03 - Keberangkatan

12.3K 1.7K 94
                                    

"Setengah jam lagi, kereta kalian akan berangkat menuju London. Tapi sebelum itu, saya akan memberitahukan beberapa peraturan" Ucap Mcgonagall sebelum Hermione dan yang lainnya berangkat.

Sekarang sudah pukul empat sore. Hermione dan yang lainnya sudah berada di Stasiun kereta. Sebelum itu, Proffesor Mcgonagall akan memberikan beberapa wejangannya.

"Yang pertama, kalian dilarang menggunakan sihir disana. Setiap penggunaan sihir, akan terkena potongan 10 poin bagi asramanya. Tapi tenang saja, kalian masih diperbolehkan membawa tongkat sihir untuk berjaga-jaga"

Terdengar bunyi dengusan dari arah para ular, slytherin. Bagi Hermione hidup tanpa sihir bukanlah menjadi masalah. Toh, dia memang dibesarkan di dunia muggle.

"Yang kedua, dilarang membuka identitas kepada siapapun. Karna itu akan sangat berbahaya. Oh iya, untuk pasangan ketua murid.." Hermione diam-diam memutar bola matanya setelah mendengar ucapan Mcgonagall. Ia selalu tak suka jika ada yang menyebut, pasangan ketua murid. Seperti apa saja, batinnya.

"Kalian ditugaskan untuk mengawasi yang lainnya. Saya harap kalian tidak saling berjauhan, disini kalian harus bekerja sama. Mereka kebanyakan tidak mengerti sama sekali tentang muggle"

Draco dan Hermione mengangguk malas. Dilarang berjauhan satu sama lain? Itu sama saja seperti Mcgonagall memperbolehkan mereka saling membunuh satu sama lain.

Setelah Profesor Mcgonagall memberikan beberapa petuahnya, mereka semua pun naik kedalam kereta dan menuju kompartemen masing-masing.

Harry, Ron, Hermione, ditambah luna masuk ke kompartemen yang sama. Sedangkan Draco, Blaise, dan Theo berada di Kompartemen sebelahnya.

Kereta pun berangkat~

"Oy, Hermione. Apa semua muggle seperti mu?" Tanya Ron yang sedari tadi memperhatikan Hermione yang sedang membaca buku bacaan 'ringannya'.

Hermione mendongakkan kepalanya menatap Ron. Tatapannya bingung.

"Apa semua muggle selalu membaca buku terus menerus sepertimu?" Ron memberikan penjelasan setelah melihat keterbingungan sahabatnya itu.

Hermione tertawa kecil mendengar pertanyaan Ron yang terkesan polos. Apa benar Ron sama sekali tidak tahu muggle?

"Tidak semua, Ron. Kau ini benar-benar ya.." Jawab Hermione gemas. Sedangkan Harry yang sedari tadi menjadi pendengar, ikut tertawa. Luna? Gadis itu hanya memandang ketiganya seakan-akan mereka membicarakan sesuatu hal menggunakan bahasa sansekerta.

"Harry, aku tidak sabar melihat reaksi mereka saat sampai" Hermione tergelak sendiri membayangkan betapa hebohnya mereka nanti. Terutama Si Pirang dan kedua dayangnya itu.

"Ya aku pun sama, tidak sabar melihat tampang bodoh mereka"

"Kecuali kalian tentunya" lanjut Harry setelah melihat wajah kesal Ron dan wajah kebingungan Luna.

Hermione tidak bisa berhenti tertawa selama perjalanan. Ia harap kunjungannya di dunia muggle akan menjadi kunjungan paling menyenangkan. Setidaknya Draco tidak akan sok tahu. Dia kan tidak tahu apa-apa tentang muggle. Dan itu membuat kesenangan Hermione berlipat ganda.

...

Draco memberengut kesal selama perjalanannya dengan kereta. Ia benar-benar sebal. Pasti Si Semak Belukar itu akan mengejeknya karna tidak tahu apa-apa tentang muggle. Batin Draco.

Memangnya apa yang menarik dari muggle, sampai-sampai Ia harus dikirim kedunia antah berantah itu?

Draco keluar dari kompartemennya untuk mencari udara segar. Saat Ia melewati Kompartemen Hermione, Ia melihat gadis itu sedang tertawa cekikikan dengan Si Pothead. Dan Draco yakin mereka pasti menertawakan dirinya. Dasar Trio Kwekkwek. Gerutu Draco dalam hati.

Sebelum Draco mengalihkan pandangannya, Hermione menoleh ke arah nya. Gadis itu langsung menyeringai seakan-akan baru mendapatkan strategi perang yang mujarab.

Draco mendecih kesal. Lihat saja nanti, seorang Malfoy tidak akan  mungkin terkalahkan.

...

One Month In Muggle World [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang