CHAPTER 15

14 0 0
                                    

      Acyila POV

Ohhh.... Astaga, semoga saja apa yang sering dilakukan oleh James selama ini tidak terjadi pada cantiqa, tapi bagaimana jika hal itu terjadi. Huhh aku bingung sekali sebenarnya tadi di mobil aku tidak bermaksud membentaknya dan juga aku merasa tidak nyaman karna dari tadi saat masuk mall dia sama sekali tidak berbicara dan skarang kami sedang berada di lantai 3, aku juga belum membeli apapun dari tadi
"Acyila bukannya kamu ingin belanja?"tanyanya yang membuatku menoleh padanya dan tersenyum, inilah yang kutunggu akhirnya dia bertanya padaku, aku sudah bosan dari tadi hanya diam saja
"Ia.. tapi aku bingung ingin belanja apa. Cantiqa aku tadi tidak bermaksud membentaknya barusan aku..." "Tidak. Kenapa kau mengatakan seperti itu, aku tau kau mengenal James dan braian lebih baik dariku dan juga kamu sudah tau sifat buruk mereka maka dari itu kamu mengatakan agar aku menjauhinya dan kamu juga mengatakan mereka berdua tidak sebaik yang aku lihat, dan aku tau kamu mengatakan hal itu demi kebaikanku"ucap cantiqa yang menyela ucapanku dan membuat perasaanku sangat lega karna dia mengerti maksudku, dan cantiqa aku berjanji padamu, aku tidak akan membiarkan dirimu menjadi mainan James
"Cantiqa kau pengertian Skali. Kalau begitu ayo kita menikmati hari ini, ayo"ucapku bersemangat sebelum memeluknya dan menarik tangannya menuju Timezone,lalu ke toko tas, toko baju, dan juga kami pergi ke salon tapi hanya aku sedangkan cantiqa pergi ke toko buku bahkan dia membeli 20 buku, 10 buku novel, 6 buku komik, 2 buku tentang biologi, 2 buku lagi tentang matematika, terkadang aku bingung manusia seperti dia tercipta dari apa, bisa membaca buku sebanyak itu apa lagi matematika pelajaran yang paling rumit dan membuat otakku pusing tujuh keliling
                                 ***
Setelah kami bersenang senang aku mengajak cantiqa untuk kerumahku sebentar sebelum pulang,
"Baiklah ini menyenangkan Skali, aku ingin berlama lama disana tadi"ucapku bersemangat dan sedikit sedih karna aku dan cantiqa hanya menghabiskan waktu 5 jam
"Acyila kita sudah lima jam disana apa kau tidak lelah"ucap cantiqa sebelum aku membuka pintu dan memandangnya yang terlihat sangat letih
"Ada apa denganmu cantiqa, yang ku tahu kau tidak melakukan apapun dan hanya aku yang bermain tadi dan kamu cepat banget capenya"ucapku saat kami berjalan menuju ruang tamu. Cantiqa justru ketawa mendengar perkataanku
"Ada apa kenapa kamu tertawa?"tanyaku bingung melihatnya tertawa lepas
"Tidak, kau barusan memakai kata 'aku kamu' tau"ucapnya yang menahan tawanya dan membuat pipiku merona karna malu dan juga tertawa kecil. Ini pertama kalinya aku memakai kata seperti itu mungkin karna aku bergaul dengan cantiqa
"Hayyy..."ucap seseorang yang membuatku dan cantiqa menghentikan tawa kami dan mencari asal suara itu.
Oh tuhannn kenapa mereka berdua bisa ada disini, dan siapa yang memperbolehkannya masuk
"Kalian kenapa ada dirumah acyila?" Tanya cantiqa bingung sebelum aku dan cantiqa menghampiri mereka yang sedang duduk di sofa merah milik keluargaku
"Kami hanya bermain"ucap James dengan santai. Aku dan cantiqa pun duduk bersebrangan dengan mereka setelah itu pembantu dirumah ku datang membawa empat gelas yang berisi es jeruk yang langsung diambil oleh James dan Braian setelah itu bibi menyerahkan dua gelas lagi padaku dan cantiqa
"Lebih baik kalian pergi dari sini, aku sama cantiqa lagi sibuk"ucapku dengan cuek tanpa memandang mereka dan fokus menghabiskan es jeruk yang sedikit lagi habis
"Hahaahahahaaa"tawa braian dan James yang membuat cantiqa dan aku hampir tersedak karna mereka, dan membuatku dan cantiqa saling pandangan sebelum beralih memandang mereka yang masih tertawa
"Kalian bisa diam gak sich"bentakku pada mereka yang membuat mereka menahan tawa
"Kenapa kalian tertawa?"tanya cantiqa dengan wajah polosnya
"Tidak. Hanya saja acyila terlihat berbeda dan membuat kami ingin tertawa seharian"ledek James sebelum memandang braian yang tersenyum pada james. Aku berbeda, berbeda apa maksudnya
"Maksudnya apaan?"tanyaku pada mereka sambil menatap tajam kearah mereka
"Acyila Lo sejak kapan pake kata 'aku kamu' setau Gua lo paling ogah pake kata kaya begituan"ucap braian yang sukses membuat aku menggigit bibir bawahku karna gugup
"Apa ini karna Lo temenan sama cantiqa, soalnya kan cuman cantiqa yang pake bahasa begituan"goda James sebelum memandang braian lalu mereka tertawa dan membuatku menundukkan kepalaku karna malu. Aku paling benci memakai kata seperti ini dan jika ada yang berbahasa aku kamu mungkin aku sudah mengejeknya tapi beda dengan cantiqa, aku sama sekali tidak mengejeknya dan justru aku ikut ikutan menggunakan kata itu
"Memangnya salah. Katakan padaku apa itu salah, jika kalian menertawakan acyila itu berarti kalian juga menertawakan diriku"bela cantiqa yang sukses membuat braian dan James berhenti tertawa dan membuatku menegakkan kepalaku dan tersenyum padanya dan dibalas senyuman olehnya
"Ini baru sahabat, dan kalian berdua lebih baik pergi dari sini, kalau gak Gua bakal panggil satpam untuk ngusir kalian!"bentakku pada mereka berdua sebelum berdiri, tapi mereka berdua hanya tersenyum menanggapi kata kataku, ohhhh jadi kalian pikir aku tidak serius
"Baiklah sepertinya kalian menganggap ku main main yaaa"ucapku sebelum menyilangkan tanganku di dada
"Acyila jangan bertingkah kekanak-kanakan Kanakan deh, Gua kesini juga dengan maksud yang baik"ucap James tanpa memandangiku dan justru matanya tertuju pada cantiqa yang sedang menghabiskan minumannya.aku pun kembali duduk dan menatap James tajam, apa yang akan dilakukannya kenapa dia menatap cantiqa seperti itu, ohhh aku tau kau ingin menjadikan cantiqa bonekamu ya tuan james, tapi selama aku ada di samping cantiqa aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi
"Woyyy jangan diliatin terus"teriak braian yang membuatku, cantiqa dan James kaget lalu memandangnya
"Tiadakkk"ucap braian saat mendapat pandangan dari kami bertiga, terlebih lagi aku melihat tatapan tajam yang diberikan James pada braian, seperti mengisyaratkan 'diam atau aku akan membunuhmu'

BFF(Best Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang