CHAPTER 20

6 0 0
                                    

"Hay James"ucap seseorang sambil memeluk lenganku yang ku yakini dia adalah perempuan dari suaranya dia adalah azila gadis gila yang mengejarku bertahun tahun, dia cantik, kulitnya putih dan lembut dan bentuk badannya sangat sexy yang membuat pria manapun ingin menerkamnya, aku memang pernah menyentuhnya saat aku mabuk di club dan untunglah ada braian yang menyadarkan ku sehingga aku tidak melewati batas ku dan ingat aku hanya mencium bibirnya saja aku tidak menyentuh yang lain dan aku masih suci aku belum pernah disentuh oleh gadis manapun
"James kok gak dijawab sapaan aku"ucapnya dengan merengek dan membuatku menatapnya jijik, Yach itu yang kurasakan dia terlalu murahan, maaf aku mengatakan hal yang kejam tapi itu FAKTA aku tidak tau berapa pria yang sudah tidur dengannya dan aku tidak peduli
"Lepas"ucapku sedikit membentak sambil melepaskan tangannya yang memeluk tanganku secara kasar
"Aaa jahat"ucapnya dengan nada sedikit manja, aku sudah pusing memikirkan sahabatku sich braian yang hilang entah kemana, acyila yang habis menangis, cantiqa yang mulai membenciku ohhh Tuhan skarang azila datang dan membuatku ingin mati secepatnya
"Diam, kalau Lo ngomong lagi gua pastiin habis pulang sekolah Gua bakal bikin mulut Lo tertutup rapat" ancamku padanya yang membuatnya mundur satu langkah dariku, aku tidak pernah main main dengan ancaman ku walaupun dia perempuan atau laki-laki itu sama saja. Aku berjalan meninggalkannya yang sedang kesal dan juga marah karna sikapku, kuperhatikan semua orang saling berbisik ada yang membicarakan ku Dangan cantiqa ada juga yang membicarakan sikapku barusan pada azila....

     Author POV

Setelah pertengkaran dengan James, acyila pergi ke taman untuk nenangin dirinya, acyila juga gak tau knapa dia harus marah sama cantiqa, cantiqa gak salah dan braian juga gak salah dan knapa acyila harus marah sama hubungan mereka, acyila membiarkan air matanya jatuh dan membasahi pipinya mungkin dengan dia menangis dia bisa mengurangi bebannya, dia terus menyalahkan dirinya sendiri karna perbuatannya pada cantiqa, ia juga harusnya tidak menyukai braian dan akhirnya pasti akan seperti ini, tapi skarang acyila bingung harus berbuat apa, rasa cemburunya masih melekat didalam dirinya saat mengetahui cantiqa dan braian baru
"Acyila, Lo knapa?"tanya seseorang sebelum duduk disampingnya acyila
"Ngapain Lo disini"ucap acyila dengan kasar sambil menghapus air matanya dengan kasar yang membuat pria itu terkejut
"Siapa yang buat Lo nangis, kasih tau sama gua?"tanya pria itu tak lain adalah braian dengan wajah khawatir, tangannya tlah terkepal kuat, braian tidak akan mengampuni siapapun yang tlah membuat orang yang ia cintai menangis seperti ini
"Lo"ucap acyila yang membuat braian membulatkan matanya dan menatap acyila yang tidak melihat kearahnya
"Gua, maksudnya"ucap braian bingung, setau braian dia tidak pernah menyakiti acyila sama Skali, lalu apa kesalahan braian kali ini
"Kenapa Lo pacaran sama cantiqa? Gua gak cemburu tapi satu hal Gua tau niat busuk lo"ucap acyila sebelum memandang tajam ke arah braian yang masih shock, braian rasanya ingin berteriak, braian dan cantiqa tidak berpacaran kami saudara braian ingin Skali mengatakan itu tapi janjinya yang tlah ia buat untuk cantiqa tidak mungkin ia langgar
"Lo salah acyila, cantiqa itu...dia bukan pacar gua"ucap braian
"Gua gak peduli Lo pacaran sama dia atau gak, satu hal yang harus Lo inget jangan pernah buat cantiqa nangis dan kalau sampai itu terjadi Gua akan bikin hidup Lo menderita dan ya jauhin Gua, Gua gak mau cantiqa sampai cemburu"ucap acyila sebelum berdiri dan menyilangkan tangannya di dada
"Buat dia nangis, itu gak mungkin justru taruhan Gua nyawa kalau sampai ia nangis dan Gua masih sayang nyawa, dan tanpa diaancam pun Gua akan slalu jagain cantiqa karna dia itu adik Gua.."ucap braian dengan emosi dan tanpa sadar ia mengucapkan segalanya
"Adik Lo, maksudnya"ucap acyila bingung dan membuat braian gugup, mulut braian rasanya susah Skali ingin berbicara yang ia pikirin skarang bagaimana reaksi cantiqa dia pasti akan kecewa sama braian
"Braian jawab Gua, cantiqa itu adik Lo?"tanya acyila dengan suara yang lebih keras dan membuat braian tersadar
"It..itu... Gua.. cantiqa itu..."braian tidak bisa berkata apa apa lagi ia tidak bisa berbohong jika berhadapan dengan acyila apa lagi menatap manik mata acyila, dan acyila sudah yakin kalau ada yang disembunyikan dari cantiqa dan braian tapi yang acyila kira adalah mereka pacaran dan bukan adik kakak dan setau acyila braian itu anak tunggal, sebuah ide tiba tiba terlintas dipikirannya agar braian mengatakan yang sebenarnya pada acyila
"Tapi itu bagaimana bisa, bukannya cantiqa itu dari keluarga miskin, dia tidak mungkin anak orang kaya kan, gadis itu saja masuk sini karna beasiswa dia juga sama Skali tidak suka belanja, bisa dibilang dia gadis kampungan"ucap acyila dan sukses membuat braian emosi karna acyila tlah menjelek-jelekkan cantiqa, acyila sedikit menyesal karna mengatakan hal itu tapi ini dilakukan agar braian mau mengatakan yang sebenarnya
"Acyila jaga omongan Lo, cantiqa itu anak dari keluarga yang kaya raya dan terhormat, dia adalah putri dari salah satu CEO internasional, ayahnya sekaligus Paman Gua bernama Sam Alex Dhirga dan Lo pasti udah pernah dengar namanya yang slalu ada di surat kabar, televisi, dan...."braian menutup mulutnya dengan kedua tangannya dia benar benar melewati batasnya, dia tlah memberitahu semuanya, acyila yang mendengar itu sangat terkejut mulutnya terbuka sedikit dan langsung ia tutup, acyila tidak pernah menyangka kalau cantiqa anak dari pengusaha yang terkenal, acyila mengenal siapa itu Sam, dia pernah bertemu dikantor ayahnya, dan kantor acyila yang waktu itu hampir bangkrut diselamatkan oleh Tuan Sam tersebut, tapi apa yang dilakukan acyila dia justru memarahi cantiqa dan membentaknya barusan, acyila benar benar menyesal akan perbuatannya tapi knapa cantiqa merahasiakan ini? Itulah pertanyaan yang ada dipikiran acyila saat ini
"Maksud Gua itu...."braian bingung ingin melanjutkan apa lagi, ia harus bilang apa untuk menutupi kebenaran yang baru saja ia ucap
"Jad.. jadi cantiqa itu saudara kamu dan dia adiknya bang Leo"ucap acyila, yang membuat braian sedikit terkejut, bagaimana dia mengenal Leo?
"Lo kenal sama leo?"tanya braian sedikit penasaran, sebenarnya ini pertanyaan bodoh soalnya semua orang tentu kenal dengan Leo putra sulung dari perusahaan terbesar yang dipimpin oleh Tuan Sam
"Semua orang pasti kenal, tapi gua kenal sama dia karna waktu Gua Sd Gua satu sekolah sama dia dan sifatnya itu benar benar sangat apa ya Gua bilang, kerjanya berantem Mulu, dan dia juga pernah waktu itu ngancem gua trus nampar Gua waktu disekolah karna macem macem sama dia, tapi aneh sich cantiqa itu orangnya baik, manis, lembut sedangkan abangnya kasar tingkat iblis"jelas acyila panjang lebar, braian terkekeh mendengar penuturan acyila tentang Leo dan braian dalam hati juga setuju banget
"Iya emang gua setuju banget, maka dari itu Gua bilang, Gua gak bakal bisa buat cantiqa nangis karna taruhannya nyawa Gua, bukan bang Leo aja yang bakal nyiksa Gua kalau sampai cantiqa nangis atau kegores sedikit pun dan bang Edward bakalan ikutan, Lo mungkin gak kenal dia, dia itu udah newasin 5 manusia dan mungkin Gua bakal jadi korban keenam"ucap braian sambil membayangkan bagaimana jadinya jika bang Edward dan bang Leo mengetahui saat berangkat sekolah ia tlah membuat cantiqa menangis dan ketakutan, dan untunglah gak ketauan kalau sampai mungkin tulang braian sudah remuk
"Hahahaha....lucu Lo"tawa acyila pecah, braian tersenyum sepertinya acyila tidak marah lagi padanya
"Yaudah ya, Gua mau ke cantiqa minta maaf sama dia"ucap acyila sebelum melangkah pergi namun braian dengan cepat menahannya dengan mencekal pergelangan tangan acyila yang membuat acyila memandang braian 'apa lagi'
"Lo cemburu saat tau gua pacaran sama cantiqa?"tanya braian dan membuat seluruh tubuh acyila menegang, kayanya tepat sasaran
"Eeee....enggak"ucap acyila gelagapan
"Masa sih"goda braian sambil mencolek dagu acyila dan membuat pipi acyila merona
"Udah ah"ucap acyila sebelum pergi sehingga braian melepaskan cekalannya dengan berat hati...
Aku harap, suatu hari nanti kamu bisa menjadi milikku seutuhnya begitupun juga diriku senyuman terukir diwajahnya braian sebelum meninggalkan taman

Cantiqa sudah mengelilingi sekolah sampai lantai paling atas ia datangi, tapi tidak menemukan acyila bahkan braian pun tidak terlihat justru yang muncul James dengan sifat yang menyebalkan. Cantiqa sudah menyerah kali ini, dia kembali kekelas dan duduk di bangkunya dan menengok ke bangku sampingnya yaitu bangku acyila yang kosong dan hanya ada tas disana, cantiqa tidak tau harus bagaimana lagi, jika tidak ada acyila rasanya bosan Skali walaupun baru beberapa hari berkenalan namun entah kenapa cantiqa merasa nyaman bersamanya
"Cantiqa"teriak seseorang dengan suara cempreng nya dan membuat suasana kelas yang tadinya rusuh jadi sepi dan suara itu sangat familiar ditelinga cantiqa, ia mngarahkan matanya kearah pintu dan mendapati acyila yang menghampirinya sambil menangis, acyila dengan langkah gontai menghampiri cantiqa yang sedang kelelahan, ia duduk di bangku sampingnya lalu memeluk cantiqa dengan erat, cantiqa terkejut bukan main dan semua murid yang berada dikelas hanya menggelengkan kepala karna tingkah lebay acyila lalu melanjutkan aktivitas mereka
"Gua mau minta maaf sama lo, Gua udah ngebentaklo nuduh Lo yang gak gak dan juga Gua udah ngehina Lo ya walaupun Lo denger karna gua ngomongnya didepan braian"cerita acyila sambil menghapus air matanya, cantiqa tersenyum akhirnya ia berbaikan dengan acyila entah apa yang terjadi jika mereka tidak baikan mungkin dunia bisa mati bagi cantiqa
"Dan knapa Lo rahasiain identitas Lo dari Gua, Lo gak percaya sama gua?"tanya acyila dengan nada sedikit meninggi, cantiqa mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas sepertinya mereka tidak memperdulikan acyila,
"Maksudnya"ucap cantiqa dengan nada sedikit pelan agar tidak mengundang perhatian banyak orang
"Gua tau Lo anak dari Sam dhirga dhirga itu kan yang pengusaha terkenal, kekayaannya aja segunung mungkin dan Lo saudaraankan sama braian dan juga Lo adiknya sich Leo kampret itu"Tutur acyila dengan nada sedikit kesal namun ia memelankan suaranya agar tidak ada yang dapat mendengarnya kecuali cantiqa yang menatapnya dengan shock bahkan bola matanya hampir keluar, cantiqa mengatasi keterkejutannya saat nama Braian terlintas dibenaknya, siapa lagi yang yang tau identitas nya kecuali Abang barunya itu, rasanya cantiqa ingin memukul braian saat braian berada dihadapannya dan bahkan ia akan membuat hidup braian bagaikan dineraka jika cantiqa mengatakan semua ini pada bang Leo dan bang Edward, tunggu saja braian sepertinya cantiqa sudah mulai marah kali ini!!!!!!

BFF(Best Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang