8. Pertentangan Hati
Jika sudah jatuh cinta, haruskah kita menyalahkan takdir?
~
Bel berdering nyaring bergema ke seluruh sisi sekolah. Meskipun terasa memekakkan telinga, bel itulah yang paling ditunggu-tunggu semua siswa. Setelah berpenat ria dengan materi-materi yang membuat otak cukup panas, akhirnya mereka bisa pulang juga.
"Jadi om Wisnu pulang hari ini?" tanya Aira pada Gesang yang berdiri di depan mejanya, sudah siap untuk pulang, sedangkan Aira masih berkemas.
"Jadi," jawab Gesang. "Lo ikut 'kan?"
Wisnu adalah nama ayah Gesang. Hari ini, ia sampai di Indonesia setelah melakukan perjalanan bisnis ke Belanda. Meskipun bisnis kedua orang tua mereka sama-sama berkecimpung di dunia kuliner dan perhotelan, tapi skalanya berbeda. Jika bisnis Faisal berkembang di dalam negeri, maka bisnis Wisnu sudah menyebar ke luar negeri.
"Gue mau ke Gramedia," kata Aira.
"Habis dari bandara, kita bisa mampir ke Gramedia."
"Gue juga mau ke kafe Pelangi."
"Kita bisa mampir ke kafe Pelangi kalau lo maunya gitu."
"Nggak enak sama om Wisnu."
"Ya elah, kayak sama orang lain saja deh."
"Kasihan, om Wisnu itu capek, pasti ingin cepat-cepat bertemu kasur. Udah, tenang saja, gue bisa pergi sendiri."
Gesang masih berdiri di sana, sama sekali tidak mau bergerak dari tempatnya. Membuat Aira jadi gemas sendiri. "Daripada lo khawatir nggak jelas, mending lo sumbang duit jajan lo buat gue."
Gesang menjitak jidat Aira. "Sejak kapan lo jadi tukang palak kayak gini?"
Aira meringis. "Katanya siap bantu perekonomian gue. Duit jajan gue masih dikurangi sama Ayah. Minggu depan pas nilai remedial keluar, baru perekonomian gue stabil lagi."
"Yakin banget nilai lo bakal bagus?"
"Walaupun nggak bisa jawab semuanya, setidaknya gue bisa jawab tujuh puluh persennya lah." Aira sudah siap berkemas, ia bangun dari duduknya. Sekarang ia bisa menatap Gesang dengan lebih leluasa, alias tidak perlu mendongak.
"Kalau lo ikut gue, gue baru mau sumbang."
Aira mendorong bahu Gesang, supaya ia bisa melangkah keluar dari mejanya. "Alah, bilang saja lo nggak mau sumbang. Sok-sokan pakai syarat-syarat segala lagi."
Gesang cemberut. "Abis jemput Papa, gue nyusul lo ke kafe Pelangi deh."
"Terserah lo."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Rain!
Ficção Adolescente[PEMENANG THE WATTYS 2018 KATEGORI THE HEARTBREAKERS] Aira suka hujan, namun Gesang tidak suka jika Aira menyukai hujan, karena menurutnya hujan adalah apa yang membuat sahabatnya sakit. Aira suka Arka, namun lagi-lagi Gesang tidak suka jika Aira me...