Precious Love : Episode 12

1.3K 195 15
                                    

Setelah keduanya membersihkan diri, dahyun dan hanbin hanya duduk berdampingan tanpa ada yang mau memulai pembicaraan. Terlihat canggung memang, Entah dahyun yang terlalu gugup atau hanbin yang tidak bisa memulai.

Karena merasa suasana semakin menjadi awkward, dahyun pun memutuskan memulai pembicaraan.

"Um kau cocok juga memakai baju itu sunbae" ucap dahyun

Jujur ini Pembicaraan yang bodoh

Hanbin menatap dirinya sendiri, ia melihat dirinya yang kini tengah memakai pakaian yang sudah di siapkan oleh penginapan.

Yahh sebenarnya ia dan dahyun terpaksa memakainya mengingat pakaian mereka berdua sudah basah akibat hujan.

Tak lama tawa hanbin keluar begitu saja.

"kau memuji ku atau menghinaku eoh? " ucap hanbin sembari memegang kaos yang ia kenakan.

Dahyun tersentak.

"Ahh aniyo a-aku memuji mu sungguh! Kau tampak sangat tampan! " cerocos dahyun tanpa memikirkan apa yang ia katakan.

Dan sedetik kemudian dahyun menyadari kebodohan nya.

"Aishh " gumam dahyun.

Hanbin yang melihat tingkah dahyun hanya dapat tertawa.

"Kalau begitu terima Kasih, kau juga tampak cocok memakainya tapi apa kau nggak kedinginan?" tanya hanbin.
Dahyun dengan cepat menggeleng

"Aniyo! Sama sekali nggak dingin" ucap dahyun.

"Haha Bagus lah kalau begitu"

Hanbin melirik sekitar lalu ia melihat ke arah jam yang sekarang menunjukkan pukul 1 malam.

"Eoh sudah larut, kurasa kau harus segera pergi tidur" ucap hanbin.

Dahyun menatap hanbin.

"Um baiklah, sunbae bisa tidur di kasur, aku akan tidur di sofa saja" ucap dahyun.

Perkataan dahyun tadi sontak memuat Hanbin menatap dahyun tidak suka.

"Bagaimana bisa aku membiarkan seorang gadis tidur di sofa sementara aku tidur di kasur " ucap hanbin pada dahyun.

"Ah tapi sunbae-"

"Nggak ada tapi-tapian, kau tidur dikasur aku di sofa" ucap hanbin.

"Tapi, kau sunbae ku, rasanya lancang sekali kalau aku yang tidur dikasur" balas dahyun.

"Sekarang kita tidak bersama anak basket yang lain dan juga ini bukan di sekolah jadi aku bukan sunbae mu" ucap hanbin lagi.

"Tapi tetap saja, aku nggak mau! " balas dahyun.

"Ck kau ini"

Grep!

Karena sudah terlalu gemas dengan tingkah dahyun, hanbin tanpa aba-aba mulai menggendong dahyun ala bridal style. Hal itu mampu membuat rona merah diwajah dahyun.

"Ya! "

"Diam atau kucium! " ucap hanbin.

Mendengar itu dahyun dengan cepat menutup mulutnya, ya percuma juga membantah, menurut dahyun hanbin masihlah sama seperti dulu. Keras kepala.

Hanbin menurunkan dahyun di pinggir kasur. Dahyun tidak kuasa untuk menahan debaran dihatinya.

"Segeralah tidur, jaljayo " ucap hanbin pada dahyun sembari tersenyum.

"Um nde, kau juga sunbae"

Mata bertemu mata, kedua insan ini saling beradu tatap. Tak ada dari mereka yang ingin mengubah posisi, masih sama seperti posisi awal ketika hanbin menurun kan dahyun.

Dahyun yang terpaku pada mata Indah milik hanbin, begitu pun sebaliknya. Seolah mereka saling terkunci dan terhubung.

Dan selang beberapa menit, entah kenapa jarak antara keduanya semakin menipis, seakan jarak itu terkikis. Dahyun diam tidak bergeming, ia seakan membeku. Mata kelam hanbin seakan menghipnotis nya. Lama-kelamaan wajah hanbin semakin mendominasi dalam pengelihatan dahyun.

Bohong jika dahyun tidak berdebar, ia dan hanbin berada dalam jarak sedekat ini, mungkin dengan jarak yang terpaut 5 cm, bibir lembut hanbin itu mampu menyentuh bibirnya.

***

Dahyun pov

Berdebar, itu lah yang ku rasakan saat ini. Wajah ku dan wajah hanbin sunbae sekarang hanya terpaut 5 cm. Heol aku yakin dengan sedikit gerakan mampu membuat bibir kami menyatu. Dan itu adalah hal yang tidak aku inginkan saat ini.

Hey, aku sudah menetapkan hati ku untuk tidak menyukainya. Heol apa hanbin sunbae melakukan hal ini dengan sengaja? Apa hanbin sunbae mencoba untuk mempermainkan perasaan ku? Ah anni itu tidak mungkin, hanbin sunbae bukanlah orang yang seperti itu.

Lalu sekarang apa yang harus aku lakukan? Apa aku hanya harus berdiam disini dan membiarkan semuanya berjalan bagaikan takdir?

Aku kembali memusatkan pandangan ku pada mata kelam menyejukkan nya, sungguh mata itu mampu menghipnotis ku. Mata itu seakan membuka hatiku yang sudah kututup dengan susah payah, tapi ia bisa membukanya dengan mudah.

Hanbin sunbae menatap ku dalam, apa ia akan mencium ku?! Ahh tidak dahyun apa yang kau pikirkan, kau bukanlah tipe nya. Hanbin sunbae hanya akan mencium jisoo sunbae, ya hanya dia.

Tapi apakah aku tidak boleh berharap untuk dapat merasakan sedikit ciuman dari seorang kim hanbin? Paling tidak untuk saat ini, Untuk pertama dan terakhir.

Ia kembali mendekati ku, apa aku harus menolak nya? Atau aku harus menerima nya? Membiarkan dia masuk kembali dan menguasai hati ku?

Tanpa sadar aku menutup mataku, yah aku tak mampu untuk menahan gejolak ini, jadi sudah kuputuskan untuk menerima apa yang akan terjadi.

Namun kata yang keluar dari bibirnya membuatku membeku.

"Mianhae " ucap hanbin sunbae.

Aku membuka kembali mata ku, kulihat hanbin sunbae sudah merubah posisinya, ia berdiri sembari menatap ku penuh rasa bersalah.

"Mian dahyun-ah" ucapnya lalu pergi meninggalkan ku.

Tes!

Tes!

"Kenapa? Kenapa hanbin sunbae tidak jadi mencium ku? "

Dahyun bodoh, Tentu saja ini karena jisoo sunbae, hanbin sunbae masih mencintainya. Ia tidak mungkin mau mencium yeoja yang hanya ia anggap sebagai hoobae.

Apa yang kau harapkan dahyun, hanbin sunbae tidak akan pernah membuka hatinya, tidak akan pernah.

***

Author pov

"Nde hyung, kami sudah di penginapan "

"Baguslah, ah bagaimana keadaan dahyun? apa dia baik-baik saja? "

"Ya dia baik-baik saja, sepertinya ia sudah pergi tidur "

"Baiklah, kalau begitu jaga adikku hanbin-ah"

"Nde hyung"

Hanbin memutuskan sambungan telepon nya dengan jinyoung, lalu menghela nafasnya kasar.

"Apa yang kau fikirkan kim hanbin! Kau bahkan nggak bisa menahan diri!" ucap hanbin sembari mengacak-acak rambutnya kasar.

"Mianhae jisoo.. "






- TBC -

I'm back! 😄

Yuk langsung klik Bintang nya dan tunggu kelanjutan ceritanya 😂😀😄

👇

Precious LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang