8

11.3K 1.3K 37
                                    

*Happy Reading*

Jisoo berjalan keluar dari Apartement Jeonghan, namja itu kemudian mengeluarkan ponselnya, berusaha mengubungi seseorang yang tentu dapat membantu dirinya mencari jalan keluar dari masalah yang tengah di hadapi oleh Wonwoo.

"Yeoboseyeo?"

"Ah! Jun! Neo eodi?"

"Mwo? Aku? Aku sedang di RS. Wae?"

"Hei bisa bantu aku?"

"Bantu apa?"

"Kau tau, aku tidak pernah menangani orang yang mengalami bisu selektif."

"Ya, lalu?"

"Kau pernah menanganinya?"

"Eum...kurasa...ya?"

"Bagus! Nanti temui aku di Café yang biasa, ok? Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan."

"Mwoya...kenapa aku harus?"

Jisoo menghela nafasnya, "Karena kau harus!!"

"Ck! Dasar, araseo jam 4. Ok?"

"Ok! Gomawo!!"

Piip

Jisoo tersenyum kecil, lalu kembali berjalan menuju mobilnya yang terparkir di Basement Apartement Jeonghan.

'Hmm apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu? Mungkin aku harus menanyakan perihal ini pada Seira.'

.

.

.

Ny.Jeon duduk dengan tenang di sofa ruang tamu dengan tatapan kosong, matanya terlihat sembab dan terlihat gurat lelah dari wajahnya. Semalam, Woora berkata padanya sambil menangis bahwa Wonwoo pergi dari rumah, entah pergi kemana. Hal itu tentu saja membuatnya langsung histeris. Namun apa gunanya ia menangis? Yang dapat ia lakukan hanya menerimanya dengan lapang dada dan berusaha mencari Wonwoo.

Ny.Jeon melirik Soonyoung sebentar, kemudian bangkit dari duduknya.

"Eomma akan ke kamar, bila ada sesuatu cepat panggil eomma" Katanya lemah.

Tanpa menunggu jawaban dari Soonyoung, Ny.Jeon beranjak pergi. Hingga menyisakan Soonyoung yang terdiam dalam pikirannya sendiri. Kedua kakaknya sedang keluar, mungkin mencoba mencari Wonwoo.

Drrrt

Drrt

From: Jihoon

Good, kau bolos hari ini? Demi Tuhan Jeon! Kau sudah di kelas 3 sekarang! Jangan terlalu sering membolos! Kau bisa-bisa tidak lulus bodoh!

Senyum tipis terukir di bibirnya, namja bermata sipit itu mengetikkan sesuatu kepada kekasihnya, lalu kembali meletakkan ponsel itu.

To: Jihoon

Sayang, jangan memarahiku begitu. Tenang saja, hanya untuk hari ini ^^ Jja, belajarlah yang baik ok? Jangan terlalu pikirkan aku. Saranghae.

"Si anak gila bodoh itu pergi?"

Deg

Soonyoung membeku ditempatnya, lalu mendongak. Menatap sang ayah yang telah berdiri di depannya dengan senyuman lebar. Soonyoung hanya mengangguk. Dalam hati tanpa ragu ia menyumpahi ayahnya yang semakin tersenyum lebar, tampak sangat puas.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang