"Mi Bi-ya, senderkan kepalamu di bahu Suga."
"Suga-ssi, lingkarkan kedua tanganmu dipinggang Mi Bi... ya seperti itu."
"Pertahankan ekspresi kalian. Aku suka itu."
Arahan dan pujian terus dilontarkan sang fotografer, Ji Ho, saat pemotretan berlangsung. Pemotretan kali ini mengambil tema Rough Relationship
Kali ini Suga terlihat sangat tampan dengan setelan tuxedo hitamnya dengan dua kancing teratas kemejanya yang terbuka memamerkan kulit putihnya. Sementara Mi Bi mengenakan sebuah cocktail dress berwarna merah dan sepatu dengan killer heels sangat tipis berwarn hitam.
Mereka melakukan banyak skinship didalam pemotretan itu. Dibalik sikap profesionalnya Mi Bi, tiba-tiba jantungnya berdebar dengan cepat. Ia dapat merasakan kalau pria yang saat ini tengah memeluknya dari belakang bukanlah Yoongi yang ia kenal. Pria ini memancarkan aura yang kelam dan dingin. Pemotretan kali ini benar-benar membawa suasana yang pas.
Pose terakhir mereka, Suga menghadapkan Mi Bi padanya. Ia meletakkan tangan kanannya dibelakang punggung Mi Bi dan tangan kirinya di tengkuk gadis itu. Suga menarik badan Mi Bi kearahnya seakan-akan ia ingin mencium gadis itu untuk terakhir kalinya.
"Ya, selesai. Kerja yang bagus, Suga-ssi dan Mi Bi-ya," kata Ji Ho dengan mata berbinar. Sepertinya Ji Ho ikut terbawa suasana kelam yang diberikan oleh Suga dan Mi Bi. "Aku suka pemotretan kali ini. Kalian berhasil membawa suasana temanya. Seakan-akan kalian sepasang kekasih yang telah putus namun masih menyimpan perasaan masing-masing."
Mi Bi seketika melirik kearah Suga setelah mendengar ucapan dari Ji Ho. Ia mendapati Suga hanya menatap sang fotografer dengan wajah datar.
"Nde, terimakasih," ucap Suga sambil membungkuk sedikit. "Aku akan berganti pakaian sekarang," Suga menarik tangan Mi Bi dan membawanya menyelusuri lorong-lorong didalam studio itu. Gadis itu kaget begitu ia ditarik.
Mereka melalui lorong yang jarang dilewati orang lain hingga ia menemukan ruang ganti kosong dan gelap. Suga menarik Mi Bi masuk ke dalam ruangan itu lalu melempar dengan kasar tubuh sang gadis hingga ia membentur meja rias yang tersedia diruangan itu. Pria itu langsung menutup pintu dan mengunci lalu menghampiri Mi Bi dan meraih bibir gadis itu lalu melumatnya dengan kasar.
Mi Bi memukul-mulul dada Suga dan dahinya mengerut, ia berusaha menarik wajahnya dari Suga namun gagal. Telapak tangan sang pria menekan tengkuknya semakin dalam.
Suga berdecak kesal karena ciumannya tidak mendapat balasan dari sang gadis. Tiba-tiba ia mengeluarkan ponselnya lalu menghubungi managernya.
"Hyung, tunggu sebentar. Aku masih ada keperluan sebentar," ucap Suga dan hanya dibalas gumaman dari sang manager yang mengantuk.
Pria itu memasukkan ponselnya kedalam saku lalu salah satu tangannya meraih rambut sebahu Mi Bi lalu menariknya kebelakang dengan kasar hingga Mi Bi meringis kesakitan.
Ia mendekatkan wajahnya ke telinga Mi Bi lalu menghembuskan napas dinginnya ke telinga gadis itu. "Kau pasti tahu harga yang harus di bayar ketika kau meminta Suga tapi bukan Yoongi. Tubuh ini seperti memiliki dua kepribadian, bahkan tiga. Jadi lakukan apa yang ku mau dan jadilah gadis yang baik seperti dulu. Aku tidak peduli hubunganmu denganku sekarang atau dengan si brengsek Jung Gie."
Suga langsung meraup bibir Mi Bi dengan lumatan kasar dan memaksa memasukkan lidahnya ke rongga mulut gadis itu. Ia tidak memberi ruang untuk Mi Bi bernapas. Tangannya yang semula menarik rambut Mi Bi, kini turun hingga ke pantat gadis itu dan meremasnya dengan kuat hingga membuat gadis itu mengerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanesce || Min Yoongi [NC]
Fanfiction[ WARNING 21+ || 1st Book of Evanesce || COMPLETE STORY] "Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya abu yang tersisa" - Min Yoongi "Hasrat yang membara berubah menjadi abu" - Shin Mi Bi