Tidak pernah ada yang membuatnya frustasi sampai sebegininya.
Basel meminum kopinya sampai habis kemudian menaruhnya kasar di meja plastik. Tasha benar-benar lihai membuat manusia macam apapun kesal. Ralat, Tasha benar-benar lihai membuat Basel benar-benar-benar-benar-benar kesal.
Dia mengerti, cewek itu mungkin merasa malu karena kejadian tadi. Tapi menggigitnya? Basel mendengus sinis, yang benar saja.
"Mukanya kusut mulu, ntar yang naksir kabur semua loh."
Sebaliknya dengan Basel, Celo datang dengan muka ceria dan karena itulah dia dengan senang hati menimpuknya dengan botol kopi yang udah kosong. Cowok itu dengan cekatan menghindarinya sambil tertawa keras.
Basel kontan melotot kesal.
"Jadi gimana nih sepupuku paling ganteng, tapi begonya gak ada-"
"-WOY!"
"-dua? Gimana perkembangannya sama Tasha?"
Pertanyaan itu langsung membuatnya mendengus sambil menatap Celo galak. "Seriously?"
Celo mengangkat alisnya. "Apa'an? Kenapa emang? Apa salahku dan pertanyaanku?"
Sambil berdecih dia mengangkat tangannya sambil membuang mukanya, kemudian memutar matanya ketika melihat Celo menganga dengan lebaynya.
"Anjrit! Lo dan Tasha ternyata pas main kasar! Gila gak nyangka, Tasha ternyata cewek macem gitu oh my!" seru Celo.
Menyadari arti ganda dia langsung menendang Celo kasar. "Bangsat!"
Celo tertawa keras.
"Ceritanya gimana sih? Seriusan nih, kok bisa sampe gigit-gigitan? Bikin syok aja sih."
Basel berdecak, tanpa berpikir panjang-dan akibat emosi juga, kata yang dia sesali meluncur begitu mudahnya. "Lo bakal lebih syok kalau tau dia ngomong suka tadi."
Kemudian hening beberapa detik.
Pukulan keras Celo luncurkan padanya, disertai tendangan bertubi-tubi yang membuatnya terkejut. "GOBLOK BANGET SIH JADI COWOK TUH!"
Basel terlonjak kaget sambil memaki. "Anjing! Lo apa sih mukul!"
"GOBLOK! BASEL BEGO! DIA NYATAIN DULUAN? ANJRIT TAI, BEGO, BEGO!"
Mata Basel melebar, dia kemudian berdiri menghindari amukan gak jelas Celo. Dia melotot menatap Celo. "Apa sih lo!"
"Lo! Bisa-bisanya lo biarin cewek duluan nyatain! Cewek macem Tasha! Lo! Lo! Lo! Lo!"
"Tenang woy!"
"Dan lo! Lo! Lo! Pasti lo diem dan gak bilang apa-apa! Dengan muka ganteng tapi blo'on lo pasti malah diem!"
Tebakan itu membuatnya bungkam, dan Celo mencopotkan sepatunya sebelum melemparkannya kearah Basel dengan keras. Beruntung dia lihai buat ngehindar.
"Goblok banget anjrit! Bego kok dipiara! Basel! Sejak kapan gue ngajarin lo buat biarin cewek yang lo suka nyatain? Cewek itu harusnya disayang, apa-apa cowok tuh harus inisiatif duluan! Basel sepupu gue gak selugu itu soal cewek! Masa lo gak ngerti!"
Basel mengerutkan keningnya tidak terima, menyadari berdusta adalah jalan satu-satunya, hal itu meluncur dengan mulus dari mulutnya. "Ya mana gue tau dia naksir, sampe ngomong suka."
Pernyataan itu membuatnya mendapatkan lemparan sepatu yang sebelah lagi.
"Bohong! Tasha itu transparan anaknya, masa lo gak nyadar!" tuduh Celo sambil menunjuk-nunjuk dia berapi-api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Basel & Tasha
Teen FictionBasel Aditya Bagaskara adalah pemimpin terdepan SMA Nusa Bangsa saat tawuran, sementara Natasha Adelina adalah orang yang paling mencari aman. Seharusnya kalau Tasha suka aman, harusnyakan dia diem aja pas liat Kak Damien diseret ke greenzone, harus...