Mi Bi masih nyaman menyandarkan kepalanya di dada telanjang Yoongi. Dia terlalu bahagia untuk bangkit saat ini. Bagaimana tidak bahagia, Yoongi sudah menyetujui permintaannya. Walaupun ia tahu tidak akan ada yang berubah dari sikap Yoongi. Tapi setidaknya hubungan mereka tidak hanya sandiwara. Kedua insan tersebut saling menghangatkan dibalik selimut, tanpa sehelai pakaian dibaliknya. Mereka membiarkan matahari masuk melalui jendela mereka yang sudah terbuka.
"Sampai kapan kau mau berbaring terus? Bukannya kau ada pemotretan hari ini?" Tanya Yoongi. Walaupun nadanya terdengar acuh, tapi salah satu tangannya terus membelai kepala Mi Bi.
Mi Bi terkekeh, ia semakin merapatkan tubuhnya ke Yoongi. Telapak tangannya yang berada diatas perut Yoongi, turun dengan perlahan hingga ke happy trails Yoongi, membuat pria itu tercekat napasnya. "Àku masih nyaman berbaring disini," ucap Mi Bi pelan. Tangannya kembali bergerilya turun hingga diatas ereksi Yoongi. "Aku masih ingin-- aaah," Mi Bi mendesah tanpa sadar saat jari-jari Yoongi lebih dulu berada di bagian sensitifnya dan mengusap clitoris gadis itu.
"Apa?" Goda Yoongi. Jarinya terus mengusap clitoris Mi Bi hingga tubuh gadis itu sedikit menegang. "Kau masih ingin apa?"
Mi Bi terkekeh, ia menggesekkan miliknya diatas tangan Yoongi yang masih mengusap-usap. Tangan gadis itu mencengkram ereksi milik Yoongi dan menaik-turunkan tangannya. Sesekali ia mencengkram sedikit kuat pada ereksi Yoongi, membuat pria itu mendesah. "Aku masih ingin menikmati oppa," ucap Mi Bi seduktif. Ia bangkit lalu menyibakkan selimut yang menutupi tubuh mereka. Mi Bi naik dan duduk diatas perut Yoongi, memunggungi wajah pria itu. Ia membungkuk kedepan, saat tangan Yoongi tengah mengusap-usap pinggul Mi Bi, memasukan ereksi Yoongi kedalam mulut Mi Bi dan menghisapnya, lidahnya bermain-main diujungnya.
"Shit... Mi Bi-ya," Yoongi mencengkram pinggul Mi Bi lalu menariknya kearah wajahnya, ia mengangkat pantat Mi Bi sedikit hingga terekspos dengan jelas vagina kemerahan gadis itu. Lidahnya mulai menari-nari dibibir vagina Mi Bi.
Mi Bi mengerang ditenggorokannya. Gadis itu dapat merasakan lembut dan keras secara bersamaan pada ereksi Yoongi didalam mulutnya, dan juga terasa nikmat-asin dan halus.
Yoongi mengerang dengan keras, lalu ia membuka bibir vagina Mi Bi dan ia melarikan lidahnya di clitoris gadis itu. Sesekali Yoongi menghisapnya dengan kuat.
Bergerak turun kebawah, Mi Bi mendorong semakin dalam ereksi Yoongi. Gadis itu memutar lidahnya pada ujung ereksi, dan Yoongi menaikkan pinggulnya keatas. Mi Bi mengerang dengan keras ditenggorokkannya ketika dirasakan sesuatu memasuki tubuhnya. Yoongi mendesah lalu mengerang kenikmatan, wajahnya ia tenggelamkan pada vagina Mi Bi. Gadis berambut sebahu itu mendorong lebih dalam lagi, ia berpegangan pada paha Yoongi.
Mi Bi menghisapnya dengan keras, ia mencengkram paha Yoongi saat perutnya terasa menegang. Gadis itu mengisapnya lebih keras dan keras lagi. Gerakan jari Yoongi di vagina Mi Bi membuatnya semakin basah. Ereksi Yoongi terasa semakin keras di dalam mulut Mi Bi. Keduanya hampir mencapai pelepasan mereka.
Dengan gerakan cepat, Yoongi menggulingnya tubuh Mi Bi dari atas tubuhnya hingga melepas hisapan gadis itu lalu ia bangkit dan turun dari ranjang, berdiri di samping nakas. Ia memegang kuat kedua pinggang Mi Bi dan menariknya hingga ke pinggir ranjang, kearahnya, lalu menaikkan kedua kaki Mi Bi dan meletakkannya di bahu Yoongi. Pria itu menunduk hingga dapat bertatapan dengan Mi Bi.
"Aku tidak mau keluar didalam mulutmu," bisik Yoongi yang dijawab dengan kekehan dari Mi Bi. Yoongi langsung menghentakkan ereksinya ke dalam tubuh Mi Bi, membuat gadis itu mengerang keras. "Sekarang bukan waktunya untuk tertawa, jagiya,"
"Aaaah, Yoongi oppa," desah Mi Bi saat Yoongi memulai menggerakan pinggulnya. Kedua tangannya berpindah ke payudaranya lalu meremasnya sendiri mengikuti irama hentakan pinggul Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanesce || Min Yoongi [NC]
Fanfiction[ WARNING 21+ || 1st Book of Evanesce || COMPLETE STORY] "Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya abu yang tersisa" - Min Yoongi "Hasrat yang membara berubah menjadi abu" - Shin Mi Bi