Mi Bi berbaring dengan keadaan telanjang diatas kasur, ia membaringkan dirinya diatas dada Yoongi, napasnya terengah-engah. Sial, dia bahkan tidak terlihat kelelahan. Apa dia monster? Batin Mi Bi. Jari telunjuknya yang berada diatas dada Yoongi bergerak-gerak membuat pola melingkar. Sementara tangan Yoongi mengusap naik dan turun di punggung Mi Bi.
"Puas, Shin Mi Bi?"
Gadis itu hanya bergumam mengiyakan, ia sudah tidak memiliki sisa kekuatan untuk berbicara. Mi Bi dapat merasakan Yoongi terkekeh pelan dibawahnya. Mi Bi memejamkan mata dan menikmati pelukkan Yoongi. Ia berpikir kapan lagi Yoongi akan memperlakukannya seperti ini, mungkin setelah ini semua kenangan saat mereka di Yunani akan menjadi kenangan indah untuknya.
"Ini jam 3 pagi, apa oppa tidak lelah? Besok kita tidak pergi kemana gitu?"
"Besok? Hm..." Yoongi bergumam. "Tidak. Aku akan mengurung kita berdua disini dan kita akan turus bermain sampai kita berdua tidak bisa bangun karena kelelahan."
"Kau mau membuat kita berdua mati kelelahan?" Mi Bi mencibirkan bibirnya sambil menggembungkan pipinya.
Yoongi mengeratkan pelukkannya lalu mencium puncak kepala Yoongi. "Asalkan matinya bersama-sama tidak masalah untukku."
Mi Bi memukul dada Yoongi hingga pria itu mengaduh. "Jangan suka merayu. Kau bukan tipe yang suka merayu, oppa."
Yoongi tertawa.
Tawanya berhenti saat terdengar suara bel dari pintu kamarnya. Yoongi berdecak dan keluar bangkit dari kasur dan melepaskan pelukkannya. Ia mengenakan celana pendek dan kaosnya yang berserakan di lantai kamarnya.
"Tutupi badannya dengan selimut. Aku tidak ingin tubuhmu dilihat orang lain," kata Yoongi dan Mi Bi langsung masuk kedalam selimut dan menutupi hingga sebatas hidungnya.
Dengan langkah malas, ia berjalan menuju ke pintu dan membukanya. "Ada apa pagi-pagi kesini? Bahkan ini belum jam 5 kau tahu."
Taehyung hanya nyengir. "Hai, hyung. Mi Bi noona mana?" Ia memanjang-manjangkan kepalanya untuk melihat kebagian dalam kamar Yoongi dan Mi Bi. Namun tangan Yoongi langsung menghalangi Taehyung.
"Dia didalam. Lagi tidur. Kenapa?"
Taehyung kembali menatap Yoongi. "Jadi besok, eh ini kan udah ganti hari ya," Taehyung kembali nyengir sebelum melanjutkan pembicaraannya. "Malam nanti, kita semua akan bermain permainan di kamar Namjoon hyung. Tadi aku sedang dikamar Namjoon hyung lalu tiba-tiba dia mengajak bermain permainan. Aku tidak tahu permainan apa itu. Pokoknya kita semua termasuk para gadis juga harus ikut."
Yoongi menunjukkan wajah kesalnya. "Jadi karena ini kau pagi-pagi buta seperti ini mengetuk kamarku dan menganggu tidurku dengan memberitahukan hal semacam ini? Kenapa tidak melalui k-talk gitu?"
Taehyung merogoh sakunya lalu mengambil ponsel dan menunjukkannya ke Yoongi. "Ponselku mati dan aku takut lupa jadi aku langsung mendatangi kamar kalian. Tadi aku dari kamar maknae lalu Jimin, tapi tidak dibukakan pintu dan aku mendengar suara desahan dari dalam kamar Jimin, lalu ke kamar Hoseok hyung tapi yang muncul Hye Jin karena Hoseok hyung sudah tidur. Jadi setelah dari kamar Yoongi hyung, aku akan ke kamar Jin hyung. Selamat tidur hyung," Taehyung berlalu dan meninggalkan Yoongi didepan pintu dengan tampak kesal.
Begitu Yoongi menutup pintunya dan kembali masuk ke dalam kamar, ia melihat Mi Bi sudah tertidur pulas di balik selimut. Tangannya terulur lalu mengelus dahi hingga ke puncak kepala Mi Bi dengan lembut.
Perasaan bersalah melingkupi diri pria pucat itu. Berbagai pikiran kembali memenuhi pikiran Yoongi. Ia menyadari betapa egoisnya dirinya berhadapan dengan Mi Bi. Semua yang berkaitan dengan Mi Bi membuatnya menjadi egois. Apakah perasaannya terhadap Mi Bi yang sudah ia pendam hingga ke dasar tak terbatas harus kembali muncul lagi? Bahkan Yoongi tidak memahaminya. Yang ia pahami adalah Yoongi telah bersikap egois.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evanesce || Min Yoongi [NC]
Fanfiction[ WARNING 21+ || 1st Book of Evanesce || COMPLETE STORY] "Kita terbakar layaknya kembang api, tetapi hanya abu yang tersisa" - Min Yoongi "Hasrat yang membara berubah menjadi abu" - Shin Mi Bi