34

8.5K 898 59
                                    

*Happy Reading*

Wonwoo terbangun dari tidurnya ketika waktu masih menunjukkan pukul 2 pagi. Namja manis itu menatap langit-langit kamarnya dalam diam, lalu tersenyum miris

'Mingyu tak memiliki perasaan yang sama ya padaku?' Pikirnya

Wonwoo menghela nafas sejenak, lalu kembali memejamkan matanya untuk kembali tidur. Namun ia urungkan, ketika tiba-tiba saja sebuah perasaan rindu yang membuncah di dalam hatinya terasa.

'Jiwon hyung, Gyu...bogoshipeo...' Wonwoo kembali membuka kedua matanya. Memandang lemari milik Dino dengan tatapan nanar hingga wajah Mingyu terbayang dalam benaknya

'Bagaimana bisa Gyu dan Mingyu memiliki sikap dan wajah yang hampir sama?' Pikir Wonwoo tiba-tiba

Namja manis itu berpikir beberapa saat 'Bagaimana kalau Gyu itu adalah Mingyu?'

'Eh! Tidak mungkin! Gyu-kan sudah meninggal'

'Tapi...bagaimana kalau Gyu masih hidup? Bagaimana kalau Jiwon hyung masih hidup?'

Deg

Deg

Deg

Wonwoo segera menggeleng berkali-kali, memukul kepalanya keras berusaha menghilangkan berbagai pikiran aneh yang memenuhi kepalanya 'Gyu dan Jiwon hyung sudah meninggal. Aku yang melihatnya sendiri'

.

.

.

Mingyu terbangun dari tidur tidak nyenyaknya 10 menit sebelum alarm ponselnya berbunyi. Mingyu mendudukkan badannya dalam hening, lalu mulai melakukan peregangan untuk menghilangkan pegal-pegal yang ia rasakan.

Mingyu menghela nafasnya, tidurnya semalam benar-benar tak nyenyak asal kalian tau. Salahkan saja wajah Wonwoo yang terus terbayang-bayang bagaikan video rusak dalam pikirannya

"Astaga aku merasa bersalah pada Wonwoo..." Gumam Mingyu lirih

Cklek

"MING-eh? Kau sudah bangun?"

Mingyu menatap Seira malas, "Kalau aku masih tidur tidak mungkin kedua mataku masih terbuka noona!"

"Hehehe ok, aku bercanda. Cepatlah bersiap, Sul Chan appa yang akan mengantarmu dan Vernon ke Sekolah"

"Noona, bisakah kau berhenti memanggil ahjussi itu dengan sebutan 'appa?' aku benar-benar tak nyaman mendengarnya. Dan aku menolak! Aku akan berjalan kaki saja!"

Seira berdecak "Cepat atau lambat Sul Chan appa akan menikah dengan eomma dan boom! Dia menjadi appa kita. Lagipula aku tidak mau mendengar penolakan! Maka dari itu segeralah bersiap!"

Blam

Mingyu menatap pintu kamarnya yang telah tertutup malas 'Dasar noona pabbo!'

.

.

.

Jin Wan berjalan memasuki rumah Tn.Jeon dalam diam. Dapat ia lihat kerabatnya itu sedang duduk dengan tenang di sofa sambil memutar saluran TV yang menampilkan berita entah apa itu.

Jin Wan tersenyum "Selamat pagi Tn.Jeon!"

"Oh! Selamat pagi Tn.Kang, ayo silahkan duduk"

"Jadi...aku benar-benar berterima kasih padamu. Berkatmu aku akan segera lolos dari kejaran polisi-polisi itu" Ujar Tn.Jeon senang

"Tentu saja, aku senang membantumu"

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang