Mr.Smith tidak habis pikir kenapa ini semua bisa terjadi. Hampir saja rahasia dunia sihir terbongkar. Kalau sampai benar-benar terbongkar.. tamatlah sudah.
Draco dan yang lainnya hanya menunduk. Mereka tengah duduk melingkar dimeja makan ukuran King. Tak ada yang berani mengeluarkan sepatah katapun.
"Aku harap kejadian tadi siang tidak terulang" suara bariton Mr.Smith memecahkan keheningan. Semuanya mengangguk patuh. Memang semua ini kan terjadi karna tidak disengaja.
Hermione memicingkan matanya kearah Draco. Gara-gara dia image ketua murid akan hancur. Rasanya Hermione ingin menjitak kepala Draco sampai rambut pirang nya berubah jadi hitam. Walaupun mustahil, tapi tangannya sudah sangat gatal ingin menjitak.
"Ya sudah.. yang pasti kalian harus lebih berhati-hati" Ucap Bibi Emy mencoba menenangkan.
"Besok aku harus menemui Professor Mcgonagall untuk mengklarifikasi masalah ini" Gerutu Mr.Smith.
"Sudahlah.. yang penting kan tidak terjadi apa-apa" Bibi Emy mengelus punggung suaminya.
Mr. Smith menghela napasnya perlahan. Ia mencoba menenangkan dirinya. Bagaimanapun mereka semua sudah Ia anggap sebagai anaknya. Seorang ayah tidak bisa marah kepada anaknya berlama-lama kan?
"Iya, kau benar.. aku hanya khawatir dengan mereka. Bagaimana kalau ada yang berniat jahat karna mengetahui identitas mereka? Bagaimanapun manusia itu mempunyai akal yang cerdik"
Hermione dan yang lainnya tertegun. Ternyata kemarahan Mr.Smith semata-mata karna mengkhawatirkan mereka.
"Maafkan kesalahanku Mr.Smith, Bibi Emy.. aku tidak menyangka kalau Si Centil itu -oh maksudku Keira, akan melihat semuanya" Ujar Draco tulus. Baru kali ini Ia meminta maaf.
Mr.Smith tersenyum lalu membelai rambut Draco yang duduk disebelahnya.
"Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja"
Draco terharu melihat perhatian Mr.Smith. Selama ini Ia tidak pernah mendapat perhatian sehangat ini dari seorang ayah. Draco merasa menemukan sosok ayah di diri Mr.Smith dan sosok ibu di diri Bibi Emy.
Draco mengangguk dan tersenyum tulus.
"Ya sudah lebih baik kalian tidur. Besok kalian harus bersekolah kan?"
Draco dan yang lainnya mengangguk. Merekapun beranjak ke kamar masing-masing setelah sebelumnya mengucapkan selamat malam.
...
Hari baru semangat baru. Begitulah motto Hermione granger. Gadis itu melangkah riang menuju kelasnya. Disampingnya ada Harry yang sibuk menyapa orang-orang yang lewat.
Baru beberapa hari Ia bersekolah disini, Harry sudah mempunyai banyak teman. Itu dikarenakan sifatnya yang ramah dan selalu baik kepada semua orang.
Beda lagi dengan orang yang dibelakangnya. Draco malfoy. Tak kalah dari Harry, Ia juga sangat terkenal. Bukan karna keramahannya tentu saja. Melainkan karna sifat dinginnya yang malah dianggap keren oleh para siswi.
Mereka sudah sampai didalam kelas. Terlihat Keira yang sudah pindah tempat duduk menjadi di kursi paling belakang dan pojok ruangan. Draco hanya menaikkan sebelah alisnya dan dengan santai duduk dikursinya. Baginya itu adalah berkah. Jadi tidak ada yang mengganggunya saat belajar lagi.
Draco mengeluarkan beberapa buku dari ranselnya. Matanya menyipit ketika melihat ada sebuah buku yang tidak dikenalnya terselip di buku paket fisikanya.
"Emma Watson. XI IPA 2" Ujar Draco membaca tulisan dihalaman pertama buku tersebut.
"Emma? Siapa Emma? Kenapa bukunya ada diranselku?" Tanya Draco kepada diri sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month In Muggle World [DRAMIONE]
Fanfiction[COMPLETED] Setelah perang usai, Kementrian membuat peraturan baru. Dimana setiap sekolah sihir harus mengirim beberapa anak didiknya untuk belajar sementara di Sekolah Muggle. Begitupun dengan Hogwarts. Nah, bagaimana kelanjutan cerita mereka di du...