Precious Love : Episode 17

1.2K 198 14
                                    


2 minggu Sejak kejadian di jeju, dahyun dan hanbin tidak pernah saling sapa.

Bahkan saat mereka memenangkan turnamen pun, tidak ada salah satu dari mereka yang ikut untuk merayakannya.

Entah hanbin yang menghindar atau dahyun yang telalu takut untuk mendekati.

Tidak,

Dahyun bukannya tidak berusaha untuk membuat hati hanbin tebuka. Namun kejadian saat itulah yang membuatnya sulit untuk melakukannya.

Ia sudah lelah mencoba selama 2 minggu ini mendekati hanbin. Tapi apa? Yang dahyun dapat hanyalah tatapan dingin dan punggung lelaki itu yang menjauh pergi. Seakan-akan hanbin telah melupakan keberadaan dahyun.

Dan hal itu jujur saja membuat dahyun tersakiti.

"Hei! "

Panggil sebuah suara.

Dahyun yang sekarang sedang duduk di tengah lapangan basket hanya menatap sekilas pada sang empunya suara.

"Ya! Apa kau tuli?! Aku memanggil mu bodoh! " ucap june

Dahyun menatap june lalu mulai berdiri seraya berjalan menjauhi namja itu.

"Ya! Hei dasar hoobae kurang ajar! " teriak june saat melihat kelakuan dahyun.

June berlari mencoba mengejar dahyun. Ia mulai mensejajarkan langkahnya dengan yeoja itu.

"Kau kenapa? " tanya june

June menatap dahyun lalu mulai menambahkan.

"Aku bukannya khawatir, cuma kau tampak sangat jelek dengan wajah cemberut begitu"

Dahyun menoleh lalu memberhentikan langkahnya.

"Apa sunbae tidak ada kerjaan lain?" tanya dahyun.

June menaikkan satu alisnya.

"Tidak ada " ucap june

"Kalau begitu bisa sunbae pergi? Aku sedang tidak ingin berdebat " ucap dahyun.

Mendengar ucapan dahyun, bukannya membuat june menjauhi dahyun tetapi justru sebaliknya. June semakin ingin bersama dahyun.

"Kalau begitu ayo pergi dengan ku" ucap june.

Dahyun menatap june aneh.

"Kemana? " tanya dahyun.

"Kau mau pergi dengan ku? " june balik bertanya.

"Aku pergi " Ucap dahyun lalu meninggalkan june.

Seperti tidak ada lelahnya, june kembaki mendekati dahyun.

"Ya ya ya aku bercanda, baiklah ikut aku" ucap june sembari mulai menarik tangan dahyun.

Dahyun hanya diam mengikutin kemana june akan membawanya.

Skip

Terpaan angin membuat rambut dahyun melayang kesana kemari.

"Atap? Sungguh, apakah tidak ada tempat lain" ucap dahyun meremehkan june.

Ya sekarang keduanya tengah berada di atap sekolah mereka, tempat dimana dahyun sering menghabiskan waktu dengan memikirkan hanbin.

June menatap dahyun.

"Tidak ada, bukankah ini tempat favorit mu? " tanya june.

Dahyun balas menatap june.

Tunggu bagaimana bisa june mengetahuinya.

"Bagaimana sunbae bisa tau? " dahyun balik bertanya.

June mengangkat bahunya acuh.

"Terjadi begitu saja" ucap june.

Dan tentunya perkataan june membuat tanda tanya. Sulit untuk dimengerti.

"Kau aneh sunbae " ucap dahyun.

Dahyun menyenderkan dirinya pada pagar pembatas sembari menikmati angin yang berhembus.

"June"

Dahyun menatap june.

"Mwo? "

"Kau bisa memanggil ku june. Kita bisa berteman " ucap june tanpa menatap dahyun.

Dahyun terdiam kemudian tawa pun keluar dari bibirnya.

"Haha bagaimana bisa seorang koo junhoe mengajak seseorang untuk berteman" ucap dahyun.

June mendelik

"Kau menghinaku?! "

Dahyun terkekeh pelan.

"Anniya, geurae kita berteman " ucap dahyun sembari menjulurkan tangannya.

June menatap tangan dahyun yang terulur lalu mulai menjabatnya.

"Call" ucap june, senyum tipis menghiasi wajah tampannya.

Yahh mungkin ini awal yang baik bagi june, atau mungkin untuk dahyun?

Disisi lain

Hanbin terus saja menatap kearah atap dimana disana berdiri seseorang yang terus menghantui dirinya.

"Hanbin-ah " panggil bobby dari kejauhan.

Hanbin menoleh pada bobby lalu tersenyum singkat.

"Ada apa? " tanya hanbin.

"Apa sudah ada perubahan? " bobby balik bertanya.

Hanbin menunduk sembari menggelengkan kepalanya.

"Ahh begitu, kuharap ada perubahan. Teruslah berusaha" ucap bobby sembari menepuk pelan bahu hanbin.

Hanbin tersenyum singkat lalu mulai kembali menatap kearah atap dimana seseorang yang menghantuinya masih berdiri disana Dengan senyum cerahnya. namun sayang, bukan dia yang membuat senyuman itu. Tetapi lelaki yang bersama gadis itu.

"Kuharap aku bisa berubah, menjadi lelaki yang lebih baik" ucap hanbin tanpa mengalihkan pandangannya.

***

"Apa kau mau pulang denganku? " tanya june pada dahyun.

Mendengar ajakan june membuat dahyun mengerutkan keningnya.

"Wae? Kenapa Kau sangat baik hari ini" ucap dahyun.

"Memang kenapa kalau aku baik, bukankah itu Bagus? " tanya june balik.

"Kata baik tidak cocok untuk mu sunbae" balas dahyun.

June berdecak.

"Kalau kau tidak mau tinggal bilang tidak mau" cetus june.

Dahyun terkekeh pelan.

"Apa kau sekarang sedang merajuk? " tanya dahyun.

"Anni! "

"Baiklah aku pulang bersama mu" ucap dahyun.

"Jinjja? Baiklah kalau begitu, pulang sekolah kutunggu diparkiran" ucap june.

Setelah mengatakan itu june meninggalkan dahyun sendiri diatap.

Dahyun masih Setia berdiri di sana tanpa ada niat untuk meninggalkan tempat itu.

"Yahh kau harus menyerah sekarang kim dahyun" gumamnya.

"Tak ada harapan untuk dirimu" lanjutnya.






















-Tbc-

Adakah yg masih inget ama nih cerita?

Mianhae, jeongmal mianhae 🙏 aku bener bener lupa ama nih ff. soalnya cerita ini tengelem di draf ku.

Bakal ku lanjutin kok tenang aja.

Vote and Comment buat penyemangat kuh gaes :)

Precious LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang