Duk! Duk! Duk!
Suara pantulan bola terdengar dengan sangat jelas. Dahyun terus memantulkan bola basketnya tanpa ada niat sedikitpun untuk memasukkan nya ke dalam ring.
Tap tap tap! Sratt! Bruskkk! Duk.. Duk..Duk..
Dahyun kaget, seorang namja tiba-tiba saja merebut bola yang ia pegang lalu memasukkan nya ke dalam ring. Dahyun menatap namja di hadapannya aneh. Tapi dahyun cukup kagum dengan cara namja itu memasukan bola, ia sangat gesit dan memiliki teknik.
"Kau akan kalah jika hanya melamun seperti itu" ucap namja itu.
Namja itu lalu berjalan mendekati bola yang tadi ia masukkan ke dalam ring. Sedikit memantulkan nya, kemudian melemparnya masuk ke dalam ring dan wuss bola itu masuk dengan mulusnya.
"Kau sangat hebat" puji dahyun.
"Tentu saja" ucap namja itu.
Dahyun merutuki namja itu dalam hati. Bagaimana bisa namja ini terlihat begitu sombong.
"Ish sombong sekali" gumam dahyun.
"Aku mendengarnya kau tau" ucap namja itu tanpa menoleh.
"kenapa ada orang seperti ini di bumi aish mengesalkan" ucap dahyun menatap kesal namja di hadapannya.
Dahyun memalingkan wajahnya kesal, ia berjalan menjauh. Dahyun tak ingin berurusan dengan orang yang seperti itu, datar tanpa ekspresi.
"Koo Junhoe" teriak namja itu pada dahyun.
Dahyun memberhentikan langkahnya. Apa namja ini mengajaknya berkenalan?
"Mwo? "
"Aku menyukai shooting mu waktu itu. kau tau, kau yeoja yang berbakat" ucap june.
Dahyun tertawa sinis.
"Apa kau sedang memujiku? "
"Menurutmu? " tak menjawab june malah balik bertanya.
"Heh kau pasti sering mengajak seorang yeoja berbicara seperti ini... Apa kau playboy" ucap dahyun sinis.
June terkekeh pelan. Sungguh yeoja di hadapannya ini benar-benar menarik, lebih dari yang ia perkirakan.
"Anni, kurasa hanya padamu. Bisa dibilang aku tertarik padamu" ucap june enteng.
Dahyun menatap june tak percaya, bagaimana bisa namja ini mengatakan tertarik pada seseorang dengan begitu mudah?
"Menjijikkan " ucap dahyun, ia berlalu pergi tak menghiraukan lagi june yang masih berdiri di tengah lapangan.
"Cih mau jual mahal eoh" ucapnya.
June tersenyum kecil, ia pun juga ikut meninggalkan lapangan basket.
***
Dahyun berjalan dengan kesal menuju kelasnya. Mood nya hari ini hancur karena bertemu dengan namja aneh itu.
"Ish semudah itu ia mengatakan nya? Aku bahkan harus memendam dulu perasaan untuk berapa tahun tanpa bisa mengungkapkan nya. Dasar playboy menjijikkan " gerutu dahyun.
Dahyun memang sangat tidak menyukai orang yang dengan mudahnya mengatakan Cinta, mereka yang seperti itu tak pernah tau arti sesungguhnya dari Cinta itu. Baginya namja yang seperti itu adalah yang terburuk.
Dahyun berjalan masuk kelasnya yang sudah kosong karena beberapa jam yang lalu bel pulang sudah berbunyi. Dahyun duduk di bangkunya, chaeyoung yang berada di bangku sebelahnya menatap dahyun aneh.
"Ada apa dengan wajahmu? " tanya chaeyoung.
"Aku tadi bertemu dengan namja aneh, dan kau tau namja itu dengan mudah mengatakan bahwa ia tertarik padaku heh bahkan aku nggak mengenalnya. dasar dia pasti playboy" ucap dahyun sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious LOVE [END]
FanfictionPrecious love, Cinta yang berharga mungkin memang sulit untuk dilepaskan. Namun jika takdir yang menentukan apa yang bisa kita lakukan? Jawabannya hanya satu. yaitu Mengikhlaskan. Karena hanya takdir yang akan menentukan. "Precious Love" . . . H...