cantiqa hanya menaikkan alisnya artinya dia tidak mengerti ucapan james
"Aku tidak mengerti, Yach dia memang menculikku dan aku ingin sekali membunuhnya tapi surga melarangku, dan aku memanggilnya kakak itu hanya sekedar Yach kalau aku menghormati orang yang lebih tua, mamaku mengatakan itu padaku, tidak peduli orang itu jahat atau tidak"jelas cantiqa panjang lebar seperti guru yang membuat tawa Vino meledak sedangkan James, acyila, braian menahan emosi mereka karna Sikap polos cantiqa dan Ricky, Jack, Putra hanya diam dan menonton, dan cantiqa hanya memandang Vino yang sedang tertawa dengan bingung
"Apa aku salah bicara, katakan"bentak cantiqa pada Vino yang membuat Vino berhenti tertawa
"Tidak kau gadis yang manis my lovely"ucap Vino sambil mengelus pipi cantiqa dengan lembut, cantiqa hanya diam dia merasa sangat nyaman sekali, dia seperti merindukan sentuhan ini, Vino yang menyadari kalau cantiqa tidak menolak hanya tersenyum dan menyelipkan rambut yang menutupi pipinya di balik daun telinganya.
James benar benar muak dia merasa ingin sekali menghabisi musuhnya itu didepannya sekarang juga sedangkan braian, acyila hanya bingung kenapa cantiqa hanya diam
"Jauhakan tangan kotormu itu darinya"ucap James yang sudah berada ditengah tengah mereka dan memegang erat pergelangan tangan Vino
"Dia milik gua dan gua berhak menyentuhnya"ucap Vino dengan santai sebelum melepaskan cengkraman James dari pergelangan tangannya lalu ia menarik yang cantiqa sehingga cantiqa menabrak dada bidang Vino yang membuat cantiqa merasa tak nyaman karna bisa dibilang cantiqa dan Vino sedikit berpelukan dengan tangan kekar milik Vino melingkar di pinggang cantiqa yang membuat cantiqa tidak bisa bergerak dan membelakangi James
"Lepaskan dia atau kau akan menerima akibatnya"ucap James dengan suara tegasnya dan dibalas senyuman licik Vino yang membuat James sangat geram
"Lo.. bener bener gak tau diri..."bentak James yang terpotong akibat ucapan cantiqa"ka vino lepas, aku gak bisa napas"potong cantiqa yang berusaha mendorong Vino dari tubuhnya dan Vino pun melepaskan cantiqa
"Apa kau sudah gila, kau ingin membuatku mati"bentak cantiqa yang membuat Vino tersenyum memandang wajahnya yang memerah, karna ia sangat senang melihat wajah cantiqa saat marah benar benar manis, James yang melihat tatapan Vino dan senyumnya itu pada cantiqa membuat James sangat marah karna satu hal Vino tlah menyentuh miliknya yachb James juga bingung mengapa ia bisa mengatakan kalau cantiqa miliknya walaupun hanya dalam pikirannya ia ucapkan, tanpa aba aba James langsung memukuli Vino dengan sadis dan tidak akan membiarkan Vino bergerak untuk membalas pukulan James, Vino tlah menerima beberapa pukulan dari James tapi ia hanya diam, sedangkan yang lainnya hanya diam dan menonton menyaksikan siapa yang menang
"Jangan pernah mengganggunya"ucap James yang sedang mencekik leher Vino yang membuatnya tidak bisa bernapas, James sedikit bingung karna dari tadi Vino tidak membalas pukulannya tapi ia tidak memperdulikan itu, yang terpenting yaitu memberi perhitungan padanya
"James berhenti"ucap cantiqa yang menarik lengan James untuk menjauh dari Vino namun sia sia tenaga cantiqa tidak ada apa apanya sekarang ia hanya menatap kasihan pada Vino yang tersenyum kearahnya, entah kenapa cantiqa yang melihat Vino terluka akibat ulah James ia justru mengeluarkan air mata pada pria jahat itu tapi itu adalah keinginan hatinya bukan cantiqa, acyila yang menyadari cantiqa menangis langsung memandang braian yang sedang fokus melihat perkelahian
"Braian lebih baik Lo lerai mereka berdua"ucap acyila dengan pelan namun terdengar jelas oleh braian dan membuatnya menatap acyila dengan tatapan bingung
"Ada apa, ini hiburan yang menarik ayolah aku baru pertama kali melihat Vino tidak melawan james"ucap braian dengan santai yang membuat acyila kesal
"Apa kau senang melihat cantiqa menangis"ucap acyila mengarahkan pandangannya pada cantiqa yang menangis dalam diam namun mengeluarkan air mata, braian melihat itu lalu beralih memandang Jack, Ricky, putra untuk membantunya melerai James dan Vino, sedangkan acyila langsung menghampiri cantiqa dan memeluknya yang membuat tangis cantiqa pecah yang Tadinya tidak bersuara sekarang bersuara namun pelan, disisi lain perkelahian antara James dan Vino sudah berhenti namun James masih memberontak saat tubuhnya ditarik oleh teman temannya menjauh dari Vino
"Gua gak akan pernah maafin Lo, Lo udah buat dua kesalahan, dan jika Lo buat kesalahan ketiga, bersiap siaplah menuju maut"bentak James yang meronta dari tubuh teman temannya yang menghalanginya namun James melihat Vino hanya tersenyum dan membuat dia semakin marah lalu keluar dan membanting pintu tersebut yang membuat cantiqa menghentikan tangisnya
"Lebih baik kita keluar ayo"ucap acyila sambil menarik tangan cantiqa. Setelah kepergian cantiqa, acyila, dan James hanya tersisa Vino dengan keadaan babak belur dan braian, Ricky, Putra, Jack yang menatapnya tajam
"Gua ingetin sama Lo Vino, jangan gangguin gadis itu dan juga acyila dan juga anak anak sekolah gua"ucap Jack dengan tegas namun hanya senyuman yang dibalas Vino yang membuat mereka benar benar geram lalu meninggalkan Vino
"Cantiqa hanya milik gua, Gua pastiin kalau dia akan memilih Gua dari pada kalian, dan harusnya kalian yang tidak ikut campur dalam kehidupan Gua dan juga cantiqa"ucap Vino setelah mereka pergi lalu beberapa pelayan pun datang untuk membantu Vino.

"Sudahlah jangan menangis, Lo ini cengeng banget"ucap James sambil mengacak rambutnya frustasi akibat tangisan cantiqa yang menjadi jadi
"James Lo ini gak peka apa?... Udah donk cantiqa jangan nangis lagi dan sekarang Lo aman"ucap acyila yang berusaha menenangkan cantiqa yang lama kelamaan menghentikan tangisnya
"Tapi Lo gak diapa apain kan sama dia???"tanya James khawatir sebelum memegang bahu cantiqa yang tingginya sebahunya dan memandangnya dari ujung kaki sampai ujung kepala
"Aku... Gak papa... Aku cuman ngerasa .."ucap cantiqa disela sela tangisnya sebelum menghapus air mata yang membasahi wajahnya
"Cuma ngerasa apa"ucap James tenang yang sudah melepaskan cengkeramannya dari bahu cantiqa
"Aku juga gak tau, entah kenapa aku ngerasa bukan diculik, aku itu ngerasa kaya dirumah aku sendiri, dan kakak yang tadi aku merasa dia adalah orang yang penting dalam hidup aku tapi kenapa aku bisa ngerasa seperti itu dan kenapa aku justru sangat khawatir sama dia"ucap cantiqa dalam hati, tanpa menyadari kalau acyila dan James sedang memperhatikannya yang sedang melamun, saat acyila ingin membuka suara pada saat itu braian, Ricky, Jack, Putra datang dan langsung menaiki motor mereka masing masing dan diikuti oleh James
"Acyila ayo naik"ucap braian yang sudah menyalakan mesin motornya
"Trus cantiqa gimana?"tanya acyila
"Cantiqa sama gua. Cantiqa ayo naik"ucap James yang membuat cantiqa memandangnya dan menuruti perkataannya begitupun acyila yang menuruti perkataan braian.

Saat cantiqa dan acyila sudah sampai rumah acyila, cantiqa langsung mandi dengan pakaian milik acyila, setelah itu dia turun kelantai dasar dan menghampiri acyila yang sedang duduk di sofa sambil menonton tv
"Lo udah mandi"tanya acyila yang menyadari kehadiran cantiqa yang masih fokus menonton film-film
"Udah donk"ucap cantiqa sebelum menghempaskan tubuhnya di sofa
"Yaudah makan gihhh sana nanti punya penyakit maag aja"ucap acyila sebelum memandang cantiqa dengan pakaian tidur miliknya lalu tersenyum
"Kenapa senyum senyum gitu"tanya cantiqa yang menyadari acyila tersenyum memandangnya
"Lo cantik, Gua akuin itu"ucap acyila dengan lembut yang dibalas senyuman oleh cantiqa sebelum memandang tv
"Oh iya cantiqa, tadi Abang Lo nelpon tau, Gua udah deg deg an setengah mati denger dia nanyain Lo"ucap acyila serius yang membuat cantiqa memandang acyila
"Trus gimana"ucap cantiqa antusias
"Trus Gua bilang Lo nginep dirumah gua, padahal kan Lo diculik pada saat Gua nelpon dia"ucap acyila sebelum memandang layar tv
"Pasti bang Leo khawatir banget"ucap cantiqa dengan nada lirih
"Yaudah besok pagi Lo pulang, gampang kan kebetulan besok hari Minggu"ucap acyila dengan nada santai namun masih belum bisa membuat hati cantiqa tenang karna saat ini dia memikirkan apa yang terjadi saat dia sudah sampai rumah pasti langsung dimarahin sama bang Leo apalagi dengan sifat bang Leo yang super super tegasnya dan sikap protektivnya minta ampun...... hadapilah mautmu cantiqa, bang leo pasti menunggumu dirumah ucap batin cantiqa....

BFF(Best Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang