Hermione melangkah tanpa tujuan. Hatinya panas ketika melihat kedekatan Draco dan Emma. Ia juga merasa marah. Entah apa namanya perasaan ini. Tapi Ia harap tidak akan menyakiti hatinya.
Hermione berhenti didepan toilet. Ia pun masuk kedalam. Didalam Hermione hanya berkaca. Menumpukan kedua tangannya pada wastafel. Ia melihat keadaan wajahnya. Jika dibandingkan dengan Emma, Ia merasa tidak terlalu buruk. Tapi kalau rambut.. ahh, kenapa rambut ini terlalu megar. Batin Hermione. Ia pun menyisir rambutnya dengan jari-jari tangan.
"Berusaha terlihat cantik, eh?" Hermione membalikkan badannya. Didepannya ada Keira yang sedang bersedekap. Gadis itu menatap Hermione dari atas sampai bawah.
Prok! Prok! Keira menepuk tangannya dua kali. Lalu munculah kelima gadis lain. Hermione hanya mengetahui Keira, dan dua orang lainnya yang merupakan teman sekelasnya. Yaitu Lala dan Angela. Ketiga orang lainnya Hermione tidak kenal.
"Kenapa kaget begitu? Aku tidak akan macam-macam" Ucap Keira seraya menampilkan seringainya. Ia mendekat kearah Hermione.
"Mau apa kau?" Hermione berusaha menghindar. Namun pintu depan dihadang. Ia terdesak.
"Aku hanya ingin kau mengatakan sejujurnya" Keira semakin mendekat. Ia mengeluarkan ponsel dari saku roknya. Lalu menekan tanda rekam.
"Kalian anak kiriman dari Hogwarts high school, adalah penyihir kan?" Tanya Keira sambil mencondongkan ponselnya ke mulut Hermione.
Hermione memundurkan kepalanya hingga menyentuh cermin.
"Bukan!" Jawab Hermione. Keira terlihat tidak puas. Ia memutar kedua bola matanya, lalu mengisyaratkan kepada kedua orang dibelakangnya untuk memegang kedua tangan Hermione.
"Apa-apaan kalian?! Aku akan laporkan ini semua!!" Gertak Hermione sambil berusaha melepaskan diri.
Keira terkekeh, "Kalau kau ingin melaporkan kami, kau harus keluar dari sini dulu. Dan itu tidak akan mudah"
Hermione menggeram, "Lepas!" Renta Hermione. Ia menggoyangkan-goyangkan tangannya yang dipegangi dengan kencang.
"Aku ulangi lagi pertanyaannya. Kalian semua penyihir kan?"
Hermione terus menggeleng. Keira jadi geram. Ia mengangkat dagu Hermione dengan keras.
"Oke, kalau kalian bukan penyihir. Tapi aku mau kau mengakui kalau Draco adalah penyihir. Aku percaya kalian bukan penyihir karna aku belum melihatnya. Tapi draco? Aku sudah lihat semuanya"
Hermione mendesis, "Dia bukan penyihir"
"Jangan bohong!!" Keira mendorong tubuh Hermione hingga terjatuh ke lantai. Hermione merintih kesakitan karna bahunya terbentur tembok. Ia ingin melawan. Tapi, Ia kalah jumlah. Satu lawan enam. Yang benar saja..
"Ayo, katakan kalau Draco adalah penyihir!" Paksa Keira sambil menjambak rambut Hermione.
"Arggh, bukan! Dia bukan penyihir"
"Masih mau bohong?!" Teriak Keira. Ia mengambil botol minum yang dipegang Angela.
Byuur! Air itu membasahi rambut dan wajah Hermione. Bahkan sampai ke bajunya. Tapi Hermione tidak akan goyah. Ia tidak akan mengatakan yang sebenarnya.
"Kau ini! Kalau kau bilang yang sejujurnya, kau bisa pergi dari sini"
Hermione tetap diam. Ia menggeretakkan giginya, geram. Habis kesabaran, Hermione pun berdiri dan mencekal tangan Keira.
"Beraninya kau lakukan ini padaku"
Plakk! Satu tamparan mengenai wajah Keira dengan telak. Gadis itu memandang Hermione dengan berapi-api.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Month In Muggle World [DRAMIONE]
Fanfiction[COMPLETED] Setelah perang usai, Kementrian membuat peraturan baru. Dimana setiap sekolah sihir harus mengirim beberapa anak didiknya untuk belajar sementara di Sekolah Muggle. Begitupun dengan Hogwarts. Nah, bagaimana kelanjutan cerita mereka di du...