15 - Apa ini cinta?

10K 1.4K 516
                                    

Draco menghempaskan tubuhnya begitu saja diatas kasur sehingga menyebabkan kasur itu agak turun kebawah karna tambahan berat badannya dan juga menimbulkan goncangan yang cukup keras.

Blaise dan juga Theo mengumpat melihat Draco yang tiba-tiba datang dengan wajah lusuh dan menimbulkan kekacauan dikamar mereka.

"Ingin berkata kasar rasanya" sungut Theo melihat Draco yang berulang kali menutup wajahnya dengan bantal lalu melepaskannya lagi untuk mengambil napas. Terus seperti itu berulang kali.

"Kau ada apa sih?" Rutuk Blaise yang juga sama terganggunya dengan Theo. Pria itu mengubah posisinya menjadi duduk menghadap Draco yang tadinya tidur tengkurap.

Draco hanya geleng-geleng kepala sambil bergumam 'gila gila gila'.

"Ya, kau memang sudah gila, mate! Theo cepat panggil rumah sakit jiwa"

Theo menyeringai menggoda, "Siap, boss!" Ia pun langsung berdiri hendak ber-apparate namun langsung ditimpuk bantal oleh Draco.

Blaise dan Theo terkikik geli melihat ekspresi Draco.

"Sebenarnya ada apa? Katakan saja!"

"Tidak apa-apa!"

Blaise memutar bola matanya, "Kau benar-benar seperti anak gadis. Kalau ditanya jawabnya 'tidak apa-apa" Blaise menirukan gaya wanita yang sedang merajuk saat mengatakan kata 'tidak apa-apa'.

Draco mencoba menimbang-nimbang. Apa dua orang temannya ini akan mengerti dengan apa yang dia rasakan saat ini atau tidak.

"Hmm, apa ciri-ciri orang jatuh cinta?"

Blaise dan Theo membulatkan matanya dan mulutnya menganga setelah mendengar pertanyaan Draco. Sedetik kemudian, mereka langsung terpingkal-pingkal sampai Theo terjungkal dari kasur dan bokongnya mencium lantai marmer.

"Ahahaha, sampai jatuh saya" Gelak Theo sembari mengelus-elus bokongnya.

Blaise mengusap air matanya dengan ibu jari sambil tangan kirinya memegangi perutnya. "Kau belajar melawak dimana, mate? Apa kau belajar dari acara perlombaan stand up comedy di televisi?"

Draco mendengus. Memang tidak berguna mereka ini. "Aku serius, sialan!"

"Wohoo, sensitif sekali si pirang ini"

"Jangan panggil aku seperti itu!"

"Kenapa? Granger saja boleh, masa kami tidak boleh" Ejek Theo yang masih setia tertawa.

"Oke, oke baiklah. Theo! Berhenti tertawa!" Blaise menggeplak kepala Theo agar pria itu berhenti tertawa. Namun dirinya sendiri pun masih susah payah menahan tawanya.

Setelah mereka puas menertawakan, mereka pun berjanji untuk mendengarkam Draco dengan serius. Tanpa tertawa sedikitpun.

Draco menatap bengis kedua temannya. Tapi dia tidak punya pilihan. Ia harus membagi gundah gulananya ini. Kalau tidak, dia tidak akan bisa tidur tenang.

"Memangnya, kau mengira dirimu itu jatuh cinta pada siapa?" Tanya Blaise membuka praktek konseling abal-abalnya.

"Granger?" Jawab Draco ragu. Dilihatnya Blaise dan Theo sedang menarik napas lalu menghembuskan napasnya berulang kali.

"Aduh, aku tidak tahan!"

Akhirnya Blaise dan Theo kembali tertawa terpingkal-pingkal lagi.

Buk!! Draco melemparkan buku ke kepala Theo dan juga Blaise.

"Ouchh, kau menyakitiku, mate!"

Buk! Buk!!

"Ah, baiklah baiklah. Kami minta maaf. Sudah! Ampun!"

One Month In Muggle World [DRAMIONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang