|12| Analogi Es Krim

19.1K 922 16
                                        

🎵Only Love Can Hurt Like This — Paloma Faith 🎵



12. Analogi Es Krim

Cinta itu sama seperti es krim. Kalau lama-lama tidak diberi perhatian, diabaikan, dia akan mencair. Pada akhirnya, ia akan berakhir sia-sia. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



~


Baru tiga minggu Arka resmi menjadi murid SMA Nusantara, tapi perubahan yang terjadi sudah begitu besar. Ulangan Fisika yang berhasil menoreh nilai sempurna mengalahkan Gesang sudah tersebar ke seluruh penjuru sekolah. Perlahan tapi pasti, posisi Gesang sebagai Sang Nomor Satu tampaknya mulai tergeser. Tidak hanya dalam akademik, posisi Gesang dalam hidup Aira juga perlahan mulai tergeser.

"Bro, saingan lo kali ini nggak bisa dianggap remeh." Rico baru saja memarkirkan sepeda motornya di parkiran ketika melihat pemandangan Aira turun dari mobil Arka. Langsung saja ia menghampiri Gesang yang turun dari mobilnya seorang diri. Sonny yang pagi ini berangkat sekolah bersamanya, mengekor di belakang.

Semenjak Rico tahu kalau Gesang menyimpan rasa suka pada Tuan Putri, ia jadi memantau setiap pergerakan mereka. Rico selalu berada tim Aira, tapi kalau harus memilih berada di tim Gesang atau Arka, maka jawabannya jelas tim Gesang. Secara ia lebih mengenal Gesang dan ia melihat sendiri bagaimana protektifnya Gesang menjaga Tuan Putri.

"Gue lihat tiap hari mereka makin lengket aja," tambah Sonny.

Rico mengangguk setuju. "Tenang, Ge, gue dan Sonny bakal dukung lo. Jadi, kalau lo mau minta bantuan kita, nggak usah segan-segan."

Gesang tersenyum tipis. "Masalahnya, Tuan Putri cuma anggap gue sahabatnya doang."

Rico kembali mengangguk setuju. Masih jelas dalam ingatannya bagaimana Aira menegaskan hubungan persahabatan diantara dirinya dan Gesang beberapa waktu lalu.

"Kayaknya gue perlu menegaskan satu hal yang tampaknya sudah menghilang dari ingatan kalian deh. Gue sama Gesang sudah berteman dari lahir. Kami sudah seperti keluarga, tidak akan lebih, ngerti?"

Kalimat tersebut jelas sekali menegaskan bahwa Aira tidak akan membiarkan salah satu dari mereka untuk berani melompati kata 'sahabat'.

Kasihan sekali Gesang. Bahkan, nasib Gesang lebih buruk jika dibandingkan dengan Rico. Walaupun belum dapat lampu hijau dari Bunga, setidaknya Rico masih dapat lampu kuning. Lah, kalau Gesang sudah jelas dapat lampu merah.

Mengesampingkan nasib buruk Gesang, Rico jadi memikirkan betapa hebatnya pesona Arka. Lihat saja, dalam waktu tiga minggu dia bisa langsung mengambil hati Tuan Putri. Padahal sebelumnya, tidak ada cowok yang berhasil mengambil hatinya, termasuk dirinya sendiri—walaupun dalam kasusnya, ia cuma senang aja menggunakan Aira untuk membuat Bunga cemburu.

Hello, Rain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang