CHAPTER 31

4 0 0
                                    

       Cantiqa POV

Setelah acara tangis tangisan tadi siang, James mengajakku pergi untuk jalan jalan malam ini, tapi dia menyuruhku jangan memberitahukannya pada siapapun termasuk acyila dan braian, lalu apa yang harus aku katakan saat acyila datang kekamar dan melihatku memakai celana panjang warna biru gelap, dan aku memakai kemeja biru berlengan pendek, yaaa aku akui kalau aku bukan gadis yang anggun dan feminim bahkan bang leo sering mengatakan kalau aku cewe jadi jadian, huh menyebalkan

"Cantiqa kenapa Lo berpakaian rapi seperti itu, Lo mau pergi ya?" Tanya acyila yang baru saja sadar dan membuatku tersadar dari lamunan ku. Dia berjalan dan duduk diranjang tepatnya disampingku

"Lo pasti mau jalan kan, atau mau kencan sama pacar Lo"goda acyila sambil mencolek daguku, tanpa sadar aku tersenyum dan menundukkan kepalaku, aku tidak tau kenapa, yang aku rasakan saat acyila mengatakan itu entah kenapa aku malu sekali padahal aku tidak mempunyai hubungan apapun padanya, dan ada apa ini kenapa jantungku berdetak lebih cepat

"Hohooo...Cantiqa malu rupanya, lihat pipimu memerah"goda acyila sekali lagi dan membuatku menaikkan kepalaku dan menatapnya sambil memegang kedua pipiku, masa iya pipi ku merah

"Cantiqa Lo lama banget sich"ucap seseorang yang baru saja datang dan muncul dari balik pintu,
Dia adalah James, dia terlihat begitu tampan padahal pakaiannya hanya biasa saja, hanya celana panjang sepertiku dan kaos putih polos yang dilapisi jaket kulitnya berwarna hitam, dan kalung salib yang slalu ia pakai membuatnya benar benar perfect

"Lo ngapain masuk masuk kamar orang tanpa ketuk pintu dulu!, kalau misalnya kita lagi ganti baju, atau mandi gimana? apa jangan jangan Lo mau ngelakuin macem macem kan, ayo ngaku?"serbu acyila setengah berteriak, aku hanya menggelengkan kepalaku saat ini

"Itu kode atau apa?, Gua tau gua tampan tapi jangan pake cara munafik juga donk goda Gua, kalau sobat Gua denger bisa berabe"ucap James sambil merapikan poni rambutnya yang ia sisir kebelakang menggunakan jari jarinya dan membuat rambut depannya berdiri, ya orang orang menyebutnya jambul yang terlihat keren

"Gua gak mau berdebat sama lo, Gua kesini cuman mau nemuin cantiqa" ucap James saat acyila ingin membuka suara dan membalas perkataanya, James berjalan ke arahku dengan coolnya yang membuatku tak bisa lepas memandanginya, tanpa sadar dia menarik pergelangan tanganku dengan lembut sebelum keluar kamar

"Lo ngapain aja sich lama banget, bahkan keliatannya Lo gak pake make up"ujar James saat kami menuruni tangga, dia masih memegang pergelangan tanganku, dan aku juga enggan sekali melepasnya

"Iya sich, aku cuman pake lipglos soalnya aku gak terlalu suka, emang kenapa kamu gak suka"ucapku hati hati, dia menoleh ke arahku sebentar lalu menatap lurus ke depan

"Gak, Gua lebih suka Lo yang natural" ucapnya dan membuatku tersenyum, ada rasa senang yang kurasakan saat dia mengatakan itu, aku juga tidak tau apa yang terjadi padaku,

apa aku mulai menyukainya? Oh tidak mungkin masa ia aku menyukai ninja sepertinya

"Lo mau bawa Ade Gua kemana?" Tanya seseorang yang membuatku tersadar, karna suara itu adalah suara bang Edward, tapi sekarang masih jam setengah tujuh biasanya bang edward paling cepet pulang jam sembilan, lalu kenapa dia pulang secepat ini.
Tatapan bang Edward lalu tertuju pada tanganku yang digenggam oleh james, yang membuatku menarik tanganku sehingga lepas dari cengkramannya

"Gua mau ngajak dia jalan, itu doank" ucap James santai, tapi tidak denganku, aku tau kalau bang Edward akan melarangku pergi keluar malam, walaupun sekarang masih setengah tujuh

"Tidak, sayang masuk ke kamarku dan ganti bajumu, gunakan pakaian tidurmu"tolak bang Edward sangat lembut, namun dia menatap kearah James dengan tatapan tajam

BFF(Best Friend Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang