9

10.5K 1.2K 36
                                    

*Happy Reading*

"Jika kau hanya diam, kau akan ku pukul!"

Deg

Sekilas wajah Wonwoo berubah terkejut, lalu anak yang memakai seragam SMP itu mendelik padanya.

"Sebenarnya kau itu siapa?" 

'Yang jelas aku bukan orang jahat...'

"Baiklah, kau ku maafkan! Sekarang beritahu aku, siapa kau sebenarnya!" Perintahnya.

'Seharusnya aku yang bertanya begitu. Siapa kau sebenarnya?'

"Huftt jangan-jangan kau bisu ya?"

Deg

"Aku Lee Chan, atau Dino. Adik sepupu Jeonghan dan Seokmin hyung, ah sudahlah percuma bicara dengan orang bisu."

Lee Chan atau Dino itu kemudian melangkah pergi meninggalkan Wonwoo. Wonwoo sendiri hanya diam membeku ditempatnya.

"Diam kau! Sekali lagi kau menatapku seperti itu! Kau akan kupukul!!"

Deg

Nyuutt

Wonwoo meringis lirih sambil memegang kepalanya yang terasa sakit, perlahan-lahan memori yang tersimpan rapi di otaknya kembali terputar layaknya video rusak. Rasanya Wonwoo ingin menangis saat itu juga, kepalanya terasa sakit hingga akhirnya matanya terasa berat. Dan Wonwoo tak tau apa yang terjadi setelahnya.

.

.

.

"Huft kenapa membayar di kasir saja harus selama itu sih? Lagipula kenapa disana ramai sekali!" Gerutu Jeonghan. Namja itu melirik sekilas kearah jam tangannya, kemudian berdecak sebal.

'Aku harus segera ke Apartement, aku khawatir sesuatu yang buruk terjadi pada Wonwoo' Pikirnya sambil mempercepat langkahnya.

Namun, karena dirinya berjalan terlalu terburu-buru, ia tak menyadari kehadiran seorang namja lainnya yang juga berjalan dengan terburu-buru berlawanan arah dengannya. Hingga tanpa kedua sadari, kecelakaan kecil-pun tak dapat dihindari.

Bruk!

"Awww!" Ringis Jeonghan.

"Ah mianhamnida. Apa kau baik-baik saja?" Namja itu dengan segera bangkit dan merapikan bajunya yang sedikit berantakan, kemudian berjalan menghampiri Jeonghan yang meringis sakit dan membantunya berdiri.

"Ah ne, gwenchanna. Aku juga tidak hati-hati tadi" Jawab Jeonghan pelan.

"Maafkan aku, apa kau terluka? Perlu ku antar pulang?" Tawar namja itu panik.

"Oh tidak perlu, terima kasih" Tolak Jeonghan halus. Namja tampan itu mengangguk, kemudian memberikan sebuah kartu padanya.

"Bila sesuatu terjadi, segera hubungi aku."

Jeonghan tersenyum manis, "Terima kasih, baiklah aku harus segera pergi. Sampai jumpa!" Setelah menerima kartu tersebut ia berbalik, Jeonghan kembali melanjutkan jalannya yang sempat tertunda tadi. Namun tak lama Jeonghan berhenti sejenak, lalu membaca kartu nama tersebut dengan senyuman lebar.

Jeon Seungcheol

08xxxxxxxxxx

'Cih! Ada-ada saja.'

.

.

.

"AKU PULANG!!" Teriak Seokmin gembira. Di belakangnya terlihat Jihoon dan Minghao yang berjalan bagaikan anak bebek mengikuti induknya dengan senyuman lebar.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang