(Alur cerita ini tidak ada hubungannya sama alur cerita evanesce)
Lagi-lagi Yoongi kesal karena ia harus istirahat dan tidak dapat ikut memeriahkan panggung. Malam ini ia hanya bisa duduk dan menonton televisinya dari penthouse miliknya.
"Haruskah aku memotret mereka dengan efek dari Snow lalu aku memasukkannya lagi di twitter BTS seperti kemaren?" Yoongi mencibir menatap televisi yang menampilkan BTS sedang melakukan dance cover lagu As i told you.
"Appa lihat! Itu Jungkook oppa! Lihat tangan mereka sangat besar," celetuk Min Yeong yang duduk disebelah Yoongi.
Yoongi mengambil ponselnya lalu memotret penampilan BTS melalui televisi. "Sejak kapan kamu memanggil Jungkook dengan sebutan 'oppa'? Bukannya kamu memanggil mereka dengan 'ahjussi'?"
"Jungkook oppa memintaku memanggil dia seperti itu, appa," ucap Min Yeong sambil masih memerhatikan televisi. "Jungkook oppa!" Teriak gadis itu ke girangan. Sementara Yoongi hanya menghela napasnya dengan berat mendengar gadis kecilnya meneriaki nama 'Jungkook' bukan nama dirinya.
Tahun baru kali ini harus dirasakan Yoongi dengan mendengkam di penthouse bersama Min Yeong. Ia ingin sekali tampil bersama anggotanya kembali. Tidak sabar ia ingin kembali naik diatas panggung bersama anggotanya. Sementara Mi Bi harus menghadiri acara di agensinya.
"Min Yeong mau tetap disini atau berjalan-jalan diluar?" Tanya Yoongi pelan sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa.
"Kata eomma, appa tidak boleh keluar malam ini."
Yoongi mencibirkan bibirnya. Gadis kecilnya terlihat menyebalkan kalau lebih memilih mengikuti kata-kata Mi Bi daripada dirinya. Walaupun menyebalkan, namun menurut Yoongi ia tetap sangat lucu dan menggemaskan. Gadis itu terlihat sangat mirip dengan Mi Bi kalau sudah menasehati atau melarang dirinya.
Namun ia merasakan sepi hanya dengan Min Yeong, walaupun gadis kecil itu terus berteriak-teriak ataupun sesekali bermain dengan dirinya. Ia merindukan Mi Bi.
Tiba-tiba Min Yeong menarik-narik baju Yoongi. "Appa, lihat itu! Ada lampu nyala. Bagus sekali," gadis kecil itu langsung turun dari sofa lalu menuju ke jendela yang sangat besar.
Yoongi menghampiri Min Yeong dan melihat apa yang dimaksud gadis kecil kesayangannya itu. Pria pucat itu terkekeh melihat apa yang menarik perhatian gadis kecilnya itu. "Itu kembang api, sayang. Bukan lampu," Yoongi melirik jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul 12:01am. "Sekarang sudah tahun baru. Jadi banyak orang yang akan menyalakan kembang api untuk merayakannya."
"Kenapa kita tidak, appa?"
"Karena appa lagi sakit ditambah eomma melarang appa untuk pergi keluar," Yoongi menggendong Min Yeong sambil menikmati pesta kembang api.
"Kita main di dalam rumah," celetuk gadis kecil itu tiba-tiba.
Yoongi terkekeh pelan. "Kalau kita bermain kembang api didalam rumah, nanti Min Yeong tinggal dimana? Nanti rumah Min Yeong kebakaran terus hangus lagi."
"Tinggal bersama BTS ahjussi. Min Yeong mau tinggal sama Jungkook oppa."
Terbayang imajinasi Yoongi tentang hidup bersama anggota BTS lainnya. Itu akan menjadi mimpi terburukku kalau sampai kami tinggal bersama mereka. Menginap satu malam saja dengan ada Min Yeong sudah membuatku stress, apalagi harus tinggal bersama mereka. Batin Yoongi sambil bergidik. Ia tidak habis pikir kalau Min Yeong akan tinggal bersama anggota BTS lainnya, apalagi Taehyung didekat putri kecil kesayangannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanesce || Min Yoongi [NC]
أدب الهواة[ WARNING 21+ || 1st Book of Evanesce || COMPLETE STORY] "Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya abu yang tersisa" - Min Yoongi "Hasrat yang membara berubah menjadi abu" - Shin Mi Bi