CHAPTER 33

17 0 0
                                    

Acyila POV

"Cantiqa kamu bakalan ikut gak acara kemping ke Cibubur?"tanyaku pada cantiqa yang asyik membaca novel.

Saat ini kami berdua sedang berada di perpus, belum waktunya istirahat sebenarnya, kami kemari karna ingin mengerjakan soal yang diberikan pa Anton dan kebetulan rumus rumusnya gak ada dibuku Paduan kita, maka dari itu kami kemari, dan ya satu lagi kami tentu sudah selesai mengerjakannya dan itu semua berkat cantiqa yang super pintar, tapi kami memutuskan untuk tidak kembali kekelas dan menetap di perpus, mungkin lima belas menit lagi kami kembali

"Acara kemping! Kapan? Kok aku gak tau ya"ucapnya sebelum menutup novelnya, kukira dia lebih memilih diriku tapi ternyata dia menutup bukunya karna memang sudah selesai dibaca, dalam waktu setengah jam, itu hebat!

"Katanya sich gitu, tapi aku belum denger kabar pastinya kapan acara itu diadakan"ucapku

"Berarti beritanya dari mulut ke mulut donk?"tanyanya sedikit kesal

"Bisa dibilang kaya gitu, tapi beritanya beneran kok cuman tanggalnya aja yang belum pasti"

"Ooohhh"

"Hay cantik"sapa seorang pria yang baru muncul dan duduk disampingku tapi bukan menyapaku melainkan menyapa cantiqa

"Ngapain Lo kesini?"tanyaku sedikit ketus, sifatku sebenarnya tidak kesemua orang seperti ini, hanya orang orang tertentu saja aku bersifat kasar, contohnya pria berambut pirang disebelahku bernama Justin, pria playboy kelas kakap, tapi James tingkat keplayboyannya lebih tinggi darinya bahkan jika masalah ganteng sich tentu gantengan James dari pada dia, dan juga braian yang menempati posisi kedua, sedangkan Justin mungkin keenam soalnya tiga orang lagi tak lain Rizky, Putra, dan jack

"Jadi cewe itu lembut bukan kasar kaya Lo, liat donk sahabat Lo cantiqa, udah cantik, manis, baik, lembut, sopan, ehhh gadis impian Gua ini mah, bahkan ibu dari anak anak Gua suatu hari nanti"ucapnya yang membuatku ingin muntah, bahkan aku lihat cantiqa juga jijik mendengarnya

"Jangan mimpi Lo! Mimpi jangan terlalu ketinggian bisa bisa jatuh sakit, trus gak sembuh sembuh" ucapku sedikit terkekeh berharap dia memarahiku, Justin adalah pria yang slalu menjailiku namun akhir akhir ini sejak diancam oleh braian dia sedikit menjaga jarak, bukan berarti kami bermusuhan, namun saat masuk kelas 9 aku sekelas dengannya dan aku yang memulai duluan menjauhinya dan dia memarahiku tapi aku tentu tidak marah

"Kalau sakit kan ada sayang cantiqa yang ngerawat aku"ucapnya dengan nada yang sedikit manja dan sukses membuat ku merasa jijik

Pleetak

Dia mengusap kepalanya yang kesakitan karna menerima jitakanku, sementara aku dan cantiqa tertawa namun tidak bersuara karna ini perpustakaan

"Lo tuh laki apa cewe sich, kasar banget, sakit nih kepala Gua, kalau kepala Gua bocor gimana, Lo mau tanggung jawab?"ucapnya kesal

"Emang gua pikirin, itu hidup hidup Lo bukan hidup Gua"ucapku sambil membuang muka

"Mimpi apa Gua semalam, knapa sich braian bisa suka sama cewe kaya Lo kembarannya dinosaurus"ejeknya yang membuatku menatapnya tajam,

what! Dinosaurus, Gua disama samain sama binatang raksasa itu, lebih cantikan Gua dari pada dia.

"Kalau ngomong dijaga, mau Gua jahit mulut Lo hah!" Ucapku sedikit teriak

"Gua gak takut tuh, coba aja jahit mulut gua"tantangnya yang membuat kesabaranku sudah habis

"Justin, Lo bener bener cowo nyebelin yang pernah hidup di dunia ini" ucapku setengah berteriak sambil menjambak rambutnya

BFF(Best Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang