*Happy Reading*
Pagi ini cuaca terlihat sangat cerah seperti hari-hari biasanya, walaupun udara diluar terasa dingin akibat hujan yang melanda semalam, tak membuat orang-orang masih bergelung malas di selimut masing-masing. Sama halnya dengan Mingyu dan Vernon, kedua namja tampan itu telah siap dengan pakaian seragam masing-masing, jelas saja. Tanpa diberitahu-pun mereka akan berangkat Sekolah. Tak ingin membuang-buang waktu karena ada tugas yang belum mereka selesaikan tadi malam. Kalian pasti mengerti apa maksudnya.
"Hyung, aku akan kembali menginap disini. Tak apakan?" Tanya Vernon sambil mengikat sepatunya.
Mingyu yang sedang duduk di kursi teras rumahnya mengangguk singkat, "Ya, tak masalah. Menginap selamanya-pun tak apa" Vernon tertawa kecil, lalu mengajak Mingyu untuk segera berangkat.
Mingyu tanpa sengaja melihat sosok Soonyoung yang telah berpakaian rapi, siap berangkat Sekolah. Tanpa sadar dia tersenyum, dan senyumannya bertambah lebar ketika melihat nama Pledia High School didasi yang tengah di pakai Soonyoung.
"SOONYOUNG HYUNG!!! KEMARI!!" Teriak Mingyu semangat. Merasa dipanggil, Soonyoung menoleh, melambai kepada Mingyu kemudian segera berlari menghampiri namja itu.
Vernon menatap Soonyoung dengan tatapan bingung, "Hyung dia siapa?"
"Kakaknya Wonwoo." Jawab Mingyu singkat.
"Ohhh."
"NEEE?"
'Ah, aku lupa sebenarnya Wonwoo itu ber-tetangga dengan Mingyu hyung' Pikir Vernon langsung.
"Wah! Mingyu, kau akan berangkat sekarang?"
"Ne hyung, kajja berangkat bersama." Ajak Mingyu tanpa peduli wajah shock Vernon.
"Tentu saja, eh...dia siapa? Adikmu?"
"Hehehe ne hyung, dia ini adik sepupuku. Namanya Vernon" Vernon tersenyum lebar, kemudian membungkuk sopan kepada Soonyoung.
Soonyoung tersenyum, "Aku Soonyoung. Kau masih SMP?"
"Ne hyung."
"Ah araseo, adik kecil rupanya."
"Baiklah, ayo segera pergi! Aku tidak mau kita terlambat!" Mingyu dengan santai menarik tangan Vernon dan Soonyoung, "Kalian juga tidak mau terlambatkan?" Lanjutnya.
Vernon dan Soonyoung mengangguk singkat, kemudian ketiga namja itu berjalan bersama dalam diam.
"Vernon, sekarang kau sudah kelas berapa?" Tanya Soonyoung membuka percakapan.
"Eung, kelas 9 hyung..."
"Wahh itu artinya sebentar lau kau akan dihadapi masa-masa ujian" Kekeh Soonyoung
Vernon mendesah panjang, "Ahh...hyung...jangan ingatkan~"
"Berarti sama sepertiku. Well! Mau bagaimanapun kita harus berjuang-kan?" Kekeh Soonyoung. Vernon mengangguk setuju, "Nah...sampai."
Mereka bertiga menghentikan langkah tepat di Halte Bus yang masih terlihat sepi, Vernon melambai kepada Soonyoung dan Mingyu singkat, lalu tersenyum bak anak kecil, "Annyeong hyungdeul!!"
"Ne annyeong!! Vernon, kami duluan!" Pamit Mingyu.
"Ne hyung, semoga harimu menyenangkan!"
"Kau juga!"
Menggemaskan. Begitu pikir Soonyoung. Dari dulu, ia tak pernah bisa melakukan seperti apa yang Mingyu dan Vernon lakukan, ia dan Wonwoo -adiknya- memang tidak memiliki banyak kenangan baik bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILENT
Fiksi PenggemarSemuanya dipendam oleh Wonwoo. Segala kesedihan, amarah, dendam, dan pikirannya. Semua dipendam oleh dirinya sendiri. Wonwoo hanya bungkam, tak berniat untuk membagi semua keluh kesahnya kepada orang lain. Namun karena suatu kejadian, mengantarkanny...