3. Seorang Sahabat

44 7 0
                                    

Bagian 3: Seorang Sahabat

Mulmed: Arabella Hanggini Putri

•••

ANDREA meliuk-liukkan tubuhnya sesuai irama lagu. Lagu yang terputar kali ini adalah Something In The Way You Move milik Ellie Goulding. Dengan lihai, Andrea menggerakkan tubuhnya.

Zara menghela napasnya. Kini, Zara tengah menemani Andrea mengasah kemampuan gadis itu. Lihat saja, berulang kali Andrea menguji kelincahan gerakan tubuhnya sendiri. Selalu seperti ini.

Andrea akan selalu melampiaskan rasa yang dirinya rasakan, dengan tarian. Berhubung sekarang masih jam enam lewat lima menit pagi, Zara akan terus menemani Andrea hingga gadis itu puas. Mereka berada di ruang latihan, milik SMA Andhiya.

Tadi, jam lima pagi, Andrea menelfon Zara untuk menemaninya. Menemani segala rasa gelisah yang ada pada dirinya. Tentu saja, Zara tanpa pikir panjang langsung meluncur ke rumah Andrea. Dan, disinilah mereka.

"Re, udah gih. Mending sekarang lo mandi, terus kita ke kelas. Udah hampir jam masuk nih." saran Zara. Andrea menghentikan tariannya dengan napas terengah-engah. Zara melemparkan sebotol air putih, dan sebuah handuk yang dengan sigap ditangkap Andrea.

"Makasih ya, Ra." ucap Andrea. Zara hanya tersenyum.

Tanpa mereka berdua ketahui, ada seseorang dibalik pintu ruang latihan, melihat kemampuan Andrea yang luar biasa. Dan tanpa sadar, orang itu tersenyum.

Lalu melangkah pergi begitu saja.

•••

Kring!!

Bel istirahat akhirnya berbunyi, Karenza melangkahkan kedua kakinya ke arah kantin yang sudah penuh dengan mayoritas siswa siswi kelaparan. Ya, termasuk Karenza.

Karenza menengok kanan-kiri, dan mendapati pujaan hatinya sedang duduk berdua dengan mantan sahabatnya. Tidak bisa dibiarkan. Pertama, Karenza membeli makanan dulu, lalu duduk ditempat itu.

"Hai." sapa Karenza begitu duduk disamping Bella. Ari menatapnya sengit, dibalas tak kalah sengit oleh Karenza. Bella dengan senang membalas sapaan Karenza, "Hai juga."

Masih dalam tatapan sengit, tiba-tiba Andrea muncul dengan menyeret Zara dibelakangnya. "Boleh numpang disini ga? Udah penuh soalnya." Tentu saja mengalihkan perhatian Bella, Karenza dan Ari.

"Boleh kok boleh. Duduk aja." balas Bella ramah. Andrea tersenyum, dan duduk disebelah Ari, sedangkan Zara disebelah Andrea. Jadi posisi duduknya seperti ini, Ari tidak berhadapan dengan siapapun, Andrea berhadapan dengan Bella, dan Zara berhadapan dengan Karenza.

Saat Andrea mulai makan, Bella bertanya kepadanya. "Lo yang katanya Mak Comblang itu ya?" Andrea otomatis mengangkat kepalanya, dan mengangguk. "Iya." balasnya. Bella terlihat kagum, "Wah pasti asik ya jodoh-jodohin kaya gitu. Berasa Cupid."

Andrea tersenyum saja. Matanya lalu melirik Karenza dan Ari yang terus saja melempar tatapan sinis, lalu melirik Zara yang tampak malu harus berhadapan dengan Karenza. Dalam hati, Andrea bertanya-tanya, ada apa sih sama mereka berempat?

Yang dua ngejar cewek gak peka sama situasi, yang satu punya muka dua, yang satu lagi malu-malu. Andrea sukses di buat pusing sama kisah mereka berempat. Bener deh.

Ari kemudian mengalihkan kepalanya menuju Andrea yang masih fokus makan. "Re," panggilnya. Andrea berdehem, menatap Ari dari ekor matanya. "nanti pulang sekolah anterin gue." tambahnya.

insanity ;✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang