CHAPTER 9

18 0 0
                                    

Dirumah acyila ia memberanikan diri untuk menelpon kerumahnya cantiqa
" Ia halo,,," ucap suara dari sebrang dan menurut acyila dari suaranya itu suara seorang pria, tapi siapa apa jangan jangan ayahnya, acyila mulai gugup jika yang menjawabnya itu ayahnya acyila
"Maaf, apa saya bisa bicara dengan keluarga cantiqa ada yang ingin saya beritahu soal cantiqa"ucap acyila dengan tenang
"Ada apa dengan cantiqa, apa dia baik baik saja, dan siapa ini??" Tanyanya lagi dengan cepat dan juga panik dan membuat acyila semakin gugup ia mulai berfikir kalau yang berbicara dengannya adalah ayahnya cantiqa tapi suaranya tidak seperti orang tua suaranya layaknya seorang penyanyi dan membuat cantiqa semakin bingung ini siapa, apa mungkin ayahnya cantiqa, tapi masa ia suaranya kaya masih muda, apa jangan jangan abangnya cantiqa yang super galak itu yang pernah diceritain cantiqa... Astaga sekarang apa yang harus kulakukan ucap batin acyila
"Katakan dimana cantiqa sekarang!" Ucapnya lagi dengan nada yang lebih tinggi dan membuat acyila semakin gugup dan menyesal mengikuti permainan James saat ini tapi apa mau dibuat saat ini James lah penguasanya karena hanya dia yang bisa mengalahkan Vino dan jika braian bisa acyila tidak akan Sudi memohon sama laki laki itu tapi nyatanya kekuatan Vino tidak sebanding dengan braian dan jika braian yang maju itu akan sia sia, cantiqa yang harusnya selamat tapi justru braian dan cantiqa dalam bahaya
"Tenang dulu donk Om santai.."ucap acyila yang sebenarnya juga tidak santai tapi sangat kacau pikirannya
"Apa Om.. saya bukan Om saya abangnya cantiqa, sekarang lebih baik Lo bilang dimana cantiqa sekarang dan Gua gak peduli ini perempuan atau laki-laki yang ngomong sama gua, intinya...." "Acyila gimana udah blom"ucap seorang pria yang membuat suara dari sebrang terhenti dan membuat acyila menoleh ke belakang dan mendapati James dan braian yang sedang menghampirinya dengan penampilan benar benar cool, tapi acyila langsung mengalihkan pandangannya dan kembali fokus berbicara dengan abangnya cantiqa
"E... Saya ini temennya cantiqa, nama saya acyila dan saat ini cantiqa berada dirumah saya dan dia ketiduran dari tadi sore mungkin karena kelelahan habis mengerjakan tugas, dia bilang aku suruh telpon kerumahnya biar orang rumah gak khawatir"ucap acyila panjang lebar
Sebelum memandang James dan braian yang sedang duduk di sofa milik keluarganya
"SKarang dimana cantiqa Gua mau ngomong sama dia" ucapnya dengan nada yang mulai rendah tapi tidak membuat perasaan acyila lega tapi justru semakin panik, dia sudah terjebak sekarang dia bingung harus jawab apa, acyila pun memandang James dan braian yang sedang memakan makanan ringan yang berada di atas meja tanpa meminta ijin dari pemiliknya, dan ia pun langsung berpikir keras untuk jawaban yang akan dia berikan pada abangnya cantiqa yang benar benar berhasil membuat acyila hampir serangan jantung karena diintrogasi
"Kan tadi saya sudah bilang kalau cantiqa nya sudah tidur dan saya gak mungkin bangunin dia saat ini dan saya cuman ingin meminta ijin supaya cantiqa menginap dirumah saya sementara" ucap acyila
"Baiklah, tapi tadi saya denger.ada suara seorang pria, siapa dia?"tanyanya lagi yang membuat acyila benar benar ingin mengatakan yang sebenarnya kalau
Cantiqa diculik
"Ohh,,, itu dia sepupu saya yang baru pulang dari London gitu,,,, yaudah kalau begitu saya permisi dulu ya kak" ucap acyila sebelum mengembalikan genggam telepon ke tempatnya dan berjalan mendekati James dan braian yang asyik dengan makanan mereka
"Kalian berdua enak enak kan makan, sedangkan Gua hampir jantungan tau ngadepin abangnya sich cantiqa" ucap acyila dengan kesal sebelum menjatuhkan tubuhnya ke sofa
"Sichhh, cantiqa punya Abang siapa namanya, dan galak gak" ucap braian penasaran
"Super super galak, dia itu tadi bener bener khawatir banget dan tadi juga sempet interogasi Gua dan buat gua mati kutu tau gak untuk ngejawab pertanyannya. Cocok kali jadi polisi atau agen rahasia" ucap acyila santai dan ikut memakan cemilan yang ada ditoples
"Dan ya, gimana Lo udah punya rencana James?"tanya braian menatap James yang langsung membuat orangnya menatapnya
"Tentu, sebuah skenario yang menarik" ucap James dengan santai dengan nada yang sangat nyaring namun mengandung arti yang tak dimengerti
"Haaaa... Apa skenario ha-ha-ha..."tawa acyila saat mendengar ucapan james ia tertawa seperti baru mendengar lelucon yang membuat braian dan James memandangnya dengan tatapan tajam dan acyila yang menyadari tatapan itu langsung menahan tawanya
"Hhmmmff... Sory, lucu aja Lo bilang skenario, bulshit tau gak, palingan juga sich Vino langsung Lo terkam" ucap acyila dengan santai dan membuat James tersenyum
"Lo bener, skenario Gua emang slalu itu"ucap James"dan jika James berhasil ngendaliin amarahnya saat bertemu Vino WOW itu sesuatu yang luar biasa dan dibalik kata sabar pasti ada makna dari itu mungkin kiamat" ucap braian yang membuat James geram dan bangkit berdiri
"Cepatlah, keburu Gua berubah pikiran buat nyelamatin tuhh anak baru"ucapnya sebelum berdiri dan memakai jaket hitam miliknya dan membuat braian dan acyila ikut bangkit berdiri
"Gua ikut"ucap acyila yang membuat braian terkejut sedangkan James terlihat biasa saja
"Gak, kalau terjadi sesuatu Samo Lo gimana cyil, Gua gak mau Lo kenapa Napa"perintah braian yang membuat acyila memajukan bibirnya
"Bener, bisa bisa kita yang repot kalau Lo ikut"ucap James dengan nada mengejek
"Pokoknya Gua ikut, pleasee??"minta acyila sambil memandang braian dengan wajah memelas dan membuat braian luluh sedangkan James jijik
"Baiklah Lo ikut"ucap braian dengan pelan namun dapat didenger acyila dan James, acyila yang mendengar itu langsung tersenyum dan menjulurkan lidah pada James sebelum pergi ke kamarnya yang berada dilantai atas.
"Gua gak percaya kalau Lo suka sama tu cewe"ucap James sebelum duduk kembali di sofa menunggu acyila turun, dari kamarnya
"Namanya cinta James, kita gak tau kapan datangnya dan siapa yang akan kita cintai mungkin musuh, sahabat, adik, kakak, dan mungkin orang yang paling hina"balas braian sebelum duduk di samping James dan mengeluarkan handphonenya
"So bijak Lo, seoarang Braian Yonatan Austin yang sering mempermainkan perasaan wanita bisa jatuh cinta, gak percaya Gua kalau lu cinta sama acyila"ucap James sebelum memandang braian yang asyik mengotak Atik handphonenya
"Tadinya sich Gua cuman benci aja karena baru pertama kali Gua ditolak sama seorang gadis dan Gua pengen gadis itu tak lain adalah acyila jatuh ke pelukan Gua trus Gua tinggalin, tapi nyatanya justru Gua yang jatuh cinta sama dia dan juga Gua mau dia jadi pacar gua yang sesungguhnya" ucap braian serius namun pandangannya masih tetap pada layar ponselnya
"Dan Lo bakal ninggalin semua sifat buruklo demi dapetin gadis Lo itu dan ninggalin Gua, karena dia benci banget sama gua dan karena Gua Lo ikut ikutan jadi orang berandalan"ucap James yang membuat braian memandangnya dan tersenyum
"Gua adalah sahabat sejati Lo, dan seorang gadis gak akan pernah ngalahin persahabatan kita yang kita bangun bertahun tahun, Gua sama acyila bisa pacaran tapi bisa juga putus, tapi persahabatan kita gak bakal putus kecuali takdir yang memisahkan kita"ucap braian sambil menepuk bahu James dan membuat james tersenyum padanya.
James bersyukur memiliki braian disampingnya karna dialah sekarang dia bisa ada disini, dia yang ngedukung James saat mengalami masa sulitnya, dan James gak akan pernah mengorbankan sahabatnya dengan seorang gadis walaupun itu gadis yang dicintainya sekalipun.
Braian merasa James adalah saudara kandungnya karna 4 tahun mereka bersahabat kadang bertengkar, dan terkadang juga baikan yachhh persahabatan pasti ada pertengkaran karna persahabatan diawali dengan sebuah pertengkaran pada saat itu, mungkin orang lain tidak begitu, tapi kisah James dan braian sulit untuk diceritakan dan apa saja yang dialami mereka berdua untuk menghadapi semua musuhnya.
Disisi lain acyila sudah turun dari tadi, ia hanya mengambil jaket, dan pada saat ia turun ia mendengarkan perkataan sepasang sahabat yang duduk di ruang tamu, hati acyila sangat tersentuh ia sampai meneteskan air mata mendengar penuturan mereka berdua, persahabatan itu memang indah tapi tidak dengan acyila, persahabatan adalah musuh baginya tapi untuk pertama kalinya ia mengatakan pada james, braian, dan Vino kalau cantiqa adalah sahabatnya yang baru ia temui
Sahabat, Gua harap persahabatan kalian tidak akan terputus, dan semoga cantiqa adalah orang yang tepat untuk jadi sahabat Gua dan menutup luka Gua dimasa lalu ucap batin acyila pada dirinya sendiri sebelum menghampiri braian dan James yang sedang tertawa tawa
"Ayo kita berangkat"ucap acyila yang membuat braian dan James bangkit berdiri
"Ok, ayo"ucap James sebelum pergi dan diikuti braian dan acyila dibelakangnya.
Saat sampai luar acyila dan James terkejut melihat putra, jack dan Ricky berada diluar yang duduk di motor ninjanya masing masing dan menyisakan 2 motor ninja warna merah tak lain adalah motor James dan braian sedangkan braian hanya tersenyum
"Kalian bertiga ngapain disini" ucap acyila terkejut Yach, acyila mengenal ketiga orang ini, helowww siapa yang tidak mengenal mereka Ricky, Jack, putra anggota tim basket disekolah dan satu Genk dengan dua lelaki yang berada disampingnya
"Kalian kenapa kemari"ucap James tak kalah bingung dari acyila karna ia sama sekali tidak menghubungi ketiga temannya dan bagaimana teman temannya ini bisa tau kalau dirinya ada dirumah acyila
"Hebat,, apa Lo takut kalah ngadepin sich Vino itu, perasaan tahun lalu Lo menang deh dan mengakibatkan dia dirawat di IGD tapi kayaknya Lo mulai ragu dengan kemampuan Lo sendiri Yach James Irwan Amnon."ucap acyila panjang lebar dan membuat James menoleh padanya dengan tatapan marah dan ingin segera menghabisinya jika ia bukan seorang perempuan
"Lo..."ucapan james terhenti saat braian menyela ucapannya
"Udah jangan berantem Napa kali ini, mereka bertiga datang karna Gua yang manggil"ucap braian yang berada ditengah tengah James dan acyila yang saling bertatapan, bukan bertatapan suka tapi ingin membunuh satu sama lain
"Lo dengerkan, cowo bodoh ini yang ngundang mereka"ucap james sebelum menunjuk braian tanpa mengalihkan pandangannya dari acyila yang membuat braian menyingkirkan tangan James dari wajahnya"siapa cowo bodoh, Gua ngelakuin ini demi acyila"ucap braian tak kalah emosi dari James dan membuat James menatap braian dengan muak karna memakai alasan dengan menyebut nama acyila yaitu cintanya yang bertepuk sebelah tangan.
"Demi acyila, acyila, acyila aja terus, Lo udah buta braian Lo suka sama cewe crewet kaya dia"ucap James frustasi sebelum menjambak rambutnya, acyila yang mendengar itupun kesal dan menunjuk James
"Lo bilang apa crewet, Lo ngaca dasar playboy gak punya hati"ucap acyila emosi
"James udah cukup"ucap braian yang mulai stres berada ditengah tengah James dan acyila yang tidak pernah akur dari dulu
"Jangan bilangin Gua, bilang Sono sama cewe Lo ini"ucap James sebelum menunjuk acyila
Ditengah keributan ini putra, Ricky dan Jack hanya menonton saja tidak ingin ikut campur, tapi putra mulai muak dengan pertengkaran mereka bertiga sehingga membuat kakinya melangkah mendekati mereka
"Kalian udah kaya anak kecil tau gak sich, sadar umur"ucap putra beberapa langkah lagi mendekati James, acyila, dan braian namun...
"DIAM LO"bentak mereka bertiga dengan emosi dan hampir bersamaan yang membuat putra memundurkan niatnya untuk melerai mereka dan mundur kebelakang tempat sebelumnya putra berdiri, sedangkan Rick dan Jack menahan tawanya, jika sampai meledak maka Ricky dan Jack akan melawan dua singa jantan dan dua singa betina yang dalam hitungan detik saja membuat Ricky, dan Jack terkapar ditanah
"Buang buang waktu Gua debat sama Lo, braian ayo berangkat"ucap acyila sebelum menarik tangan braian menuju motornya
"Gua juga males"jawab James menghampiri motornya dan menaikinya,,,,
"Ayo kita ke markasnya sich Vino"ucap Ricky yang langsung menancapkan gasnya setelah memakai helm di kepalanya, Ricky slalu pakai helm jika ingin mengendarai motor dan hanya dia yang slalu memakai apa lagi ke markasnya Vino karna takutnya ujung ujungnya bukan perkelahian tapi balapan, dan dulu Ricky pada saat itu kecelakaan dan mengalami pendarahan di otak itu sebabnya dia rajin sekali memakai helm.
Stelah Ricky pergi James pun langsung menyusul Ricky begitupun dengan yang lainnya, sedangkan braian diurutan paling belakang bersama acyila yang duduk dibelakangnya

BFF(Best Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang