|02| Randezvous

5.9K 365 12
                                    

2. Randezvous

Hujan.

(n.) titik-titik air yang berjatuhan dari udara. Sering membuat genangan, kadang juga membawa kenangan.


 Sering membuat genangan, kadang juga membawa kenangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



~



Hujan. Satu kata yang mengandung banyak makna.

Mungkin banyak orang di luar sana menggambarkan hujan dengan berbagai macam hal. Seperti hujan itu indah, hujan itu rindu, hujan itu tenang, hujan itu damai, hujan itu waktunya tidur, hujan itu cuma membuat ingat mantan, dan hujan itu lain-lainnya.

Bagi Aira sendiri, hujan seperti membawa nafas ketenangan. Rasanya ia ingin menari-nari di bawahnya, melepaskan beban, tertawa seperti anak kecil, sayangnya Aira memiliki sistem imun yang amat lemah.

Sejak kecil, Aira mudah sekali terserang penyakit. Saat ada yang terjangkit flu di sekitarnya, sudah pasti ia akan tertular. Apalagi saat musim pancaroba, sudah menjadi rutinitas wajib baginya untuk mendapatkan jatah sakit. Karena memiliki sistem imun yang sangat lemah, bahkan dengan kehujanan saja bisa membuatnya sakit.

Satu-satunya hal yang bisa Aira lakukan untuk menikmati hujan adalah dengan menatapnya dari balik jendela. Merasakan hawanya yang masuk di sela pori-pori dinding atau ventilasi jendela. Ketika hujan reda barulah dia akan keluar rumah hanya untuk merasakan tanah basah sisa hujan yang mengeluarkan petrikor.

Kenyataan ini sangat tidak adil. Aira sangat menyukai hujan, namun kenapa ia membawa sakit padanya?

Gesang lagi mengambil minuman dan makanan yang mereka pesan. Kafe Pelangi menerapkan sistem self service. Pertama, pelanggan akan diminta untuk memesan dan diberi nomor antrian. Sambil menunggu, pelanggan dipersilahkan untuk memilih tempat duduk, dan ketika nomor antrian dipanggil, maka mereka harus mengambilnya sendiri.

Sambil menunggu, Aira memandang keluar jendela. Menikmati hujan yang turun ke bumi tanpa malu, sampai ada seorang di seberang jalan yang tengah berlari di bawah hujan hanya dengan berpayungkan ransel medistraksinya.

Cowok itu berlari mendekat dan berhenti tepat di depan jendela Aira duduk. Ketika berhasil mencapai tempat teduh terdekat, ia langsung menurunkan ransel di kepalanya dan ketika berbalik, mata mereka bersinggungan.

Aira terpaku. Meskipun kaca itu buram, tapi ia dapat melihat jelas iris berwarna coklat itu. Untuk sesaat mata mereka terkunci satu sama lain. Lalu, ia menyadari bahwa kaca di depannya adalah kaca reflektif, karena kemudian cowok itu merapikan rambutnya yang sudah lepek, sama sekali tidak menyadari apa yang baru saja terjadi.

Tidak tahu mendapatkan kekuatan dari mana, tiba-tiba saja penglihatannya menjadi tajam. Di antara kaca yang berembun, Aira dapat melihat jelas detail fitur wajah yang dimiliki cowok asing itu. Alis yang tebal, bulu mata yang lentik--yang bagi cewek saja akan membuat iri, iris yang coklat, hidung yang mancung, bibir yang tipis, serta rahang yang tegas. Walaupun dalam keadaan basah dan rambutnya lepek, Aira tahu ia menawan.

Hello, Rain!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang