5

12.2K 1.5K 52
                                    

*Happy Reading*

"Aku pulang!!!!"

"HYUNG!!!!!!"

Seorang namja dengan senyuman lebar berlari menghampiri mereka berdua dengan wajah yang hampir dipenuhi tepung. Di belakang namja itu, terlihat seorang namja berbadan kurus dan seorang namja lain dengan badan mungil yang tertawa terbahak-bahak, puas atas perbuatan mereka pada namja itu.

"Ya ampun Seokmin! Kenapa wajahmu jadi jelek seperti itu!!!" Pekik Jeonghan kaget. Dengan terburu-buru namja cantik itu mengambil tisu dikantung celananya, lalu berusaha membersihkan tepung-tepung yang mengotori wajah adiknya.

"Salahkan saja Minghao dan Jihoon hyung! Mereka tega sekali melempar tepung padaku!"

"Ahahaha itu hukuman untukmu! Lagipula kau yang memulai duluan!"

"Heh hyung! Sudah jelas kalian yang memulai perang padaku!"

"Enak saja! Jangan sembarangan menuduh orang!"

"Ish hyung tapikan sama saj-"

"Eiiiiyyy sssst! Sudah, berhenti berdebatnya. Kalian membuat kepala hyung pusing!" Potong Jeonghan gemas.

"Ehehehe maaf hyung" Ujar Seokmin. Namja yang ber-status adik Jeonghan itu kemudian melirik Wonwoo, tampaknya baru menyadari kehadiran namja itu.

"Eh hyung, namja itu siapa? Pacarmu-kah? Wahhh jadi kau menjadi seme hyung? Sejak kapan?" Tanyanya heboh.

"Aigoo Seokmin-ah! Apa-apaan! Hyung itu tidak mungkin menjadi seme! Lagipula namja ini hyung temui di RS, makanya hyung sekalian mengajaknya kemari."

"Ooooh begitu, jadi...siapa namanya hyung?" Tanya Minghao semangat. Jeonghan meringis malu, kemudian tertawa canggung, "Nah itu dia, hyung juga tak tau."

"Ne?!"

"Hyung! Bagaimana bisa kau tak tau nama namja yang kau bawa kemari?" Tanya Jihoon heran. Jeonghan hanya diam, tak tau harus menjawab apa.

"Jadi siapa namamu?" Tanya Seokmin akhirnya. Namja dengan senyuman lebar itu mengulurkan tangannya, berniat menjabat tangan Wonwoo. Namun Wonwoo hanya diam, tangannya malah bergerak ke kantung bajunya lalu mengerluarkan sebuah kartu.

Jeon Wonwoo

"Ohhh jadi namamu Wonwoo? Salam kenal Wonwoo, semoga kita bisa menjadi keluarga yang baik ya!"

Deg

...

"Ohhh jadi namamu Wonwoo? Salam kenal Wonwoo, semoga kita bisa menjadi keluarga yang baik ya!"

Wonwoo menatap dalam langit-langit kamar yang baru saja dia tempati ini, matanya terasa panas mengingat perkenalan yang dilakukan Jeonghan, Jihoon, Minghao dan Seokmin beberapa saat yang lalu. Hatinya terasa hangat, namun tetap saja, sama sekali tak dapat mengobati luka yang membekas dalam hatinya.

Namja manis itu memejamkan matanya, mencoba menghalau berbagai pikiran buruk yang selalu terputar dalam pikirannya. Namun gagal, dan memang selalu gagal.

.

.

.

"Eomma!!! Wonwoo nakal eomma!!!"

Seorang anak perempuan dengan wajah merengut datang menghampiri eommanya yang sedang duduk dengan tenang di teras rumah. Di belakang anak perempuan itu terlihat sang adik dengan mata sipit menggeleng keras, "Wonu tidak nakal eomma! Noona saja yang mengganggu Wonu duluan!!" Elak anak itu tak kalah keras.

"Bohong eomma! Tadi Wonwoo melempar boneka Barbie Woora!"

Ny.Jeon menghela nafasnya lembut, lalu mengusap surai lembut putri satu-satunya, "Sayang, katakan yang jujur ya? Siapa yang memulai duluan? Woora atau Wonu?"

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang